Sabtu, 11 Agustus 2012

~` AIR `~

Dari beberapa catatan saya, ternyata thema inilah yang paling menantang. Menjadikan “AIR” sebagai judul, pasti pilihan yang bodoh karena sama sekali tak menarik, begitu awalnya saya berpikir. Tapi, justru disitulah letak tantangannya. Mengubah persepsi atas sesuatu yang “biasa” menjadi “wah” bukan saja pekerjaan tak mudah, tapi juga menimbulkan gejolak batin sederhana antara teruskan atau ganti thema lain.

Butuh beberapa waktu untuk meyakinkan diri sendiri bahwa “AIR” dilihat dan dinilai dari sisi manapun, bisa membuat kita terperangah. Tapi yang jauh lebih sulit dan butuh waktu lebih lama lagi adalah, untuk meyakinkan diri bahwa ternyata kita bisa belajar sesuatu dari air. Barangkali itu sebabnya Allah “merasa perlu” memberitahu agar manusia bukan cuma MEMPELAJARI air tapi juga BELAJAR dari Air:

"Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. An -Nahl, 16: 10-11)

Ayat inilah sebenarnya yang “menantang” penulis dan menggugah rasa anxiously untuk mengeksplore lebih jauh dan menyelam lebih dalam untuk menelanjangi air – tentu saja dalam hal ini penulis harus mempelajari literatur yang ada dari para pakar dibidang ini.
Perhatikan penekanan pada akhir ayatnya “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan”

Jika kita ingin menjadikan AIR sebagai guru kehidupan yang bisa mengantarkan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Rabb “Penguasa” Kehidupan, tentunya kita harus lebih mengenal dan menyelami terlebih dahulu what’s a water or in a water.

Mari kita ambil poin demi poin dari ayat diatas.
1. menurunkan air hujan dari langit
2. sebagiannya menjadi minuman
3. sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan
4. menggembalakan ternakmu
5. menumbuhkan tanam-tanaman dan segala macam buah-buahan

Ada yang menarik?

Anda tak salah jika menjawab, “ah.. biasa aja tuh, kalau itu sih anak kecil juga tahu”. Apa sih yang istimewa dari hujan apa yang menarik dari air yang menyuburkan dan menumbuhkan dst. Dari sisi ini saya harus bersepakat dengan anda, tapi tunggu dulu bukankah akhir ayat itu ditutup dengan “bagi kaum yang memikirkan”

Jadi boleh juga dong kalau saya bilang, “ente ngomong gitu sebab ente gak mikir sih!”.

“Enak aja bilang ane gak mikir, kan ente juga tadi setuju sama ane, berarti ente juga gak mikir dong!”, jawab yang lagi melototin laptop sewot.

“Tenang sob..., ane-kan lagi nulis sambil baca banyak referensi nih, itu artinye ane lagi mikir,” jawab penulis gak mau kalah.

Pokoknya, silahkan anda keroyok penulisnya rame-rame kalau ternyata sampai di akhir catatan nanti tak ada hal yang menarik dari artikel ini atau setidaknya tak menambah pengetahuan anda tentang air. (tuh kan ente ketipu lagi, kata keroyok itu kan berarti bersama-sama, kok gak protes sih waktu ane sandingkan dengan rame-rame.. hehee..)

Sahabat..., bagi penulis sesuatu yang tidak bisa dielaborasi secara intelektual, sikapi saja dengan dagelan hehee.... yang terpenting adalah kita mau terus berusaha tuk belajar dan belajar karena jika keinginan itu ada, maka mau tak mau kita harus membuka mata hati dan pikiran kita, dan.....hanya dengan cara itu hidayahNya bisa kita raih pada akhirnya hanya dengan bimbingan hidayahNya lah kita bisa mendekat dan merapat kepadaNya meskipun hanya dengan mempelajari dan belajar dari Air.

Itu sebabnya saya terpaksa harus “menyentil” anda terlebih dahulu dengan obrolan “ngawur” diatas agar anda dapat konsentrasi kepada wacana “biasa” dibawah ini, mohon tidak diartikan sebagai sikap jumawa.

1. Hujan
Ketika ayat diatas berbicara tentang hujan, maka semestinyalah catatan ini berbicara juga tentang proses daur/siklus hidrologi, siklus air.

Siklus Air adalah sirkulasi (perputaran) yang tidak pernah berhenti (terus menerus) dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air).

Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), , kondensasi (pengembunan) dan presipitasi (pengendapan).

Air yang berasal dari sungai, danau, dan sumber air lainnya akan mengalir ke laut. Air yang berada di laut, sungai dan danau akan mengalami penguapan. Penguapan ini menyebabkan air berubah wujud menjadi uap air yang akan naik ke angkasa. Uap air ini kemudian berkumpul menjadi gumpalan awan.

Gumpalan awan yang ada di angkasa akan mengalami pengembunan karena suhu udara yang rendah. Pengembunan ini membuat uap air berubah wujud menjadi kumpulan titik-titik air yang tampak sebagai awan hitam. Titik-titik air yang semakin banyak akan jatuh ke permukaan bumi, yang kita kenal dengan hujan.

Sebagian air hujan akan meresap ke dalam tanah (Infiltrasi) dan yang lainnya akan tetap di permukaan. Air yang meresap ke dalam tanah inilah yang akan menjadi sumber mata air sedangkan air yang tetap di permukaan akan dilarikan ke sungai, danau, dan saluran air lainnya (Run off) . Air permukaan inilah yang akan menguap lagi nantinya membentuk rentetan peristiwa hujan.

Sahabat..., sebenarnya tahapan-tahapan proses terjadinya hujan sebagaimana diatas, secara terperinci telah tertulis dalam Al-Qur’an berabad-abad tahun lalu sebelum informasi mengenai pembentukan hujan disampaikan:

“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum, [40]:48)

Al Qur’an membagi pembentukan hujan dalam tiga tahap.
Pertama, “bahan mentah” hujan naik ke udara (evaporasi).
Kemudian terkumpul menjadi awan (kondensasi).
Akhirnya, tetesan-tetesan hujan pun muncul (presipitasi).

Sekarang, mari kita lihat pada tiga tahapan yang disebutkan dalam Al-Qur’an:

Tahap Pertama: “ Allah, dialah yang mengirimkan angin…..”

Gelembung-gelembung udara yang tidak terhitung jumlahnya dibentuk oleh buih-buih di lautan yang secara terus-menerus pecah dan mengakibatkan partikel-partikel air tersembur ke udara menuju ke langit. Partikel-partikel ini –yang kaya akan garam– kemudian terbawa angin dan bergeser ke atas menuju atmosfer. Partikel-partikel ini (disebut aerosol) membentuk awan dengan mengumpulkan uap air (yang naik dari lautan sebagai tetesan-tetesan oleh sebuah proses yang dikenal dengan “JebakanAir”) di sekelilingnya.

Tahap Kedua : “…..lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadi bergumpal-gumpal…..”

Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal-kristal garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena tetesan-tetesan air di sini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01-0,02 mm), awan mengapung di udara dan menyebar di angkasa. Sehingga langit tertutup oleh awan. (Lih. Viskositas – kekentalan -- Ideal Air, diakhir catatan)

Tahap Ketiga : “….lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun....”

Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal-kristal garam dan partikel-partikel debu mengental dan membentuk tetesan-tetesan hujan. Sehingga, tetesan-tetesan tersebut, yang menjadi lebih berat dari udara, meninggalkan awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.

Setiap tahap dalam pembentukan hujan disampaikan dalam Al-Qur’an. Terlebih lagi, tahapan-tahapan tersebut dijelaskan dalam runtutan yang benar. Seperti halnya fenomena alam lain di dunia, lagi-lagi Al-Qur’an lah yang memberikan informasi yang paling tepat tentang fenomena ini, selain itu, Al-Qur’an telah memberitahukan fakta-fakta ini kepada manusia berabad-abad sebelum sains sanggup mengungkapnya.

Al-Qur’an tidak hanya memberi informasi penting tentang proses terjadinya hujan saja, didalamnya juga dijelaskan tentang kadar, manfaat dan pengaruh-pengaruhnya.

Informasi ini, yang tidak mungkin diketahui manusia di zamannya, menunjukkan kepada kita bahwa Al-Qur’an merupakan kalam Allah.

Sekarang, mari kita kaji informasi-informasi tentang hujan yang termaktub di dalam Al-Qur’an.

Kadar Hujan
Di dalam ayat kesebelas Surat Az-Zukhruf, hujan dinyatakan sebagai air yang diturunkan dalam “ukuran tertentu”. Sebagaimana ayat di bawah ini:

“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf, (43):11)

“Kadar” yang disebutkan dalam ayat ini merupakan salah satu karakteristik hujan. Kadar dimaksud setidaknya mencakup Volume hujan, Kecepatan hujan, Temperatur (air) hujan.

Volume Air Hujan.
Sahabat....., tahukah anda bahwa secara umum, jumlah hujan yang turun ke bumi atau Volume Hujan selalu sama. Diperkirakan sebanyak 16 ton air di bumi menguap setiap detiknya. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi setiap detiknya. Hal ini menunjukkan bahwa hujan secara terus-menerus bersirkulasi dalam sebuah siklus seimbang menurut “ukuran” tertentu.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa jumlah air di Bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah. Persediaan tidak akan habis, Air mengalami daur yang terus berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Para ahli sangat yakin bahwa jumlah air sejak 3.000 juta tahun yang lalu hampir selalu sama. Hal ini mungkin sangat mengherankan kita. Akan tetapi, keadaan ini sekaligus memberi rasa aman bahwa dunia tidak akan pernah kehabisan air.

Kecepatan Turunnya Hujan
Pengukuran lain yang berkaitan dengan hujan adalah mengenai Kecepatan Turunnya Hujan. Ketinggian minimum awan adalah sekitar 1.200 meter. Ketika turun dari ketinggian ini, sebuah benda yang yang memiliki berat dan ukuran sebesar tetesan hujan akan terus melaju dan jatuh menimpa tanah dengan kecepatan 558km/jam.

Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm. Tentunya, objek apapun yang jatuh dengan kecepatan tersebut akan mengakibatkan kerusakan.

Dan apabila hujan turun dengan cara demikian, maka seluruh lahan tanaman akan hancur, pemukiman, perumahan, kendaraan akan mengalami kerusakan, dan orang-orang pun tidak dapat pergi keluar tanpa mengenakan alat perlindungan ekstra.

Terlebih lagi, perhitungan ini dibuat untuk ketinggian 1.200 meter, faktanya terdapat awan yang memiliki ketinggian sekitar 10.000 meter. Sebuah tetesan hujan yang jatuh pada ketinggian ini tentu saja akan jatuh pada kecepatan super yang mampu merusak apa saja.

