Minggu, 26 Juni 2011

Paket do'a di hari jadi Sang Adik

Adikku....

Bacalah dengan mata hatimu
Lihatlah kata-kata yang berjejer dihadapanmu
Mereka berdesak tuk tampil berpesona
Bersolek genit berceloteh manja
Masing-masing mencoba jelaskan makna tersirat
Meski  lewat guratan tersurat
Gaduh.... Riuh.....  Rusuh.... menerobos ruang imaji
Memecah kesunyian hati

Sssstt...., diam kataku !
Ini hari jadi adikku
Tak patut kalian beranjak  jika hanya membawa sesak
Bukankah kita bersepakat  tuk letakan bahagia
diatas hamparan harap
Mereka terdiam, tertunduk dan tersipu malu.

Entah mengapa....
Dibenakku tersimpul berjuta bayang
Dikalbuku terpintal beribu angan
Tuk kuurai menjadi butiran kata indah mengawang
Atau  kurajut menjadi pujian nan elok menawan

Hening...... tanyapun tercipta
Haruskah kupupus makna
Hari jadimu yang gempita
Hanya dengan hamburkan kata
Hilangkan do’a, acuhkan alpa, lupakan dosa?

Sejenak ku terpaku
Diam membisu
Membawa janji  diatas hari
Menghitung diri dalam sepi
Satu... sepuluh.... oooohh...... bahkan beratus
Sahabat dan kerabatmu menyajikan baki kata berbalut do’a
Ada yang berhias puji ada yang merangkai janji
Bahkan....
Ada pula yang coba rajut cinta suci dibaki saji
Yaaa.... kau memang layak mendapatkannya
Amat layak.....

Aku masih terpaku
Diam membisu
Purnama tlah beranjak bersama pekat
Baki-baki  berisi do’a, puja dan cinta
Yang baru saja ditinggal empunya bersama potongan waktu
Kini teronggok direlung hatimu penuhi dinding harimu

Tidaaak....... Jangan kau reguk itu adikku....!
Karena do’a, puja, dan cinta semata milik Sang Maha Pencipta
Biarkan mereka terbang bersama embun pagi
Agar diganti oleh-Nya dengan ceria dan bahagia
Yang kan dikirim lewat mentari
Ke khatulistiwa hati

Aku masih terpaku
Diam membisu
Tersirat keengganan dalam hati
Tuk coba memutar jalan kehidupan ini
Dengan  tak membawa baki, puji dan janji
Hanya membawa diri
Dan kesadaran akan janji Ilahi

Aku mencoba eksplolasi hati, bertanya diri
Jika aku tak punya baki...
Apa kiranya yang pantas kusaji di hari jadi.....
L i l i n k a h.....?
Ha..ha..ha..ha.... nalarku terpingkal dan berkata
Bukankah kau lupa tuk tanya dia
Berapa  l i l i n  yg harus kau bawa..?

Hatiku tersenyum kecut mengumpat sesal
sambil menghunus alasan dia bergumam:
“Aaahh.... bukankah lilin hanya memancar cahaya dusta
Takkanku biarkan adikku meniup lilin-lilinya dengan hembusan harap
Yang ia gantungkan pada redup cahaya semata.
Bukankan ia hanya boleh berharap pada Sang Pencipta Cahaya Semesta?”

Nalarku yg belum terjaga sepenuhnya pun menimpali:
“Betul.... akupun tak tega melihat pipinya yang kemerahan tambah merona
Karena hembuskan banyak harap dan titipkan asa pada fatamorgana”

Sudaaaah.........., cukup kataku...!
Kompromimu tak menjawab tanya
Apa yg aku punya....?

Bukankah segala sapa, janji dan puja tlah ku kirim untuk-Nya
Sang Maha Penpicta lewat cinta di sepertiga malam
Karena memang hanya Dia yg berhak mendapatkannya..
Dan karenanya, tak tersimpan janji, tak tersisa puja dalam genggam
Apa yang aku punya?

Tiba-tiba nuraniku menyeruak dan berkata:
“Bukankah kau membawa serombongan kata
dikemas rasa, berbingkai  asa, berukir bahagia
yang hendak kau untai dalam do’a?”
Yaa...DO’A .....
Hanya itu yang kupunya


Adikku...