Namun tidak demikian terjadinya, dari ketinggian berapapun hujan itu turun, kecepatan rata-ratanya hanya sekitar 8-10 km/jam ketika mencapai tanah.

Hal ini disebabkan karena bentuk tetesan hujan yang sangat istimewa. Keistimewaan bentuk tetesan hujan ini meningkatkan efek gesekan atmosfer dan mempertahankan kelajuan tetesan-tetesan hujan ketika mencapai “batas” kecepatan tertentu. (Saat ini, parasut dirancang dengan menggunakan teknik ini). Allahu Akbar !

Temperatur
Tak sebatas itu saja “pengukuran” tentang hujan. Contoh lain misalnya, pada lapisan atmosferis tempat terjadinya hujan, temperatur bisa saja turun hingga 40oC di bawah nol.
Meskipun demikian, tetesan-tetesan hujan tidak berubah menjadi partikel es. (Hal ini tentunya merupakan ancaman mematikan bagi semua makhluk hidup di muka bumi.)

Alasan tidak membekunya tetesan-tetesan hujan tersebut adalah karena air yang terkandung dalam atmosfer merupakan air murni. Sebagaimana kita ketahui, bahwa air murni hampir tidak membeku pada temperatur yang sangat rendah sekalipun (akan kita bahas kemudian pada sifat Air yang "Melanggar Aturan")

Jadi sebenarnya sob...., hujan merupakan sebuah peristiwa yang menakjubkan di bumi, sekali lagi bagi orang-orang yang mau berfikir. Upss... yang baca langsung pura-pura serius mikir coba deh ane bantu menyimpulkan “keajaiban” hujan berdasarkan fakta ilmiah seperti yang tercantum diatas.

1. Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi, jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan “takaran”. (Para ahli sangat yakin bahwa jumlah air sejak 3.000 juta tahun yang lalu hampir selalu sama)

2. Ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10.000 meter.

3. Ketika turun dari ketinggian ini (1.200 m), sebuah benda yang yang memiliki berat dan ukuran sebesar tetesan hujan akan terus melaju dan jatuh menimpa tanah dengan kecepatan 558km/jam.

4. Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut (1.200 m) dengan kecepatan spt itu, sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm. Apalagi...., jika benda yang sama jatuh dari ketinggian 10.000 m tentu saja akan jatuh pada kecepatan yang mampu merusak apa saja.

5. Namun demikian ternyata rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam.

6. Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepatan yang lebih rendah.

7. Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak memiliki sifat gesekan (bayangkan jika hujan terjadi seperti gelembung air yang besar yang turun dari langit), bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan.

8. Butiran air hujan berubah bentuk ratusan kali tiap detik.

9. Kalau butiran air hujan itu dibekukan akan membentuk keping kristal yg indah, tidak seperti air biasa yang di bekukan di freezer/kulkas.

10. Setelah hujan turun, tanah, ilalang, rerumputan akan mengeluarkan bau wangi yg khas, senyawa ini dinamakan 'petrichor'.

11. Dan fakta terakhir yang paling misterius dan mengejutkan ilmuan. Hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan “Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu”. Dan pada titik ini, para ilmuan meyakini bahwa manusia biasanya mendapatkan inspirasi.


Sekarang mari kita lihat “keajaiban” air lainnya yakni Kesesuaian Air untuk pembentukan kehidupan.

Ahli biokimia, A. E. Needham, dalam bukunya The Uniqueness of Biological Materials, menunjukkan betapa pentingnya cairan bagi pembentukan kehidupan. Jika hukum alam semesta hanya memungkinkan keberadaan ZAT PADAT atau GAS saja, maka tidak akan pernah ada kehidupan!

Alasannya adalah bahwa atom-atom Zat Padat berikatan terlalu rapat dan terlalu statis dan sama sekali tidak memungkinkan proses molekuler dinamis yang penting bagi terjadinya kehidupan.

Sebaliknya, dalam GAS, atom-atom bergerak bebas dan acak: Mekanisme kompleks bentuk kehidupan tidak mungkin berfungsi dalam struktur seperti itu.

Singkatnya, lingkungan Cair mutlak dibutuhkan dalam proses-proses pembentukan kehidupan. Yang paling ideal dari semua cairan atau tepatnya, satu-satunya cairan ideal untuk tujuan ini adalah AIR.

Sahabat..., kenyataan bahwa air memiliki sifat-sifat yang sangat sesuai untuk kehidupan, menarik perhatian ilmuwan sejak dulu.

Usaha pertama untuk menyelidikinya secara terperinci datang dari seorang naturalis Inggris, William Whewell, dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1832 Astronomy and General Physics Considered with Reference to Natural Theology.
Disini Whewell telah menguji sifat termal air dan mencermati bahwa beberapa di antaranya tampak MELANGGAR HUKUM ALAM yang diyakini alias Tidak Konsisten !

Anda tahu apa yang menarik dari kesimpulannya pada pengujian ini?
“Ketidakkonsistenan ini (karena dianggap melanggar hukum alam) harus dianggap sebagai bukti bahwa zat ini telah diciptakan khusus demi keberadaan kehidupan”. Allahu Akbar!

Usaha kedua analisis paling komprehensif tentang kesesuaian air bagi kehidupan muncul dari Lawrence Henderson, seorang profesor dari Departemen Kimia Biologi Universitas Harvard, sekitar satu abad setelah buku Whewell. Dalam bukunya, The Fitness of the Environment, yang sebagian orang kemudian menyebutnya "Karya ilmiah paling penting pada perempat pertama abad ke-20"

Salah satu pokok bahasan dalam buku Henderson adalah sifat termal air atau sifat Panas Air yang Luar Biasa – ini yang dianggap Melanggar Hukum Alam.
Henderson menjelaskan bahwa ada lima macam sifat termal air yang “tidak biasa”:

1) Semua zat padat yang dikenal akan menyusut jika semakin dingin. Ini juga terjadi pada semua zat cair yang dikenal: Ketika suhunya menurun, zat cair ini kehilangan volume. Ketika volume berkurang, kekerapan meningkat sehingga bagian yang lebih dingin dari zat cair itu menjadi lebih berat. Ini sebabnya volume bentuk padat suatu zat lebih besar dari-pada bentuk cairnya.

Ada satu kasus di mana "hukum" ini dilanggar: AIR!
Seperti zat cair lain, volume air menyusut ketika suhunya turun, namun ini berlaku hanya sampai pada suhu tertentu (4oC) dan seterusnya- tidak seperti semua zat cair lainnya yang diketahui air tiba-tiba mengembang dan ketika akhirnya air membeku, air semakin mengembang. Sebagai akibatnya, "air padat" lebih ringan daripada "air cair". Menurut hukum fisika normal, air padat, yang disebut es, seharusnya lebih berat daripada air cair, dan seharusnya tenggelam ketika menjadi es; namun ternyata, es mengapung.

2) Ketika es mencair atau air menguap, es atau air menyerap panas dari lingkungannya. Ketika transisi tersebut dibalik (yaitu ketika air membeku atau uap mengembun), panas dilepaskan. Dalam fisika istilah "panas laten (latent heat)" digunakan untuk menggambarkan panas yang dilepaskan tersebut.
Semua zat cair mempunyai panas laten seperti itu namun air termasuk di antara zat cair yang mempunyai panas laten tertinggi. Pada suhu "normal", satu-satunya zat cair dengan panas laten lebih tinggi dari air ketika membeku adalah amonia.
Di sisi lain, dalam kaitannya dengan sifat panas laten pada pengembunan, tidak ada zat cair yang bisa mengimbangi air.

3) "Kapasitas termal" air, yaitu jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu air per satu derajat, lebih tinggi dari kebanyakan zat cair lainnya.

4) Daya hantar panas air, kemampuannya untuk menghantarkan panas, paling tidak empat kali lebih besar daripada zat cair lainnya.

5) Sebaliknya, daya hantar panas es dan salju rendah.

Sampai di sini Anda mungkin bertanya-tanya, apa gunanya kelima sifat fisik yang tampak begitu teknis ini. Ternyata, setiap sifat itu sangat penting karena kehidupan secara umum dan kehidupan diri kita dimungkinkan di dunia ini terutama karena kelima sifat tersebut demikian adanya.


Sekarang mari kita cermati satu per satu.

Efek Pembekuan "Dari Atas ke Bawah"
Mari kita memikirkan apa yang akan terjadi jika air tidak berperilaku “menyimpang” seperti itu dan sebaliknya berperilaku "normal". Misalkan air menjadi semakin berat ketika suhu semakin rendah, seperti zat cair lainnya, dan es tenggelam. Lantas bagaimana?

Zat cair lain membeku dari bawah ke atas; sedangkan AIR membeku dari atas ke bawah. Ini merupakan sifat pertama yang TIDAK BIASA dari air, dan ini sangat penting untuk keberadaan air di permukaan bumi. Kalau air tidak bersifat demikian, artinya es tidak mengapung, sebagian besar air planet kita akan terperangkap dalam es dan kehidupan tidak mungkin ada di laut, danau, kolam, dan sungai.

Ini keterangan terjadinya proses yang luar biasa tersebut;
Ketika air semakin dingin, air menjadi lebih berat sampai suhunya mencapai 4oC, pada titik ini segala sesuatunya tiba-tiba berubah!

Setelah itu, air mulai mengembang dan menjadi lebih ringan seiring menurunnya suhu. Akibatnya, air bersuhu 4oC tetap di bawah, air bersuhu 3oC berada di atasnya, air bersuhu 2oC berada di atasnya lagi dan seterusnya. Pada permukaan sajalah suhu air benar-benar mencapai 0oC dan di situ air membeku. Namun hanya permukaan yang membeku: Lapisan air bersuhu 4oC di bawah es tetap cair dan itu cukup bagi makhluk hidup dan tanaman bawah air untuk terus hidup.

Mengapa air tidak berperilaku normal?

Mengapa air tiba-tiba mulai mengembang pada suhu 4oC, setelah menyusut sebagaimana mestinya?

Itu adalah pertanyaan yang tak seorang pun mampu menjawabnya. Allahu Akbar!


2. Menjadi minuman
Ketika ayat diatas berbicara fungsi air sebagai minuman maka tentu saja kita diajak berbicara manfaat air bagi tubuh, selain makanan, air sangat diperlukan oleh tubuh kita. Seseorang yang kekurangan makan masih dapat bertahan sampai beberapa hari, tapi kekurangan air bisa berakibat fatal, karena air merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia.

Belahan mana pun dari permukaan bumi yang Anda lihat, Anda pasti akan melihat air di suatu tempat. Bahkan, ruangan tempat Anda duduk pada saat ini barangkali mengandung sekitar empat puluh sampai lima puluh liter air. Lihatlah ke sekeliling. Anda tidak bisa melihatnya? Lihat lagi, lebih cermat, kali ini dengan mengalihkan mata Anda dari tulisan ini dan amatilah tangan, lengan, kaki, serta tubuh Anda. Yaa..., Andalah 40-50 liter air itu!

Andalah, karena sekitar 70% tubuh manusia adalah air. Sel tubuh Anda mengandung pelbagai macam zat tetapi tak ada yang sebanyak atau sepenting air. Bagian terbesar dari darah yang beredar di setiap tempat dalam tubuh Anda tentu saja air.

Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya. Volume tersebut sangat bervariasi bagi setiap orang bahkan juga bervariasi antar bagian-bagian tubuh seseorang.
Beberapa organ tubuh manusia yang banyak mengandung air antara lain, kandungan air dalam otak 74.5%, ginjal 82%, jantung 79%, paru-paru 80%, tulang 22%, otot 75.6% dan darah 83%. Setiap hari kurang lebih 2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2.3 ltr diproduksi menjadi urine. Selebihnya diserap kembali masuk kealiran darah.

Bila kandungan air dalam masing-masing organ tersebut tetap dipertahankan sesuai kebutuhan, maka organ tersebut akan tetap sehat. Sebaliknya bila menurun, fungsinya juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus, dll. Maka bisa dibayangkan betapa besar peran air dalam tubuh kita.

Untunglah tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan.

Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2 – 2,5 l (8 – 10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto, dll), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup dll. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.

Betapa penting asupan air setiap hari, juga bisa dilihat dari banyaknya air yang pasti dikeluarkan dari tubuh setiap hari melalui beberapa mekanisme. Ada yang melalui air seni, tinja, keringat, dan juga melalui saluran pernapasan.

Tubuh kita akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan pengisian kurang cepat dilaksanakan. Jelas, karena ada hubungan yang sangat erat antara kualitas dan kandungan air dalam tubuh dengan respons tubuh kita.

Dr. James M. Rippe, kardiolog dari AS menyarankan untuk minum paling sedikit 1 l lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22%! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.

Semakin banyak kita melakukan aktivitas, air akan lebih banyak terkuras dari tubuh. Apalagi orang yang tinggal di negara tropis di mana energi yang dikeluarkan lebih banyak. Sebab itu, para pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus. Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!

Air adalah zat yang dirancang secara khusus untuk menjadi dasar kehidupan Air putih juga bersifat “menghanyutkan” kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine disamping itu air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak karena setiap sifat fisik dan kimianya khusus diciptakan untuk kehidupan.

Air dalam tubuh mempunyai fungsi/kinerja:
*Mengangkut semua bahan makanan yang akan dibentuk menjadi sel hidup dalam tubuh
*Mengangkut sel mati ketempat pembuangan
*Jantung sebagai pompa air dalam tubuh agar aliran air tidak terputus dan terus mengalir.
*Jika aliran air dalam tubuh kurang maka akan terjadi penumpukan toksik dan keseimbangan organ tubuh terganggu sehingga akan timbul beberapa penyakit.

Diatas kita sudah membahas sifat air yang “menyimpang” yakni AIR membeku dari atas ke bawah dan manfaatnya bagi kelangsungan kehidupan secara umum.

Sekarang mari kita bahas sifat yang kedua dan ketiga yakni tentang Panas Laten dan Kapasitas Termal dan kegunaannya bagi tubuh untuk itu mari kita bahas tentang Keringat dan Penyejukan

Sifat air kedua dan ketiga yang disebutkan di atas-panas laten yang tinggi dan kapasitas termal yang lebih besar dari zat cair lain-juga sangat penting bagi kita. Kedua sifat tersebut merupakan kunci untuk fungsi tubuh yang penting namun jarang kita pikirkan manfaatnya.
Fungsi itu adalah berkeringat.

Benar, apa gunanya berkeringat?

Untuk memahaminya, Anda harus mendapatkan sedikit latar belakang. Semua mamalia memiliki suhu tubuh relatif sama. Meskipun bervariasi, itu tidak terlalu mencolok dan suhu tubuh mamalia berkisar antara 35o- 40oC. Suhu tubuh manusia sekitar 37oC dalam kondisi normal. Ini merupakan suhu kritis dan mutlak harus dijaga agar tetap konstan.

Jika suhu tubuh Anda menurun hanya beberapa derajat, banyak fungsi vital tubuh akan gagal. Jika suhu tubuh meningkat meskipun hanya beberapa derajat, seperti yang terjadi ketika kita sakit, pengaruhnya bisa membahayakan. Suhu tubuh yang bertahan di atas 40oC dapat membawa kematian.

Singkatnya, suhu tubuh kita memiliki keseimbangan yang sangat kritis dan tidak memungkinkan variasi.

Akan tetapi, tubuh kita memiliki masalah serius: tubuh aktif setiap saat. Semua gerak fisik, seperti halnya gerak mesin, memerlukan produksi energi untuk tetap aktif. Namun kapan saja energi dihasilkan, panas selalu dikeluarkan sebagai produk sampingan.

Anda bisa melihatnya dengan mudah untuk diri sendiri. Tinggalkan artikel ini, dan lari sepuluh kilometer di bawah terik matahari dan lihat betapa panasnya tubuh Anda. (Eeehh... jangan sob cuma bercanda kok... )

Tetapi kenyataannya, jika Anda memikirkannya, Anda akan menyadari bahwa Anda sama sekali tidak menjadi sepanas yang seharusnya.

Satuan panas adalah kalori. Orang normal yang berlari 10 kilometer dalam satu jam akan menghasilkan sekitar 1.000 kalori panas. Panas itu harus dilepaskan dari tubuh. Jika tidak, Anda akan pingsan sampai koma sebelum Anda menyelesaikan kilometer pertama.

Namun bahaya tersebut dihindari oleh ketiga sifat air.
Yang pertama adalah kapasitas termal air. Artinya, untuk meningkatkan suhu air, diperlukan panas yang tinggi. Tubuh kita terdiri atas 70% air, tetapi berkat kapasitas termalnya, air itu tidak menjadi panas dengan cepat. Bayangkan sebuah gerakan yang meningkatkan panas tubuh sebesar 10oC. Jika tubuh kita mengandung alkohol alih-alih air, gerakan yang sama akan meningkatkan suhu tubuh 20oC, dan untuk zat lain dengan kapasitas termal lebih rendah, keadaan bahkan akan lebih buruk: menaikkan 50oC untuk garam, 100oC untuk besi, dan 300oC untuk timbal. Kapasitas termal air yang tinggi lah yang mencegah terjadinya perubahan panas sebesar itu.

Namun, bahkan kenaikan 10oC akan fatal, seperti telah disebutkan di atas. Untuk mencegahnya, sifat kedua air-panas laten-berperan di sini.
Untuk menjaga tubuh tetap sejuk terhadap panas yang dihasilkan, tubuh menggunakan mekanisme keringat. Ketika kita berkeringat, air menyebar di permukaan kulit dan dengan cepat menguap.

Tetapi karena panas laten air sangat besar, penguapan itu membutuhkan panas yang besar pula. Panas tersebut tentu saja diambil dari tubuh sehingga kita tetap sejuk. Proses penyejukan ini begitu efektif sehingga terkadang menyebabkan kita merasa kedinginan meskipun cuaca agak panas.

Karena itulah, seseorang yang telah berlari sejauh sepuluh kilometer akan berkurang suhu tubuhnya sampai 6oC sebagai akibat penguapan air satu liter saja. Semakin banyak energi yang dikeluarkannya, semakin meningkat suhu tubuhnya, namun pada saat yang sama, semakin banyak dia berkeringat dan menjadi sejuk. Di antara faktor-faktor yang membuat sistem pengatur panas tubuh bekerja seluar biasa ini, yang utama adalah sifat termal AIR !

Tidak ada zat cair lain akan menyediakan sistem pengeluaran keringat seefesien air. Contohnya, jika alkohol menggantikan air, pengurangan panas hanya sebesar 2,2oC; bahkan pada amonia, hanya sebesar 3,6oC.

Terdapat aspek penting lain dalam hal ini. Jika panas yang dilepaskan dalam tubuh tidak dibawa ke permukaan, yaitu ke kulit, baik kedua sifat air maupun proses pengeluaran keringat tidak akan berguna. Karena itulah struktur tubuh juga harus menjadi penghantar panas yang baik. Pada poin inilah, satu lagi sifat penting air berperan:

Tidak seperti zat cair lainnya, air memiliki kapasitas sangat tinggi untuk konduktivitas termal, yaitu kemampuan menghantarkan panas. Karena alasan ini, tubuh membawa panas yang dihasilkan di dalamnya ke kulit. (Saluran darah dekat kulit melebar untuk tujuan ini dan itulah sebabnya kita memerah ketika terlalu panas.)

Jika konduktivitas termal air berkurang separo atau sepertiganya, laju penghantaran panas ke kulit akan jauh lebih lambat, dan ini akan membuat bentuk kehidupan kompleks seperti mamalia tidak mungkin hidup.

Semua itu menunjukkan bahwa tiga sifat termal air yang sangat berbeda bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama: mendinginkan tubuh makhluk hidup yang kompleks seperti manusia. Air adalah zat cair yang dirancang khusus untuk tugas ini. Allahu Akbar!

Tiga poin terakhir dari ayat diatas (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, menggembalakan ternak, menumbuhkan tanam-tanaman dan segala macam buah-buahan akan penulis satukan saja agar tidak terkesan bertele-tele.

Sifat-sifat air yang telah kita bahas sampai sekarang adalah SIFAT TERMAL: yaitu sifat-sifat yang berkaitan dengan panas.
Air juga memiliki sejumlah SIFAT FISIK yang ternyata juga sangat tepat bagi kehidupan.
Salah satunya adalah “Tegangan Permukaan Air” yang sangat tinggi.

"Tegangan Permukaan" didefinisikan sebagai sebuah perilaku permukaan-bebas dari zat cair untuk menyerupai kulit elastis di bawah pengaruh tegangan. Perilaku ini disebabkan oleh gaya tarik antara molekul-molekul dalam permukaan zat cair.

Contoh terbaik pengaruh tegangan permukaan dapat dilihat pada air. Bahkan tegangan permukaan air sangat tinggi sehingga menyebabkan beberapa fenomena fisik yang aneh terjadi.

Sebuah cangkir dapat menampung sejumlah air yang sedikit lebih tinggi daripada tinggi cangkir itu sendiri tanpa tumpah. Jarum besi yang secara hati-hati diletakkan di atas permukaan air yang tidak bergerak akan mengambang.

Tegangan permukaan air jauh lebih tinggi daripada tegangan permukaan zat cair lain. Beberapa konsekuensi biologis dari sifat ini sangat penting dan ini tampak jelas terutama pada tanaman.

Pernahkan Anda bertanya-tanya bagaimana tanaman mampu membawa air dari kedalaman tanah bermeter-meter ke atas tanpa pompa, otot, atau semacamnya?