Hari ini..... hari jadimu
Ijinkan ku ganggu mimpi indahmu
bukan hendak reguk bahagiamu 
dan menukarnya dengan lara
apatah lagi airmata
Tapi akupun tak ingin janjikan bahagia semu semata
Yang menghablur bersama airmata
Kebatas cakrawala asa diujung masa
Menelikung Sang Maha Pencipta

Berikan saja bening hatimu tuk kuuntai  dengan do’a
Karena ku tak sanggup bersendiri panjatkan pinta beralas dosa
Bersamamu...
Semoga do’a kita dikabulkan-Nya
Mari berserah diri dan hadapkan hati kewajah-Nya.....


Oh.. Tuhan yang Maha Rahman, Rabb yang Maha Pengampun
Hari ini kami bersimpuh persembahkan puja dan pinta
Disela himpunan dosa yang terus meraja
Hakekatnya usia kami berkurang jua
Sementara amal tak beranjak jumlahnya
Entah bekal apa yg kami bawa
Jika  ajal menjemput nyawa

Kami tahu...
Pada waktunya langit kan meminta catatan
Tentang siapa yang kami Agungkan
Tentang apa yang kami lakukan
Tentang apa yang kami amalkan
Tentang apa yang kami dustakan
Bertahun-tahun Kau pinjamkan nafas cintaMu
Hanya tuk disia dan dinista

Yaa Rabb.... Yang Maha Rahim
Kesadaran hamba akan dosa
Dan janji ampunanMu pada hamba
Telah menggugah harap memupuk asa
Tuk beringsut mendekati-Mu
Tanpa malu tanpa ragu


Yaa Rabb ... Sang Pemilik Masa
Dihari jadi adikku ini
Ijinkan kami yang terpuruk dalam rasa dosa
Tuk bersimpuh terendap lara
Memohon sedikit masa
Bukan sekedar tuk  tatap sang surya
Tapi...
Benahi hati, sesali diri dan basahi nurani  dengan tetes airmata ini
Untuk...
akui segala dusta, sadari segala alpa, pupus segala dosa dihari lalu
Agar....
Kami dapat merekonstruksi Iman dan mereproduksi Amal Shaleh  
Hingga kami tak tergolong hambaMu yang merugi di masa datang

Namun  yaa Rabb, hamba hilang jejak cinta-Mu
Maka berilah setetes cinta-Mu pada hamba
Sebagaimana cinta yg Kau berikan pd orang tua hamba
Yang tulus mencintai hamba  tanpa batas
Agar hamba dapat mencintai-Mu dengan ikhlas
Mencintai RasulMu di setiap desah nafas
Dan mencintai orang tua yang tlah membesarkan hamba tanpa  berharap balas


Yaa Rabb... Tambatan Segala Asa
Sebagaimana telah Kau sempurnakan raga
Sempurnakan jualah hati hamba
Agar tegar hindari dosa
Agar pandai syukuri karunia
Agar istiqomah dalam ibadah
Agar lurus dalam melangkah
Meniti jalanMu ...
Harapkan RidhaMu...

Yaa Rabb tautan segala harap
Jangan jadikan diri hamba sebab
Bagi kesulitan, kepedihan, kebencian dan kesedihan sesama
Jadikanlah diri ini sebab
Bagi bagi kerinduan, kedamaian, kecintaan dan kebahagian mereka
Mereka.. yang telah berbagi asa
Mereka... yang telah berpeluh raga
Mereka... yang telah berkubang rasa
Mereka... yang telah berkumur do’a
Demi diriku
Demi bahagiaku
Atas ijin dan perkenanMU

Yaa Rabb... Pemilik Samudra Cinta
Diakhir pintaku ini....
Ijinkan hamba melarung keluh dan kesah
diatas cawan cintaMu tuk arungi samudra ampunanMu
agar gapai seberkas cahayaMu guna terangi hatiku
yang pekat terhijab nafsu,  gelap terselubung rindu
bukan padaMu, bukan pula pada RasulMu
hingga kerap terombang-ambingkan ragu bahkan dihempas malu
hamba tersesat ... dalam lara  
dipantai cintaMu



Yaa Rabb Pemilik Cahaya diatas Segala Cahaya
Sebagaimana Kau terangi siang dengan mentari
Kau sinari kelamnya malam dengan purnama
Sinari juga gelap dan kelamnya hati dengan hidayahMu
Agar tertutup lembar kusam dihari lalu
Agar hamba dapat lurus meniti jalanMu
Agar tak keliru letakan cinta pada selainMU
Agar tak ada lagi duka karena selalu mengingatMu
Agar segenap bahagia hadir karena Kau selalu sertai jalanku
Aamiin......

Ingat dan yakinlah adikku....
Jika adik dapat mencerna kata dan maknai ayat-Nya
menyelaminya dengan segenap rasa didada
mengiringinya dengan sesal dan derai air mata
Hanya karna-Nya....
Hanya untuk-Nya....
Kan ringan dada terasa
Kan mudah kaki melangkah
Kan hadir bahagia yang nyata
Bukan semata maya yang dilingkup fatamorgana
Bahagia di dunia
Dan kelak diakhir masa.

Akhirnya kututup do’a dengan ucap dan harap,
Selamat tunaikan hari jadi
Semoga bahagia selalu menyertai
Semoga sukses terus  mengiringi
Semoga Allah selamanya melindungi
Semoga petunjukNya senantiasa menaungi
Semoga temukan tambatan hati yang parsahkan nurani demi cinta Ilahi
Semoga orang tua tetap kau hormati dan cintai
Semoga hanya uswah Nabi yang kau teladani
Semoga hanya jalan-Nya yang kau tapaki
....................Semoga.....................

Kakakmu

Jumat, 24 Juni 2011

Surat dari Sang Maha Pencipta

Saat kau bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepadaKU atas sesuatu hal  yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin.

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. AKU kembali menanti saat kau sedang bersiap, aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk.

Disatu tempat, engkau duduk dikursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berpikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seseorang untuk mendengarkan gosip terbaru.
AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berpikir, engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.

Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja disekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum mereka menyantap rizki yang AKU berikan, tapi engkau tidak melakukannya.

Yah, tidak apa-apa masih ada waktu tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun ketika engkau pulang kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan waktu didepannya tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan. Kembali AKU menantimu dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu, tetapi kembali engkau tidak berbicara kepadaKU.

Saat tidur, KU-pikir engkau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU kau sebut. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do’a, pikiran atau ucapan syukur dari hatimu.

Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan menyisihkan sedikit waktu untuk menyapaKU. Tapi yang AKU tunggu.... aaah tak jua kau menyapaKU. Dari detik-ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, hingga hari berganti lagi, kau masih mengacuhkanKU. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap do’a, tak ada  rasa dan keinginan tuk bersujud kepadaKU.

Apakah salahKU padamu? Rizki yang AKU limpahkan, kesehatan yang AKU berikan, harta yang AKU relakan, makanan yang AKU hidangkan, anak-anak yang AKU rahmatkan, apakah hal ini tidak membuatmu ingat kepadaKU?

Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaKU, memohon perlindunganKU dan bersujud menghadapKU.

Yang selalu menyertaimu setiap saat
ALLAH SWT

Submitted by DINDA MAHARANI

Catatan Admin atas tulisan Dinda Maharani:

Jika ada anak berkirim surat tuk presiden, itu biasa. Anak berkirim surat kepada Allah, juga ada. Tapi jika Sang Khaliq bersurat kepada makhluk-Nya? “That’s another side point of view” , hanya itu dalam benak admin.

Hati kita kerap tertutup, terselubung noda dan dosa seakan keras membatu, hingga sulit sekali untuk sekedar terketuk mendengar ceramah, petuah, nasehat, wejangan yang berorientasi Ilahi. 
Dinda Maharani, ‘tidak berputus asa’ ia yakin masih ada celah atau sisi-lain yang lembut dari sebongkah hati manusia yang dapat disentuh kalimat-NYA. Untuk itulah dia mencari “sisi lain dari sudut pandangnya”  yang original. Dinda paham betul bahwa manusia selalu terusik rasa ingin tahunya jika ada hal menarik yang baru. Jadilah Allah yang “berkirim surat” tuk hambaNya.