Jawaban untuk teka-teki ini adalah "tegangan permukaan". Saluran dalam akar dan batang tanaman dirancang untuk memanfaatkan tegangan permukaan air yang tinggi. Saluran-saluran ini semakin tinggi semakin mengecil dan menyebabkan air "merayap ke atas" dengan sendirinya.

Yang memungkinkan rancangan sempurna ini adalah tegangan permukaan air yang tinggi. Jika tegangan permukaan air sama rendahnya dengan tegangan pada kebanyakan zat cair lainnya, secara fisiologi tidak mungkin bagi tanaman besar seperti pohon-pohonan untuk hidup di tanah kering.

Konsekuensi penting lain dari tingginya tegangan permukaan air adalah peretakan batu. Karena tegangan permukaannya, air bisa menembus ke celah-celah terdalam melalui retakan-retakan terkecil di mana air membeku ketika suhu turun di bawah nol.

Seperti kita ketahui, air mempunyai sifat tidak normal dengan mengembang ketika membeku. Pengembangan ini menimbulkan tekanan di dalam batu yang akhirnya menyebabkan batu pecah. Proses ini sangat penting karena melepaskan mineral yang terperangkap dalam batu ke dalam lingkungan dan juga membantu formasi tanah.


Sifat-Sifat Kimia Air
Di samping sifat-sifat fisiknya, sifat-sifat kimia air juga sangat sesuai untuk kehidupan.

Di antara sifat-sifat kimia air, yang terutama adalah bahwa air merupakan pelarut yang baik: Hampir semua zat kimia bisa dilarutkan dalam air.

Konsekuensi yang sangat penting dari sifat kimia ini adalah mineral-mineral dan zat-zat yang berguna yang terkandung tanah terlarut dalam air dan dibawa ke laut oleh sungai. Diperkirakan lima milyar ton zat dibawa ke sungai setiap tahun. Zat-zat tersebut penting bagi kehidupan laut.

Air juga mempercepat (mengkatalisis) hampir semua reaksi kimia yang diketahui. Sifat kimia air yang penting lainnya adalah reaktivitas kimianya ada pada tingkat yang ideal. Air tidak terlalu reaktif yang membuatnya berpotensi merusak (seperti asam sulfat) dan tidak juga terlalu lamban (seperti argon yang tidak bereaksi kimia). Mengutip Michael Denton: "Tampaknya, seperti semua sifatnya yang lain, reaktivitas air ideal baik bagi peran biologis maupun geologisnya."

Detail lain tentang kesesuaian sifat-sifat kimia air untuk kehidupan selalu terungkap ketika para peneliti menyelidiki zat tersebut lebih jauh. Harold Morowitz, seorang profesor biofisika dari Universitas Yale, menyatakan:

Beberapa tahun ke belakang telah menyaksikan studi yang berkembang tentang sebuah sifat air yang baru dipahami (yaitu, konduktansi proton) yang ternyata hampir unik bagi zat tersebut, merupakan unsur kunci transfer energi biologis, dan tentu saja penting bagi asal usul kehidupan.

"Semakin dalam dipelajari, semakin terkesan sebagian dari kami dengan kesesuaian alam dalam bentuk yang begitu tepat."


Viskositas (kekentalan) Ideal Air
Setiap kali kita memikirkan zat cair, bayangan yang terbentuk dalam pikiran kita adalah zat yang sangat cair. Kenyataannya, zat cair yang berbeda memiliki tingkat viskositas (kekentalan) yang berbeda: Kekentalan ter/aspal, gliserin, minyak zaitun, dan asam sulfat, misalnya, sangat bervariasi. Dan jika kita bandingkan zat-zat cair tersebut dengan air, perbedaannya menjadi lebih jelas. Air 10 juta kali lebih cair daripada aspal, 1.000 kali lebih cair daripada gliserin, 100 kali lebih cair daripada minyak zaitun, dan 25 kali lebih cair daripada asam sulfat.

Seperti yang ditunjukkan oleh perbandingan singkat itu, air memiliki tingkat viskositas yang sangat rendah. Bahkan, jika kita mengabaikan beberapa zat seperti eter dan hidrogen cair, air ternyata berviskositas lebih kecil dari apa pun kecuali gas.

Apakah kekentalan air yang rendah menguntungkan bagi kita? Akan berbedakah keadaan jika zat cair vital ini memiliki kekentalan lebih besar atau lebih kecil?

Michael Denton menjawabnya untuk kita:

Kesesuaian air akan berkurang jika kekentalan air lebih rendah. Struktur sistem kehidupan akan bergerak jauh lebih acak di bawah pengaruh gaya-gaya deformasi jika kekentalan air sama rendahnya dengan hidrogen cair....

Jika kekentalan air sangat lebih rendah, struktur yang rawan akan mudah dikacaukan... dan air tidak akan mungkin mendukung struktur mikroskopik rumit yang permanen. Arsitektur molekular sel yang rawan mungkin tidak akan bertahan.

Jika kekentalan lebih tinggi, gerak terkontrol makromolekul yang besar dan terutama struktur seperti mitokondria dan organel-organel kecil tidak akan mungkin, demikian pula proses-proses seperti pembelahan sel. Semua aktivitas penting sel akan membeku dengan efektif, dan jenis-jenis kehidupan seluler yang jauh menyerupai yang biasa kita kenal akan tidak mungkin ada.

Perkembangan organisme yang lebih tinggi, yang secara kritis bergantung pada kemampuan sel untuk bergerak dan merangkak dalam fase embriogenesis, pasti tidak mungkin terjadi jika kekentalan air sedikit saja lebih tinggi dari kekentalan normal.
Kekentalan air yang rendah tidak hanya penting untuk gerak seluler, namun juga untuk sistem sirkulasi.

Semua makhluk hidup dengan ukuran tubuh lebih dari seperempat milimeter memiliki sistem sirkulasi pusat. Hal ini karena pada ukuran lebih dari itu, tidak mungkin makanan dan oksigen didifusikan ke seluruh tubuh organisme.

Artinya, makanan dan oksigen tidak bisa lagi masuk secara langsung ke dalam sel, dan produk sampingannya pun tidak bisa dibuang begitu saja.

Ada banyak sel dalam tubuh sebuah organisme, karenanya oksigen dan energi yang diambil tubuh perlu didistribusikan (dipompa) ke tubuh melalui "saluran"; dan saluran lain diperlukan pula untuk mengangkut buangan.

"Saluran" ini adalah pembuluh vena dan arteri dalam sistem sirkulasi. Jantung adalah pompa yang menjaga sistem ini agar terus bekerja, sementara zat yang dibawa melalui "saluran" itu adalah cairan yang kita sebut "darah", yang sebagian besar merupakan air, (95 % dari plasma darah-materi yang tersisa setelah sel darah, protein, dan hormon telah dikeluarkan-adalah air.)

Itulah sebabnya kekentalan air sangat penting agar sistem sirkulasi berfungsi efisien.

Jika air memiliki kekentalan seperti aspal misalnya, pasti tidak ada jantung organisme yang dapat memompanya.

Jika air memiliki kekentalan minyak zaitun, yang lebih kecil seratus juta kali daripada aspal, jantung mungkin bisa memompanya, namun akan sangat sulit dan darah tidak akan pernah bisa mencapai miliaran kapiler di seluruh pelosok tubuh kita.

Mari kita cermati kapiler-kapiler tersebut. Tujuannya adalah membawa oksigen, makanan, hormon, dan lain-lain yang penting bagi kehidupan ke setiap sel di seluruh tubuh. Jika sebuah sel berjarak lebih dari 50 mikron (satu mikron adalah satu milimeter dibagi seribu) dari kapiler, maka sel tersebut tidak bisa memanfaatkan "layanan" kapiler. Sel dengan jarak 50 mikron dari kapiler akan mati kelaparan.

Itulah sebabnya tubuh manusia diciptakan sedemikian rupa sehingga kapilernya membentuk jejaring yang menjangkau semua sel. Tubuh manusia normal memiliki sekitar 5 miliar kapiler yang panjangnya, jika dibentangkan, sekitar 950 kilometer. Pada sebagian mamalia, ada sebanyak 3.000 kapiler dalam setiap satu sentimeter persegi jaringan otot. Jika Anda menyatukan sepuluh ribu kapiler terkecil dalam tubuh manusia, hasil jalinannya mungkin setebal isi pensil. Diameter kapiler bervariasi dari 3-5 mikron: sama dengan tiga sampai lima milimeter dibagi seribu.

Jika darah akan menembus jalan sesempit itu tanpa terhambat atau melambat, maka darah harus cair, dan berkat kekentalan air yang rendah, demikian adanya. Menurut Michael Denton, jika kekentalan air sedikit saja lebih besar dari seharusnya, sistem sirkuasi darah sama sekali tidak bermanfaat:

Sistem kapiler akan bekerja hanya jika zat cair yang dipompa melalui seluruh tabungnya memiliki kekentalan yang sangat rendah. Kekentalan rendah sangat penting karena aliran berbanding terbalik dengan kekentalan...

Dari sini mudah dilihat bahwa jika kekentalan air memiliki nilai hanya beberapa kali lebih besar dari seharusnya, memompa darah melalui kapiler akan memerlukan tekanan besar, dan hampir semua jenis sistem sirkulasi pasti tidak akan bekerja…

Jika kekentalan air sedikit lebih besar, dan kapiler terkecil berdiameter 10 mikron alih-alih 3 mikron, maka kapiler harus memenuhi hampir semua jaringan otot agar dapat menyediakan oksigen dan glukosa dengan efektif. Jelas sekali rancangan bentuk kehidupan makroskopik tidak akan mungkin dan sangat terbatasi.... Maka tampaknya kekentalan air harus demikian adanya agar menjadi perantara yang sesuai bagi kehidupan.

Dengan kata lain, seperti semua sifat lainnya, kekentalan air juga "dirancang khusus" untuk kehidupan. Mencermati kekentalan zat-zat cair berbeda, kita lihat antara satu zat dengan yang lain ada selisih hingga miliaran kali. Di antara miliaran itu hanya ada satu zat cair dengan kekentalan yang diciptakan tepat seperti yang diperlukan: AIR.


Kesimpulan
Segala sesuatu yang sudah kita ketahui dalam bab ini sejak awal menunjukkan bahwa sifat termal, fisik, kimia, dan kekentalan air tepat seperti seharusnya demi keberadaan kehidupan. Air dirancang begitu sempurna untuk kehidupan, sehingga dalam beberapa kasus, hukum-hukum alam dilanggar demi tujuan tersebut. Contoh terbaik dari hal ini adalah pengembangan yang tidak terduga dan tidak dapat dipahami pada volume air ketika suhunya turun di bawah 4oC: Jika pengembangan tidak terjadi, es tidak akan mengambang, lautan akan membeku menjadi padatan total, dan kehidupan tidak mungkin ada.