Semoga tulisan diatas tidak hanya mengetuk relung hati, tapi juga dapat meresap kedalam pori-pori nurani yang telah terpolusi kehidupan duniawi.

Terimakasih Dinda Maharani.

ADMIN

Note: Gambar diatas adalah Surat ke 94 (Alam Nasyrah) ayat 1-8,  berikut terjemahannya:

1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 
2. Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu,
3. yang memberatkan punggungmu?
4. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. 
5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.   

Selasa, 21 Juni 2011

Orang Penting

Ketika mendengar kata itu, sosok yang tergambar di benak kita adalah:
Seorang pejabat tinggi dengan pengawalan yang ketat. Seorang pengusaha kaya – konglomerat dengan kapal pribadinya.  Sosok ilmuwan - pakar yang disegani dengan buku-buku dan pemikirannya yang dijadikan referensi. Seorang perwira tinggi dengan jabatan strategis. Sosok artis dengan mobil mewah dan perhiasan yang serba wah atau sederetan selebritis lainnya.

Jarang sekali, atau bahkan tak pernah terlintas dibenak kita bahwa sebenarnya kita juga adalah ORANG PENTING. Kita? Ya... kita ! (kalau ditulis ‘Anda’,  ‘Aku’ ga ikutan jadi Orang Penting dong..... he..he.. maaf sob anda sedang membaca tulisan admin yang rada-rada. Maksudnya rada-rada pinter  dan ganteng. Ups..... sorry itu fitnah..!)

Padahal setiap orang adalah penting, hakekatnya tak ada sosok yang satu lebih penting dari lainnya. Kita sama dengan mereka yang wajahnya kerap muncul di TV, Koran atau Sampul Majalah.  Demikian juga dengan orang-orang dilingkungan kita. Siapakah mereka tanpa kita, tapi... siapa pula kita tanpa mereka.

Lalu apa yang membedakannya? Kenapa sebahagian dianggap sebagai ‘orang penting’ sementara lainnya dianggap ‘kurang’ atau bahkan ‘tidak penting’? Apakah admin ingin mengatakan bahwa ini hanya masalah persepsi....?  “Oooooo tentu tidaaak..”, jawab admin cepat – sesigap ia melahap pisang goreng didepannya.

Setiap orang punya sesuatu yang bisa ia sumbangkan bagi hidup dan kehidupannya. Setiap orang  bisa membuat perbedaan yang positif karena ia dibekali dengan ‘keunikan’ masing-masing. Pastinya setiap orang menginginkan hidupnya lebih bernilai. Hal-hal seperti itulah yang bisa membuat setiap orang menjadi Penting.

Ada orang yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang lain, yang mampu memimpin orang lain, yang mau mengajari orang lain bahkan mau melayani orang lain. Mereka juga tidak lebih penting dari orang lain, mereka lakukan itu karena mereka sadar bahwa hidup mereka terlalu penting tuk sekedar disia-sia.

Naah... anda tahukan bahwa setiap orang sebenarnya punya potensi untuk bisa menjadi “penting”  hanya saja banyak yang –pura pura-tidak tahu bahkan tidak mau karena beragam alasan, ada juga yang bertanya, “Memang penting ya jadi orang penting...?”.  Jawabnya: “Tentu saja”. Bukankah kita kerap melupakan, mengabaikan bahkan memandang sebelah mata hal-hal yang dianggap tidak penting? Bersediakah kita untuk diabaikan, diacuhkan, dilupakan oleh orang sekitar kita padahal kita ada? Jika jawabnya “Tidak”, maka anda adalah orang penting.

Bagaimana kita mengukur seberapa penting kita bagi orang lain atau dengan kata lain adakah indikatornya yang bisa dicerna logika? Mudah saja sob, bayangkan saja sekarang anda meninggal dunia  (kalau yang ini ga pake ”kita” hehe.. admin belakangan aja), kira-kira berapa banyak orang yang merasa kehilangan, menyayangkan, menyesali bahkan menangisi kepergian anda? Puluhan, Ratusan, Ribuan orangkah, sebesar itulah pentingnya anda bagi mereka. (Tentu karena jasa-jasa anda terhadap mereka bukan karena anda meninggalkan hutang yang belum sempat dilunasi)

Ada beberapa sebab kenapa orang menjadi tidak atau kurang penting dimata orang lain diantaranya (dan ini paling penting!)

1.  Orang tersebut (admin menggunakan kata ‘orang tersebut’ menggantikan kata ‘anda’ tuk hindari amuk massa pembaca) menafikan potensi diri yang sebenarnya datang satu paket dari Sang Maha Pencipta:   ‘’Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.’’ (QS. At Tiin: 4) Sebaik-baik bentuk tentu tidak hanya berupa fisik tapi juga mencakup non fisik 
2.   Atau sebaliknya, orang tersebut menganggap orang lain tidak lebih penting dari dirinya.


Poin pertama.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, jika kita bisa memaksimalkan potensi diri kita yang baik dan super yang telah diberikan oleh-Nya, untuk kebaikan kita dan kemaslahatan bersama maka kitalah orang penting itu.

 خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain. Shahih al-Jami’ no 3289 (Hasan).


Poin Kedua.

Allah Yang Maha Penting- pemilik segala yang penting- senantiasa menghargai (memberi rewards berupa pahala) segala bentuk kontribusi (amal) sekecil apapun yang dikerjakan makhluknya untuk kemaslahatan umat atau makhluk lainnya.
Menyingkirkan paku/beling yang berpotensi untuk mencederai orang lain, diganjar sebagai ibadah. Senyum tulus kita kepada sesama diganjar sebagai sedekah.

Tidak bisakah kita memaknai hal ini sebagai suatu pembelajaran untuk senantiasa menghargai jerih payah atau usaha dan upaya orang lain bagi kita - baik secara langsung atau tidak langsung -  sebagai suatu yang juga patut kita hormati dan hargai?

Bagaimana mungkin kita akan dihargai jika kita tidak mampu / mau menghargai orang lain, bagaimana pula kita akan dianggap penting jika tindakan kita selalu meremehkan orang lain. Jadikanlah mereka orang penting maka kitapun akan dianggap penting. 

Dengan demikian orang penting seyogyanya adalah orang yang bisa menghargai dirinya sendiri dan orang lain dengan mensyukuri apa yang telah dikaruniakan Allah  padanya serta merealisasikan rasa syukurnya dengan senantiasa berbagi, berkontribusi, beramal dengan apa yang ia punya dan bisa.
Jelas, Islam menganggap semua orang adalah penting karena tidak ada ruang sembunyi bagi kita dibalik ketidakmampuan dan keterbatasan kita untuk segera bermanfaat bagi sesama.

Setidaknya, jika kita merasa belum bisa memberi manfaat bagi orang lain, janganlah jadi mudharat, beban atau bahkan musuh bagi mereka, itu sebabnya maka:

Pengusaha kaya yang buron menggondol uang rakyat - pasti bukan orang penting; pejabat tinggi yang ‘menilep’ uang negara – pasti bukan orang penting; penguasa yang berselingkuh atas nama  kebenaran demi tercapainya tujuan pribadi atau golongan - pasti bukan orang penting; artis tenar yang menista wanita – pasti bukan orang penting:  karena tindakan mereka bukan saja  berakibat buruk bagi dirinya tapi juga merugikan bahkan menyengsarakan orang lain.

Maka marilah kita ‘belajar’ menjadi orang penting dengan senantiasa berfikir, berucap, bertindak hanya tuk hal yang penting yang tentunya bermanfaat bagi diri dan sesama.

Rumusnya adalah memberi bukan menerima.

Itu sebabnya Islam mengajarkan kita untuk senantiasa  memberi dan berbagi apakah itu berupa Ilmu, Tenaga atau Harta (Zakat, Infaq, Shadaqah)    bukan meminta apa lagi mengambil yang bukan haknya.

Lakukanlah semua kebaikan yang dapat anda lakukan, dengan segala kemampuan anda, dengan segala cara yang anda bisa, disegala tempat disetiap saat, kepada semua orang, selama anda bisa  (Samuel Wesley)



"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". QS. At Taubah: 105. 