Air "begitu tepat" untuk kehidupan, sampai-sampai tidak dapat dibandingkan dengan zat cair lain. Sebagian besar planet ini, dunia dengan atribut lain (suhu, cahaya, spektrum elektromagnetik, atmosfer, permukaan, dan lain-lain) yang semuanya sesuai untuk kehidupan, telah diisi air dengan jumlah tepat untuk kehidupan. Jelaslah bahwa semua itu bukan kebetulan, dan sebaliknya pasti merupakan rancangan yang disengaja.

Untuk menguraikannya dengan cara lain, semua sifat fisik dan kimia air menunjukkan bahwa dia diciptakan khusus untuk kehidupan. Bumi, yang sengaja diciptakan untuk tempat hidup umat manusia, dihidupkan dengan air yang khusus diciptakan untuk membentuk dasar kehidupan manusia. Dalam air, Allah telah memberi kita kehidupan dan dengannya Dia menumbuhkan makanan yang kita makan dari tanah.

Akan tetapi, aspek terpenting dari semua ini adalah bahwa kebenaran ini (yang telah ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern) ternyata diungkapkan dalam Al Quran, yang diturunkan kepada umat manusia sebagai petunjuk empat belas abad yang lalu. Allahu Akbar !

Demikianlah Allah selalu memacu akal dengan firmanNya, memicu jiwa dengan sapaNya agar senantiasa mengacu pada ayat-ayatNya, Baca, Berpikir, Belajar, Beramal, Beribadah, dst.

Sahabat...., sejatinya seperti saya tulis pada bagian awal, catatan ini secara umum akan membahas 2 hal penting yakni Mempelajari Air dan Belajar dari Air. Namun, nampaknya poin pertama saja sudah cukup panjang dan melelahkan padahal masih banyak rahasia air yang belum terungkap seperti manfaat air bagi kesehatan dsb., sehingga akhirnya saya berinisiatif untuk membaginya menjadi dua catatan. Sampai jumpa pada thema tentang air bagian ke 2 yang akan membahas tentang Belajar dari Air.

Senin, 06 Agustus 2012

Al-Qur'an Menjawab Saat Kita Sedang Diuji

Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim
 

>> Kenapa Aku Di Uji….????

Surah Al-Ankabut ayat 2-3

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?

Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya
Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

>> Kenapa Aku Tidak Mendapat Apa Yang Aqu Idam-Idamkan…..????

Surah Al-Baqarah ayat 216

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

>> Kenapa Ujian Seberat Ini…..????

Surah Al-Baqarah ayat 286

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Rasa Frustasi……????

Surah Al-Imran ayat 139

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.

>> Bagaimana Aku Harus Menghadapinya….????

Surah Al-Imran ayat 200

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.

Surah Al-Baqarah ayat 45

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,

>> Apa Yang Aku Dapat Dari Semua Ini….???

Surah At-Taubah ayat 111

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.

>> Kepada Siapa Aku Berharap….????

Surah At-Taubah ayat 129

Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal

>> Aku Tak Dapat Bertahan Lagi…..????

Surah Yusuf ayat 87

dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.

Surah An-Nisaa’ ayat 86

Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah(dengan yang serupa).
Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.

Mari kita berbenah dan terus berbenah..untuk mempersembahkan yang terbaik dalam masa hidup kita…

Dengan torehan kemuliaan dan semangat pantang menyerah…

Dimanapun. kapanpun dan dengan siapapun..selama ALLAH SWT menjadi
“..just The ONE goal..“ Insya Allah akan “bahagia” sebagaimana doa yang
sering terlantun untuk kebahagiaan dunia dan akhirat

~La Tahzan, innallaha ma ‘ana…segala sesuatu terjadi atas perhitunganNYA~

~segalanya akan Indah dalam pandangan NYA
 wallahu a'lam bish-shawab
By : Mencari Rezky

Jika Malaikat Datang Menyapa

Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim
 
 Ilustrasi

"Saat engkau bertanya apakah dosaku telah terhapus, saat engkau bertanya apakah aku pernah melakukan kesalahan, saat air mata menggenang di pelupuk mata, saat do’a kau lantunkan dengan lembut, seluruh jiwa terasa perih."

Adinda, engkau begitu baik dan lembut, engkau juga tidak punya salah atau juga dosa seperti yang engkau tanyakan. Tapi Allah ingin mencoba kesabaranmu, sebagai hamba yang dikasihi dan disayangi, engkau adalah adikku yang terbaik yang aku punya.

Kutatap wajah manis yang tertidur lelap dari dinding kaca, seperti tiada penderitaan yang kau alami, walau dokter sudah memvonismu bahwa engkau hanya sanggup bertahan hidup hanya 2 tahun lagi. Tapi bila Allah mengizinkan, apapun bisa terjadi. Semuanya hanya Allah yang menentukan mati dan hidupnya seorang, kata dokter berwajah teduh itu dengan wajah yang cukup tenang siang tadi, setelah melakukan operasi besar yang memakan waktu kurang lebih 8 jam. Tapi aku yang mendengarkan rasanya seperti halilintar di siang hari, antara percaya dan tidak, karena adikku juga seorang dokter walaupun hanya dokter umum. Tapi mengapa dia tidak pernah tahu kalau dia sudah menderita penyakit kanker yang sudah stadium empat.

Saat dia tahu penyakitnya malah tenang-tenang saja, hanya menatapku dengan senyum. "Nggak usah khawatir kak, yang penting kita berusaha, insya Allah kalau Allah mengizinkan semuanya bisa membaik," katanya tenang.

Tanpa terasa hari terus berganti, sekarang sudah masuk tahun kedua sejak adikku divonis menderita kanker stadium empat. Badannya pun sudah mulai menyusut, tapi menurutku malah lebih baik, karena kelihatan lebih cantik karena adikku ini tergolong gemuk, jadi kelihatan lebih langsing. Rambutnya yang rontok saat dikemoterapi sudah mulai tumbuh dengan subur, walau masih kelihatan sangat pendek, tapi malah kelihatan lebih hitam dan segar bila dipandang. Harapan baru pun mulai tumbuh di hatiku, mudah-mudahan hasil kemoterapinya bisa mematikan sel-sel kanker yang menyerang usus, paru-paru dan hatinya.

Aku yang awam tentang penyakit kanker ini mulai merasa bahagia melihat perkembangan yang sangat bagus bagi kesehatan adikku. Sehingga pada suatu malam saat aku menemaninya di pembaringan, tiba-tiba adikku berkata, "Kakak, sebenarnya fungsi organ tubuh saya yang di dalam ini sudah tidak terlalu berfungsi lagi," katanya sambil menunjuk perut, hati, dan dan paru-parunya.

Aku hanya diam, karena aku tahu dia juga seorang dokter, tentu sudah bisa menganalisa penyakitnya sendiri melihat dari hasil rekam medisnya. Kalau aku melihat wajahnya sepertinya dia biasa-biasa saja, cuma akhir-akhir ini memang sering sulit bernafas, dan oksigen pun selalu tersedia untuk membantu pernafasannya.

"Bagaimana ya kak, apakah kita boleh berdo'a meminta sesuatu kepada Allah," akupun hanya mengangguk sambil ikut berdo'a bersamanya. Perlahan kudengar do'anya dengan segala keikhlasan dan kepasrahan.

"Ya Allah, kalau kehidupan merupakan jalan yang terbaik, berilah kehidupan itu. Kalau kematian adalah akhir jalan yang terbaik, ambillah aku dalam kasih Mu." Tanpa terasa air mataku berlinang, dan setelah berdo'a kulihat adikku tertidur tenang dan pulas.

Aku tidak tahu dia tertidur karena menahan sakit atau juga sudah terlelap karena letih, sebab dia paling tidak pernah mengeluh tentang rasa sakit dan penderitaannya. Aku pun mulai meraba denyut nadi dan memperhatikan tarikan nafasnya. Jantungku mulai terasa sesak. Oh Tuhan, apakah dia sudah Engkau panggil? Alhamdulillah aku masih merasakan denyutan nadinya, juga desahan nafasnya.

"Ya Allah, panjangkanlah umurnya ya Allah, biar dia bisa berbakti kepada masyarakat dengan ilmu yang sudah diperolehnya di masa kuliahnya seperti yang dia cita-citakan. Jangan Engkau panggil dia ya Allah, berikanlah kesembuhan untuk adikku tercinta, ya Allah," akupun berdo'a mengharap kasih sayang dan rahmat dari Allah untuk adikku tercinta.

Dini hari saat subuh tiba-tiba aku dibangunkan oleh sentuhan lembut tangan adikku, "Kakak bangun kita sholat subuh, kak," katanya sambil mengusah-ngusap kepalaku. Aku jadi malu, karena aku yang ingin menjaganya semalaman malah tertidur pulas. Kulihat wajahnya begitu segar. Ya Allah, engkau dengar do'aku. Harapan baru muncul kembali, ternyata do’aku dan do'a adikku didengar oleh Allah. Mudah-mudahan umur panjang yang baik yang diberikan oleh Allah kepadanya. Rasa gembira tak kepalang tanggung, kubantu dia turun dari tempat tidur, dan menemaninya untuk berwudhu ke kamar mandi. Alhamdulillah kulihat dia begitu kuat berjalan sendiri tanpa ingin kupapah, bahagianya hati ini, hari ini aku merasakan kebahagiaan yang luar biasa atas rahmat Allah yang diberikan kepada adikku.

Pagi hari ini merupakan pagi terindah bagi diriku melihat wajah segar duduk di depanku untuk makan bersama di satu meja dengan orang yang sangat kusayangi, makan dengan semangat. Karena sejak mulai sakit dan setelah dioperasi, banyak makanan yang tidak boleh dimakan. Tapi bagi adikku, itu tidak menjadi penghambat untuk dia makan apa yang disarankan oleh dokter semua dimakan dengan senang hati tanpa ada komentar enak atau tidak. Sehingga akupun juga semakin semangat makan bersamanya, karena makanan yang dikonsumsi sangat membantu kesehatan dan daya tahan tubuhnya. Nah, yang satu ini selalu dijaganya, jadi walau sakit wajahnya tetap cerah, kadang aku juga tidak merasakan kalau dia sakit.

Sehingga pada suatu hari dia berkata, "Kakak, alhamdulillah ya kak saya dikasih sakit sama Allah, jadi saya lebih banyak waktu untuk membaca Al-Qur'an dan merenung atas segala kesalahan saya. Semoga Allah memberikan jalan hidup yang terbaik ya kak," dia berucap sambil tersenyum.

Aku hanya mengangguk, walau hati ini terasa ingin menangis. Diam-diam akupun berdo'a, "Ya Allah, berikanlah jalan hidup yang terbaik untuk adikku tercinta. Hanya Engkau tempat aku memohon."