Oleh: Ahmad Suganda. Pada 22 Juni 2011 Jam:19.00

Do'a Ayah di Ultah sang Putri

Maurizka Chairunnisa,  Saung Angklung Mang Ujo-Bandung
Segala puji bagi Allah, yang awal tanpa yang awal sebelum-Nya, yang akhir tanpa yang akhir sesudah-Nya. Mahasuci AsmaNya, Maha tampak AnugrahNya.

Ya Allah. Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya. Shalawat yang awalnya tidak terbatas, yang batasnya tidak berujung, dan akhirnya tidak berhingga.

Ya Allah. Anugerahkan kepadaku kekuatan tuk jaga amanah-Mu demi kelangsungan hidup anakku, panjangkan usianya, sehatkan badannya, baguskan akhlaknya, kokohkan imannya/agamanya, sejahterakan jiwa dan raganya, alirkan rezekinya melalui tanganku, anugerahkan kepadanya kecerdasan akal kebaikan budi dan kebeningan hati.

Bantulah aku, mendidiknya, berbuat baik kepadanya dari sisiMu. Jadikan anakku, mendekatiku, menyayangiku, mencintaiku. Jadikan anakku, orang yang baik dan takwa, yang punya pandangan dan pendengaran yang taat kepadaMu, yang mencintai dan setia kepada kekasihMu, Muhammad SAW.

Berikan semua itu dengan petunjuk dan rahmatMu, berikan kepada kami apa yang terbaik di dunia dan akhirat. Aamiin

oleh Ahmad Suganda pada 11 Maret 2011 jam 22:35

Senin, 20 Juni 2011

A n e h T a p i N y a t a

Perhatikan apa yang terjadi pada presiden-presiden AS yang terpilih pada tahun dengan akhiran 0 dengan kelipatan 20 (selang 20 tahun).
·        1840: William Henry Harrison (Tewas di kantor)
·        1860: Abaraham Lincoln (Terbunuh)
·        1880: James A. Garfield (Terbunuh)
·        1900: William Mc Kenley (Terbunuh)
·        1920: Warren G. Harding (Tewas di kantor)
·        1940: Franklin D. Roosevelt (Tewas di kantor)
·        1960: John F. Kennedy (Terbunuh)
·        1980: Ronald Reagan (Tertembak namun berhasil diselamatkan)

Kemudian ada semacam keanehan yang tidak bisa dijelaskan
·        Abraham Lincoln terpilih oleh kongres tahun 1846
·        Jonh F. Kennedy terpilh oleh kongres tahun 1946
·        Abraham Lincoln terpilih menjadi presiden 1860
·        John F. Kennedy terpilih menjadi presiden 1960
(Keduanya ditembak pada hari Jum’at, keduanya ditembak dikepala)

Naah.., yang tambah anehnya lagi.......
·        Sekretaris Lincoln bernama Kennedy
·        Sekretaris Kennedy bernama Lincoln

Keduanya (Presiden) dibunuh oleh orang Selatan
Keduanya digantikan oleh orang Selatan bernama: Johnson
·        Andrew Johnson yang menggantikan Lincoln, lahir tahun 1808
·        Lyndon Johnson yang menggantikan Kennedy, lahir tahun 1908
·        John Wilkes Booth, yang membunuh Lincoln, lahir tahun 1839
·        Lee Harvey Oswald, yang membunuh Kennedy lahir tahun 1939

Yang makin menambah aneh lagi.....
·        Lincoln ditembak di theater bernama FORD
·        Kennedy ditembak dalam mobil bermerk Lincoln buatan FORD
·        Seminggu sebelum Lincoln ditembak, ia berada di Monroe, Maryland
·        Seminggu sebelum Kennedy ditembak ia bersama Marilyn Monroe

Jika Nabi Muhammad Datang ke Rumahmu


Jika Nabi Muhammad datang kerumahmu
Untuk luangkan waktu sehari dua hari bersamamu
Tanpa kabar apa-apa sebelumnya
Apakah yang akan kau lakukan untuknya?

Akankah kau sembunyikan buku duniamu,
lalu kau keluarkan dengan cepat kitab hadits di rak buku?
Atau akankah kau sembunyikan majalah-majalahmu,
dan kau hiasi mejamu dengan Al-Qur’an yang telah berdebu?
Akankah kau masih melihat film X di TV,
atau dengan cepat kau matikan sebelum dilihat Nabi?
Maukah kau mengajak nabi berkunjung ketempat yang biasa kau datangi, ataukah dengan cepat rencanamu kau ganti?
Apakah kau bahagia jika Nabi memperpanjang kunjungannya, atau kau malah tersiksa karena banyak yang harus kau sembunyikan darinya?

Jika Nabi Muhammad tiba-tiba ingin menyaksikan,
apakah kau tetap mengerjakan pekerjaan sehari-hari yang biasa kau lakukan?
Akankah kau berkata-kata seperti yang sehari-hari kau katakan?
Akankah kau jalankan sewajarnya hidupmu, seprti halnya jika Nabi tidak kerumahmu?

Sangat menarik untuk tahu apa yang akan kau lakukan
Jika Nabi Muhammad datang, mengetuk pintu rumahmu.

(MaPI No.1 Th. II Januari 2001)

Gratis Sepanjang Masa

Suatu sore seorang anak menghampiri ibunya didapur, ia menyerahkan secarik kertas yang telah ditulisinya. Setelah sang Ibu mengeringkan tangannya dengan celemek, iapun membaca tulisan itu dan inilah isinya:

Untuk memotong rumput Rp. 21.000,-
Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini Rp. 14.000,-
Untuk pergi ke toko disuruh ibu Rp. 7.000,-
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja Rp. 7.000,-
Untuk membuang sampah Rp. 7.000,-
Untuk nilai yang bagus Rp. 25.000,-
Untuk membersihkan dan menyapu halaman Rp. 14.000,-
Jadi jumlah hutang ibu minggu ini adalah Rp. 95.000,-

Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap dan sayang. Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu. Lalu ia mengambil pulpen membalikan kertasnya dan inilah yang ia tuliskan:

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis.
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis.
Mengobati kamu dan mendo’akanmu, gratis.
Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurusmu, gratis.
Untuk semua mainan, makanan dan baju, gratis.
Kalau dijumlahkan semua, maka akan kau dapati bahwa harga CINTA ibu adalah GRATIS.

Seusai membaca apa yang ditulis ibunya, sang anakpun berlinang air-mata dan menatap wajah ibunya seraya berkata: “Bu, aku sayang sekali sama ibu”, kemudian ia mengambil pulpen dan menulis sebuah kata dengan huruf besar: LUNAS.

(MaPI No.5 Th. IV Mei 2003)

TAFAKUR CINTA


Tuhan....
Saat aku menyukai seorang teman
Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir

Tuhan...
Ketika aku merindukan seorang kekasih
Rindukalah aku kepada Yang Rindu Cinta Sejati-Mu
Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi


Tuhan....
Jika aku hendak mencintai seseorang
Temukanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu
Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu


Tuhan......
Ketika aku sedang jatuh cinta
Jagalah cinta itu
Agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Tuhan.....
Ketika aku berucap aku cinta padamu
Biarlah kukatakan kepada yang hatinya terpaut pada-Mu
Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-Mu

Sebagaimana orang bijak berucap
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa
Dicintai seseorang adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang sangat kau cintai sangatlah berarti
Tapi dicintai oleh Sang Pemilik Cinta adalah segalanya

(MaPI No. 10 Th. IV Oktober 2003)

Siapakah orangnya?