Kuusap air mata yang ingin jatuh di pipi. Aku selalu berusaha menghindari wajah sedih di hadapannya, karena aku juga tahu dia selalu berusaha menghibur hatiku, sehingga tidak pernah menampakkan penderitaannya. Tapi aku tahu dia sakit sekali, tapi dia berusaha untuk melawan penderitaan dengan senyum dan zikir kepada Allah.

Pada suatu sore, dengan rasa penasaran aku bertanya kepada dokter langganan keluarga kami, "Pak dokter, apakah penyakit kanker yang sudah stadium empat bisa disembuhkan? Karena adik saya sepertinya sehat-sehat saja, kecuali kalau saat lagi dikemoterapi, penderitaannya tidak bisa disembunyikan. Tapi setelah habis pengaruh obat kemoterapinya, dia sehat seperti biasa saja."

Kulihat pak dokter tertunduk sambil tetap tersenyum, "Alhamdulillah kalau dia kelihatan sehat seperti biasa, itu adalah suatu rahmat dari Allah. Karena setahu saya penyakit yang dideritanya membuat rasa sakit yang luar biasa dan menderita sekali." Pak dokter berkata dengan jujurnya, karena dia juga sudah menganggap kami sekeluarga sebagai kerabatnya terdekat. Akupun hanya terdiam.

Ya Allah, ternyata adikku sebenarnya menyimpan rasa sakit yang sangat dalam. Aku jadi ingat firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 155: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (atas cobaan itu)."

Nabi saw juga bersabda: "Tidaklah seorang muslim ditimpa kelelahan, sakit, sedih, duka, gangguan, gundah gulana (kerisauan), bahkan duri yang menusuknya, melainkan Allah akan hapuskan dengannya (musibah itu) kesalahan-kesalahannya". (HR: Bukhari).

Semoga Allah akan memberikan kegembiraan kelak untuk adikku, atas kesabarannya dan ketabahannya dalam menyembunyikan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Hari ini, aku tidak berusaha untuk menahan tangis dan kesedihan, karena engkau memang benar-benar telah dipanggil oleh Allah kembali ke sisiNya dengan senyum manis dan juga keikhlasanmu menerima segala cobaan yang terberat di dalam hidup. Malaikat telah datang menyapamu siang ini, untuk mengambil dan menempatkan engkau di sisi Allah. Engkau yang kusayangi selama ini, yang tidak pernah mengeluh dan selalu ingin berbagi kebaikan kepada orang lain. Betapa aku sangat ingat sewaktu engkau baru lulus menjadi dokter, engkau memilih ikut program dokter Employee does not Remain / PTT untuk berbakti di daerah yang sangat terpencil, yaitu Stoke(Turki), padahal engkau hanyalah seorang wanita. Tapi semangatmu begitu besar ingin berbagi apa yang engkau miliki kepada masyarakat.

Hari ini engkau memang pergi untuk selamanya dengan semangat dan kebaikan di hatimu, serta membawa rasa sakit yang kelak akan mengantarkanmu ke surganya Allah. Saat Malaikat menyapa, engkau hanya mengucapkan kalimat yang selalu diimpikan oleh setiap muslim bila menghadap Sang Ilahi, yaitu kalimat "Lailaha illallaah, Lailaha illallaah, Lailaha illallaah" sebanyak tiga kali. Aku menangis adikku, aku kehilanganmu, tapi aku juga bahagia, karena ada seulas senyum di bibirmu yang manis. Hari ini aku mencium keningmu untuk yang terakhir kalinya, tanpa perlu menyembunyikan rasa sedih, karena engkau sudah tertidur lelap di pangkuan Sang Khalik pemilik kehidupan ini. Innalillahi, wa innaailaihi rojiu'n. (Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada Nya kita akan kembali).

(Saat kerinduan mengenang kepergiannya mu yang begitu indah, selamat jalan Adikku tercinta)
 wallahu a'lam bish-shawab
By : Mencari Rezky

Cinta Sejati atau Cinta Buta?

Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Saat kamu merasakan cinta sejati, kamu menyayangi seseorang apa adanya, memahami kekurangannya dan menutupi kelemahannya sambil melihat sisi terbaiknya.
Saat kamu cinta buta dengan seseorang,
kamu menganggapnya dia begitu sempurna
hingga menutupi seluruh kekurangan yang ada pada dirinya.

Hmmmmm…

Kalau dipikir-pikir lagi,
sebenarnya perbedaan antara Cinta Buta dan Cinta Sejati
itu tipiiiiiissss banget ya?

Saat kamu mencintai seseorang begitu dalamnya,
kemungkinan besar kamu akan mencoba memahami kekurangannya.
Di saat itu.. apakah kamu mencintainya secara buta
atau memang hanya mencintai dia apa adanya?

Saat dia melakukan kesalahan dan kamu memaafkannya,
karena namanya manusia memang tak pernah lepas dari kesalahan,
apakah itu berarti mencintainya secara buta
atau mencintai apa adanya?

Saat hadir seseorang yang lebih baik darinya,
namun tak juga kamu berpaling dari sang kekasih
apakah itu berarti mencintai apa adanya
atau mencintai secara buta?

Atau saat kamu menganggapnya begitu sempurna
sehingga tak ada yang mampu menggantikan kehadirannya,
apakah itu berarti mencintai apa adanya
atau mencintai secara buta?

Sampai sejauh mana kita bisa mencintai apa adanya
tanpa harus membutakan mata?

Apakah mungkin seseorang mencintai apa adanya tanpa menjadi buta?
Ataukah mencintai secara buta berarti juga mencintai apa adanya?

wallahu a'lam bish-shawab




By : Mencari Rezky

Jangan Suka Bohong

Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Gimana sobat yang berjenis kelamin pria, apakah doyan untuk membohongi calon isti dan istri atau tidak?

Menurut pengamatan yang telah lama aku lakukan dan terjadi pada ku sendiri bahwa rata-rata pria itu doyan alias suka untuk berbohong. 
Alasannya sih macam-macam namun yang paling utama adalah melindungi diri dari masalah. Tidak ada cowok yang mau disalahkan oleh pasangannya walaupun sebenarnya ia telah berbuat salah kepada pasangannya.

Misalnya jika si cowok di telfon oleh pasangannya dan pasangannya bilang Yang (Panggilan sayang) aku kangen ma kamu, apa kau gak kangen ma aku? Pasti jawaban si cowok tersebut langsung mengatakan Kangen Yang sambil memalingkan muka dan berkata cuiiiii,,, he,,he,, sorry guys!

Ada juga model raja gombal, pada model ini sang pria alias cowok jika melihat cewek yang bening-bening langsung beraksi menunjukkan kehebatannya, yups memang cowok selalu tampil dengan gayanya sendiri selalu menunjukan kehebatan dan tidak mau dianggap lemah.

Jika sang cowok telah berhasil untuk memulai percakapan pastilah jurus-jurus gombal nya mulai muncul dan mulailah kebohongannya itu bertebaran, seperti apa kebohongannya? 

Jika si cowo di tanya ma si cewek emang kamu belum punya calon istri? Pasti si cowok gak bakalan ngaku bahwa calonnya dah banyak apalagi yang sekarang didekatinya lebih kinclog dari sebelumnya.

Memang pada dasarnya cowok doyan untuk berbohong hanya sebagian kecil yang tidak suka untuk berbohong dan memilih untuk jujur. 

Alasan lain sang cowok berbohong yaitu untuk menghidari konflik. Mengapa demikian? Yups, cowok pada umumnya gak suka bertengkar sama makhluk khusus ciptaan Tuhan yaitu Wanita.
Para pria lebih memilih berbohong dari pada berkata jujur yang mengakibatkan pertengkaran itu terjadi. Gimana sobat yang merasa kaum cowok seperti itu? Merasa gak? Ayo ngaku, he,,he,, sorry guys berkat pengamatan tulisan ini ku buat, he,,,he,,

Alasan yang terakhir ni biasa digunakan bagi pria atau cowok yang belum berpengalaman dalam urusan cinta, apa itu kebohongan yang sering dilakukannya? Yups menyembunyikan perasaan. Ia sering menyembunyikan perasaannya walaupun sebenarnya ia suka pada seseorang akhirnya yang terjadi hanyalah GALAU yang berkepanjangan. Pada saat target incarannya telah disambar orang, sambil mukul-mukul kepalanya ia berkata Kenapa Dari Dulu Aku Gak Ngomong? Yups malang memang yang satu ini tetapi itulah dia. 

Gimana sobat ? Dah merasa belum neh? Yang sering GALAU gimana merasa belum? he,,he
 wallahu a'lam bish-shawab
By : Mencari Rezky

Jadilah Muslimah Sejati



Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Bidadari yang Cantik Jelita
Mereka sangat cangat cantik, memiliki suara-suara yang indah dan berakhlaq yang mulia. Mereka mengenakan pakaian yang paling bagus dan siapapun yang membicarakan diri mereka pasti akan digelitik kerinduan kepada mereka, seakan-akan dia sudah melihat secara langsung bidadari-bidadari itu. Siapapun ingin bertemu dengan mereka, ingin bersama mereka dan ingin hidup bersama mereka.

Semuanya itu adalah anugrah dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang memberikan sifat-sifat terindah kepada mereka, yaitu bidadari-bidadari surga. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati wanita-wanita penghuni surga sebagai kawa’ib, jama’ dari ka’ib yang artinya gadis-gadis remaja. Yang memiliki bentuk tubuh yang merupakan bentuk wanita yang paling indah dan pas untuk gadis-gadis remaja. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati mereka sebagai bidadari-bidadari, karena kulit mereka yang indah dan putih bersih. Aisyah RadhiAllohu anha pernah berkata: “warna putih adalah separoh keindahan”

Bangsa Arab biasa menyanjung wanita dengan warna puith. Seorang penyair berkata:

Kulitnya putih bersih gairahnya tiada diragukan
laksana kijang Makkah yang tidak boleh dijadikan buruan
dia menjadi perhatian karena perkataannya lembut
Islam menghalanginya untuk mengucapkan perkataan jahat

Al-’In jama’ dari aina’, artinya wanita yang matanya lebar, yang berwarna hitam sangat hitam, dan yang berwarna puith sangat putih, bulu matanya panjang dan hitam. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati mereka sebagai bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik, yaitu wanita yang menghimpun semua pesona lahir dan batin. Ciptaan dan akhlaknya sempurna, akhlaknya baik dan wajahnya cantk menawan. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai wanita-wanita yang suci. Firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci.” (QS: Al-Baqarah: 25)

Makna dari Firman diatas adalah mereka suci, tidak pernah haid, tidak buang air kecil dan besar serta tidak kentut. Mereka tidak diusik dengan urusan-urusan wanita yang menggangu seperti yang terjadi di dunia. Batin mereka juga suci, tidak cemburu, tidak menyakiti dan tidak jahat. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai wanita-wanita yang dipingit di dalam rumah. Artinya mereka hanya berhias dan bersolek untuk suaminya. Bahkan mereka tidak pernah keluar dari rumah suaminya, tidak melayani kecuali suaminya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai wanita-wanita yang tidak liar pandangannya. Sifat ini lebih sempurna lagi. Oleh karena itu bidadari yang seperti ini diperuntukkan bagi para penghuni dua surga yang tertinggi. Diantara wanita memang ada yang tidak mau memandang suaminya dengan pandangan yang liar, karena cinta dan keridhaanyya, dan dia juga tidak mau memamndang kepada laki-laki selain suaminya, sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah syair: Ku tak mau pandanganmu liar ke sekitar jika kau ingin cinta kita selalu mekar.

Di samping keadaan mereka yang dipingit di dalam rumah dan tidak liar pandangannnya, mereka juga merupakan wanita-wanita gadis, bergairah penuh cinta dan sebaya umurnya. Aisyah RadhiAllohu anha, pernah bertanya kepad Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam, yang artinya: “Wahai Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam, andaikata engkau melewati rerumputan yang pernah dijadikan tempat menggembala dan rerumputan yang belum pernah dijadikan tempat menggambala, maka dimanakah engkau menempatkan onta gembalamu?” Beliau menjawab,”Di tempat yang belum dijadikan tempat gembalaan.” (Ditakhrij Muslim) Dengan kata lain, beliau tidak pernah menikahi perawan selain dari Aisyah.

Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam bertanya kepada Jabir yang menikahi seorang janda, yang artinya: “Mengapa tidak engkau nikahi wanita gadis agar engkau bisa mencandainya dan ia pun mencandaimu?” (Diriwayatkan Asy-Syaikhany)

Sifat bidadari penghuni surga yang lain adalah Al-’Urub, jama’ dari al-arub, artinya mencerminkan rupa yang lemah lembut, sikap yang luwes, perlakuan yang baik terhadap suami dan penuh cinta. Ucapan, tingkah laku dan gerak-geriknya serba halus.

Al-Bukhary berkata di dalam Shahihnya, “Al-’Urub, jama’ dari tirbin. Jika dikatakan, Fulan tirbiyyun”, artinya Fulan berumur sebaya dengan orang yang dimaksudkan. Jadi mereka itu sebaya umurnya, sama-sama masih muda, tidak terlalu muda dan tidak pula tua. Usia mereka adalah usia remaja. Alloh Subhanahu wa Ta’ala menyerupakan mereka dengan mutiara yang terpendam, dengan telur yang terjaga, seperti Yaqut dan Marjan. Mutiara diambil kebeningan, kecemerlangan dan kehalusan sentuhannya. Putih telor yang tersembunyi adalah sesuatu yang tidak pernah dipegang oleh tangan manusia, berwarna puith kekuning-kuningan. Berbeda dengan putih murni yang tidak ada warna kuning atau merehnya. Yaqut dan Marjan diambil keindahan warnanya dan kebeningannya.

Semoga para wanita-wanita di dunia ini mampu memperoleh kedudukan untuk menjadi Bidadari-Bidadari yang lebih mulia dari Bidadari-Bidadari yang tidak pernah hidup di dunia ini. Wallahu A’lam

(Sumber Rujukan: Raudhah Al-Muhibbin wa Nuzhah Al-Musytaqin [Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu], karya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah)
 wallahu a'lam bish-shawab
By : Mencari rezky

Cinta Sejati Bukan Mencari Kesempurnaan Tetapi Mengubah Yang Ada Menjadi Sempurna



Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh. 
Bismillaahirrahmaanirrahiim
 
Seorang pemuda pernah bertanya
pada seorang guru yg bijak,
katanya : aku suka sama seorang
cewek, tapi kok ga yakin ya pak,
apa dia itu benar2 sempurna buat
aku, apa dia benar2 sayang aku, apa
dia benar2 bisa buat aku senang....

Karena selama ini yg aku temui
cuma senang di depan saja, lama2 yg
ada cuma keributan dan cekcok ga
ada habisnya...

Si guru yg bijak hanya tersenyum,
lalu ia menjawab : " Sebelum saya
memberikan pendapat, saya cuma
bisa bilang, bahwa di balik
ketampanan kamu, semua pendidikan
yg kamu peroleh, kekayaan yg telah
kamu kumpulkan selama kamu
bekerja, kamu tidak pernah akan
menjadi sempurna...

...Begitu juga dgn gadis yg kamu
sukai, dia juga tidak akan pernah
bisa menjadi wanita sempurna. Tapi
yang harus kamu temukan adalah
apakah kekurangan kalian bisa
disempurnakan bila kalian bersatu...

... Semua orang merasakan
kepahitan dlm hubungan, keributan,
pertentangan & menyadari bahwa
tidak akan pernah ada dua manusia
yg memiliki kesamaan dlm segala
sesuatunya. Tapi perbedaan itulah
yg seharusnya menyatukan manusia.

Perasaan menghargai serta
mencintai semua kejelekan dan
kekurangan pasangan itu adalah
cinta sejati....

karena cinta sejati
berarti mencintai seseorang
melebihi kita mencintai diri sendiri...

...dan jika kita menyadari hal
tersebut, semua kejelekan yg ada,
semua hal2 yg menyakitkan hati dan
semua ketidaknyamanan yg engkau
rasakan adalah hartamu yg tak
ternilai harganya....

karena kamu
telah menemukan seseorang yg mau
menerima mu apa adanya,
kekurangan serta keburukan2mu..
seperti kamu pun mencintai semua
kekurangan yg ada padanya..
wallahu a'lam bish-shawab
By : Mencari Rezky

Kenapa Pria Kaya Menikahi Wanita Yang Wajahnya Biasa Saja

Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Seorang gadis mengirim surat ke sebuah majalah terkenal. Gadis tersebut sangat cantik dan sangat populer di lingkungan sekitarnya. Karena dianggap unik, majalah terkenal tersebut lalu memuat tulisan itu dengan judul “Apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan pria
kaya?”.

Dibawah ini surat gadis cantik tersebut: ↓

Maaf jika sedikit menyindir, tetapi saya hanya mencoba jujur dengan apa yang saya pikirkan selama ini. Saya berumur 25 tahun, sangat cantik, dan punya selera fashion yang sangat bagus. Saya ingin menikah dengan seorang pria yang berpenghasilan minimal 500 ribu dollar per tahun.

Anda mungkin berpikir saya matre, tetapi persyaratan yang saya ajukan tersebut sebenarnya sangat wajar. Tahukah Anda jika penghasilan 1 juta dollar per tahun hanya dianggap sebagai kelas menengah di New York? Saya hanya mengajukan syarat separuhnya sehingga saya kira cukup masuk akal.

Adakah diantara pembaca majalah ini yang punya penghasilan minimum 500 ribu dollar per tahun? Apa kalian mau menikah denganku? Yang ingin saya tanyakan ialah apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti Anda?

Pria terkaya yang pernah kencan dengan saya hanya berpenghasilan 250 ribu dollar per tahun. Saya yakin Anda tahu, penghasilan segitu tidaklah cukup untuk hidup di pemukiman elit City Garden, NewYork.

Dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan di mana saya bisa bertemu pria lajang kaya? Pria umur berapa yang harus saya cari? Kenapa kebanyakan istri orang-orang kaya hanya berpenampilan ‘standar’? Saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan ‘tidak menarik’, tetapi mereka justru mendapatkan pria kaya.

Bagaimana cara Anda, para pria kaya, mengambil keputusan siapa yang kelak menjadi istri dan siapa yang hanya pantas menjadi pacar?

(Si Cantik)

***

Tidak disangka, tulisan yang berisi banyak tantangan tersebut ditanggapi oleh banyak pria kaya dengan serius.

Di bawah ini adalah balasan dari seorang pria kaya yang bekerja di Finansial Wall Street: ↓

Saya sangat bersemangat saat membaca surat Anda. Saya rasa banyak gadis di luar sana yang punya pertanyaan sama dengan Anda. Ijinkan saya untuk menganalisa situasi yang Anda alami, tentunya dari sudut pandang seorang profesional. Penghasilan saya per tahun lebih dari 500 ribu dollar, sesuai dengan syaratmu, jadi saya tidak main-main dengan balasan saya ini.

Menurut saya, jika dipandang dari sisi bisnis, menikahi Anda adalah sebuah keputusan yang salah. Jawabannya mudah, Saya akan coba menjelaskannya.

Saya menarik kesimpulan bahwa Anda telah menempatkan “kecantikan” dan “uang” adalah dua hal yang sederajat, di mana Anda mencoba menukar kecantikan dengan uang. Pihak A menyediakan kecantikan dan Pihak B membayar untuk itu, hal yang masuk akal. Tetapi, ada masalah besar di sini, yaitu kelak kecantikan Anda akan hilang. Faktanya, penghasilan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tetapi Anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Dan sebagai seorang pebisnis saya tidak akan merelakan uang saya hilang tanpa alasan yang jelas.

Jika dipandang dari sudut ekonomi, saya adalah aset positif yang selalu meningkat dan Anda adalah aset negatif yang selalu menyusut atau liabilitas. Bahkan, saya bisa berkata bahwa penyusutan aset yang Anda miliki bukan hanya penyusutan normal, tetapi penyusutan eksponensial. Jika Anda menganggap kecantikan sebagai aset, tentunya nilai Anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang.

Setiap aset selalu memiliki nilai tukar. Kecantikan Anda juga memiliki nilai tukar. Berdasarkan aturan yang kita gunakan di Wall Street, jika nilai tukar sebuah aset selalu turun maka aset tersebut harus segera dilepaskan. Menyimpan aset menurun dalam jangka waktu lama adalah ide yang sangat buruk. Maaf jika terdengar kasar, tetapi semua pria kaya tahu bahwa setiap aset dengan nilai depresiasi besar harus segera dijual atau setidaknya “disewakan”.

Anda seharusnya tahu bahwa pria dengan penghasilan lebih dari 500 ribu dollar per tahun pasti bukanlah pria bodoh. Kami mungkin mau berkencan dengan Anda, tetapi tidak untuk menikahi Anda. Saya menyarankan agar Anda melupakan saja ide untuk mencari cara menikahi pria kaya. Lebih baik Anda menjadikan diri Anda orang kaya dengan pendapatan lebih dari 500 ribu dollar per tahun. Hal ini lebih bagus daripada mencari pria kaya bodoh yang mau menikahi Anda.