Dibawah ini adalah daftar kegagalan dari orang yang semasa hidupnya mengalami banyak tantangan dan badai:
·        1831 – ia mengalami kebangkrutan dalam usahanya
·        1832 – ia mengalami kekalahan dalam pemilihan tingkat lokal
·        1833 – ia kembali mengalami kebangkrutan
·        1835 – istrinya meninggal dunia
·        1836 – ia menderita tekanan mental sedemikian rupa, sehingga hampir saja msk RS. Jiwa
·        1837 – ia mengalami kekalahan dalam suatu kontes pidato
·        1840 – ia gagal dalam pemilihan anggota senat Amerika Serikat
·        1842 – ia menderita kekalahan untuk duduk dalam Kongres Amerika Serikat
·        1848 – ia kalah lagi dalam Kongres Amerika Serikat
·        1855 – ia gagal lagi di senat Amerika Serikat
·        1856 – ia kalah dalam pertarungan memperebutkan Kursi Wakil President Amerika Serikat
·        1858 – ia kalah lagi di senat Amerika Serikat
·        1860 – akhirnya menjadi Presiden Amerika Serikat


Siapakah dia? 
Namanya adalah Abraham Lincoln.
Jika orang lain yang mengalami kegagalan demi kegagalan seperti itu, mungkin sudah mundur teratur. Tapi tidak dengan Lincoln, kata “mundur” sama sekali tidak ada dalam benaknya, akibatnya ia mencapai sukses yang luar biasa.

Resep Dokter Termahal

Boerhaave, seorang dokter Belanda dan seorang penulis buku “Elementa Chemiae” meninggal tahun 1738. Sebelum wafat ia meninggalkan buku tebal bersegel dengan judul “The Onliest and The Deepest Secrets of The Medical Art” (Rahasia paling mendalam dan satu-satunya dalam seni pengobatan).
Buku tersebut dilelang, dan sang pemengang lelang yang telah mengeluarkan uang senilai $ 20.000 dalam emas membawa pulang buku itu. Saat segel dibuka ia menemukan bahwa 99 dari 100 halaman buku itu adalah kosong. Selain sampul depan, cuma terdapat tulisan pendek “Jaga diri untuk tetap tenang, jaga kaki untuk tetap hangat dan kamu akan menjadi dokter terbaik sekalipun menjadi miskin".


Sumber: Buku Digital "MOTIVASI NET'
Oleh: Ir. Andi Muzaki, SH, MT

Keunikan Manusia

Manusia diciptakan Tuhan dengan keunikan yang luar biasa. Menurut hasil penelitian Ilmu Kedokteran, seorang dewasa dengan bobot tubuh rata-rata, selama 24 jam ia memiliki kesibukan:

1.  Jantung berdenyut 103.689 kali
2.  Darah menempuh perjalanan 168.000.000 mil
3.  Bernafas sebanyak 23.040 kali
4.  Menghirup udara sebanyak 483 m3 (meter kubik)
5.  Menelan 1.5 kg makanan
6.  Meminum 3.5 liter cairan
7.  Berkata-kata sebanyak 25.000 kata (termasuk kata-kata yang tidak perlu diucapkan)
8.  Menggerakan 750 otot
9.  Kuku bertumbuh 0,00012 cm
10.Rambut memanjang 0,04353 cm
11. Sel otak sebanyak 7000.000 terus bekerja

  

Manusia dan Tujuh Keajaiban Dunia

Sekelompok siswa kelas Geografi, sedang mempelajari Tujuh Keajaiban Dunia. Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir tentang "Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa ketidaksesuaian sebagian daftar berisi:
1. Piramida
2. Taj Mahal
3. Tembok besar Cina
4. Menara Pisa
5. Kuil Angkor
6. Menara Eiffel
7. Kuil Parthenon

Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah ia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.

Sang gadis pendiam itu menjawab, "Ya sedikit, saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya". Sang guru berkata, "Baik katakan pada kami apa yang kamu miliki, mungkin kami bisa membantu memilihnya".

Gadis ragu sejenak, kemudian membaca, "saya pikir, Tujuh Keajaiban Dunia" adalah,

1. Bisa melihat
2. Bisa mendengar
3. Bisa menyentuh
4. Bisa menyayangi

Dia ragu lagi sebentar, kemudian melanjutkan,

5. Bisa merasakan
6. Bisa tertawa
7. Dan, bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sunyi seketika, alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia, dan menyebutnya "Keajaiban". Sementara kita lihat lagi apa yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai "Biasa".

Semoga anda hari ini diingatkan tentang segala hal yang betul-betul ajaib dalam kehidupan anda.


Sumber: Buku Digital "MOTIVASI NET'
Oleh: Ir. Andi Muzaki, SH, MT