Mudah2an balasan ini dapat membantu dan menyadarkan anda

(J.P. Morgan)**

**J.P Morgan adalah pendiri salah satu bank terbesar di Amerika yaitu J.P Morgan Chase Bank

(Kata Mutiara)

***

Kecantikan fisik hanya sebatas kulit. . .cepat memudar. . .lama-lama orang bisa bosan. Tapi orang yg cantik akhlak yg terbaik. . .menenangkan di saat gelisah. . . menyejukan di saat gerah. . .

Tidak cantik = Minder dan jarang disukai orang.
Cantik = Percaya diri, terkenal dan banyak yang suka.
AH MASA SIH??

Faham Syariat = CANTIK
Tidak Faham Syariat = Tidak CANTIK sama sekali!
Bagaimana? setuju?.

Dari Abu Hurairah, Rosullalloh saw bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik kalian dan rupa kalian akan tetapi Allah melihat hati dan amal kalian (HR. Muslim)



Mari kita simak syair indah dibawah ini:

Banyak lebah mendatangi bunga yang kurang harum
Karena banyaknya madu yang dimiliki bunga
Tidak sedikit lebah meninggalkan bunga yang harum karena sedikitnya madu

Banyak laki-laki tampan yang tertarik dan terpesona oleh wanita yang kurang cantik. . .Karena memiliki hati yang cantik
Dan tidak sedikit pula wanita cantik ditinggalkan laki-laki karena jelek hatinya

. . .Karena kecantikan yang sejati bukanlah cantiknya wajah tapi apa yang ada didalam dada. . .Maka percantiklah hatimu agar dicintai dan dirindukan semua orang. . .

Semoga Bermanfaat

Silahkan saudara-saudariku yang baik, yang mau share atau co-pas, dengan senang hati. Semoga bermanfaat. Semoga pula Allah Ta'ala berikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, yang mengajarkan dan yang mengamalkan… Aamiin, Aamiin, Aamiin ya Alloh ya Rabbal’alamin …
wallahu a'lam bish-shawab
By : Mencari Rezky

Sabtu, 04 Agustus 2012

Manfaat Shalat Berjamaah Di Mesjid

 

 

Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;
"Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya." (HR. Muslim no. 1553)

Shalat adalah ibadah wajib yang harus dilakukang oleh semua umat islam tanpa terkecuali mulai dari beranjak dewasa sampai masuk ke dalam liang lahat (meninggal dunia). Bagi laki-laki shalat secara berjamaah di masjid juga merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar kecuali ada halangan yang serius. Sedangkan bagi yang perempuan justru sholat di rumah yang paling utama.


Sebenarnya apa saja sih manfaat, keuntungan, kelebihan serta kebaikan shalat berjama'ah di masjid tepat pada waktunya :

1. Mendapatkan pahala/kebaikan dari Allah SWT 27 derajat lebih tinggi daripada shalat sendiri (Satu derajat jaraknya antara langit dengan bumi).
2. Shalat malam berjamaah di masjid pahalanya sangat besar sekali sehingga apabila manusia tahu maka mereka akan rela pergi ke masjid walaupun harus merangkak/merayap.
3. Bisa berkomunikasi dan silaturahim dengan tetangga yang sesama muslim, bertanya tentang keadaan, dsb. Memberi senyum, jabat tangan dan salam saja sudah besar pahalanya.
4. Bisa shalat di awal waktu sehingga kita tidak akan takut lupa shalat atau kelewat, karena kebiasaan kita yang suka menunda-nunda waktu mengerjakan shalat wajib subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya. Hidup kita akan jauh lebih tenang karena hidup lebih teratur/disiplin tidak perlu ingat-ingat sudah shalat atau belum.
5. Kita bisa melatih kedisiplinan dan ketaatan kita kepada Allah SWT dengan rutin shalat wajib berjamaah di masjid/mushola. Dengan menjadi pribadi yang disiplin dan takut atas azab Tuhannya maka hidup akan jauh menjadi berkualitas dan lebih baik dari orang lain yang tidak melakukannya.
6. Bagi para pemimpin, ia akan semakin dekat dengan yang dipimpinnya, karena bisa bertukar pikir (sharing) secara santai.

Itulah beberapa kebaikan jika kita selalu shalat berjama’ah di masjid atau mushola di mana pun kita berada baik di rumah, di kantor, di sekolah, di kampus, di jalan/perjalanan, di pasar, dan lain sebagainya. Apabila anda memiliki tambahan silahkan gunakan fitur komentar di bawah ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan, terima kasih

wallahu a'lam bish-shawab
 
By : Mencari Rezky

Jumat, 03 Agustus 2012

"Rahasia Menulis – Salim A. Fillah"

(Penulis besar Pramoedya Ananta Toer pernah berkata, "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan sejarah")

Berikut ini adalah kulwit #write dari Salim A. Fillah. Di dalamnya terdapat ilmu dan hikmah luar biasa bagi kita, baik yang sudah menulis, tengah menulis, maupun ingin menulis. Alhamdulillah, Bersama Dakwah mendapat izin dari Ust. Salim A. Fillah untuk turut menyebarkan kulwit yang sangat bermanfaat ini. Langsung saja kita ikuti:

Mengapa Menulis ?
1. Menulis adalah mengikat jejak pemahaman. Akal kita sebagai kurniaNya, begitu agung dayanya menampung sedemikian banyak data-data.

2. Tapi kita kadang kesulitan memanggil apa yang telah tersimpan lama; ilmu dahulu itu berkeliaran dan bersembunyi di jalur rumit otak.

3. Maka menulis adalah menyusun kata kunci tuk buka khazanah akal; sekata tuk sealinea, sekalimat tuk se-bab, separagraf tuk sekitab.

4. Demikianlah kita fahami kalimat indah Asy Syafi'i; ilmu adalah binatang buruan, dan pena yang menuliskan adalah tali pengikatnya.

5. Menulis juga jalan merekam jejak pemahaman; kita lalui usia dengan memohon ditambah ilmu dan dikaruniai pengertian; adakah kemajuan?

6. Itu bisa kita tahu jika kita rekam sang ilmu dalam lembaran; kita bisa melihat perkembangannya hari demi hari, bulan demi bulan.

7. Jika tulisan kita 3 bulan lalu telah bisa kita tertawai; maka terbaca adanya kemajuan. Jika masih terkagum juga; itu menyedihkan.

8. Lebih lanjut; menulis adalah mengujikan pemahaman kepada khalayak; yang dari berbagai sisi bisa memberi penyeksamaan dan penilaian.

9. Kita memang membaca buku, menyimak kajian, hadir dalam seminar dan sarasehan; tapi kebenaran pemahaman kita belum tentu terjaminkan.

10. Maka menulislah; agar jutaan pembaca menjadi guru yang meluruskan kebengkokan, mengingatkan keterluputan, membetulkan kekeliruan.

11. Penulis hakikatnya menyapa dengan ilmu; maka ia berbalas tambahan pengertian; kian bening, kian luas, kian dalam, kian tajam.

12. Agungnya lagi; sang penulis merentangkan ilmunya melampaui batas-batas waktu dan ruang. Ia tak dipupus usia, tak terhalang jarak.

13. Adagium Latin itu tak terlalu salah; Verba Volant, Scripta Manent. Yang terucap kan lenyap tak berjejak, yang tertulis mengabadi.

14. Tapi bagi kita, makna keabadian karya bukan hanya soal masyhurnya nama; ia tentang pewarisan nilai; kemaslahatan atau kerusakan.

15. Andaikan benar bahwa Il Principe yang dipersembahkan Niccolo Machiavelli pada Cesare de Borgia itu jadi kawan tidur para tiran...

16. ..seperti terisyu tentang Napoleon, Hitler, dan Stalin; akankah dia bertanggungjawab atas berbagai kezhaliman nan terilham bukunya?

17. Sebab bukan hanya pahala yang bersifat 'jariyah'; melainkan ada juga dosa yang terus mengalir. Menjadi penulis adalah pertaruhan.

18. Mungkin tak separah Il Principe; tapi tiap kata yang mengalir dari jemari ini juga berpeluang menjadi keburukan berrantai-rantai.

19. Dan bahagialah bakda pengingat; huruf bisa menjelma dzarrah kebajikan; percikan ilhamnya tak putus mencahaya sampai kiamat tiba.

20. Lalu terkejutlah para penulis kebenaran, kelak ketika catatan amal diserahkan, "Ya Rabbi, bagaimana bisa pahalaku sebanyak ini?"

21. Moga kelak dijawabNya, "Ya, amalmu sedikit, dosamu berbukit; tapi inilah pahala tak putus dari ilham kebajikan nan kau tebarkan."

22. Tulisan sahih dan mushlih; jadi jaring yang melintas segala batas; menjerat pahala orang terilham tanpa mengurangi si bersangkutan.

23. Menulis juga bagian dari tugas iman; sebab makhluq pertama ialah pena, ilmu pertama ialah bahasa, dan ayat pertama berbunyi "Baca!"

24. Tersebut di HR Ahmad dan ditegaskan Ibn Taimiyah dalam Fatawa, "Makhluq pertama yang diciptaNya ialah pena, lalu Dia berfirman...

25. .."Tulislah!" Tanya Pena; "Apa yang kutulis, Rabbi?" Kata Allah; "Tulis segala ketentuan yang Kutakdirkan bagi semua makhluqKu."

26. Adapun ilmu yang diajarkan pada Adam dan membuatnya unggul atas malaikat nan lalu bersujud adalah bahasa; kosa kata. (QS 2: 31)

27. Dan "Baca!"; wahyu pertama. Bangsa Arab nan mengukur kecerdasan dari kuatnya hafalan hingga memandang rendah tulis-baca, Sebab...

28. ..menulis -kata mereka- ialah alat bantu bagi yang hafalannya di bawah rata-rata, tiba-tiba meloncat ke ufuk, jadi guru semesta.

29. Muhammad hadir bukan dengan mu'jizat yang membelalakkan; dia datang dengan kata-kata yang menukik-menghunjam, disebut 'Bacaan'.

30. Maka Islam menjelma peradaban Ilmiah, dengan pena sebagai pilarnya; wawasan tertebar mengantar kemaslahatan ke seantero bumi.

31. Semoga Allah berkahi tiap kata yang mengalir dari ujung jemari kita; sungguh, buku dapat menggugah jiwa manusia dan mengubah dunia.

32. Bagaimana sebuah tulisan bisa mengilhami; tak tersia, tak jadi tragika, dan tak menjatuhkan penulisnya dalam gelimang kemalangan?

3 Kekuatan Menulis
33. Saya mencermati setidaknya ada 3 kekuatan yang harus dimiliki seorang penulis menggugah; Daya Ketuk, Daya Isi, dan Daya Memahamkan.

Daya Ketuk
34. Daya Ketuk ini paling berat dibahas; yang mericau ini pun masih jauh & terus belajar. Ia masalah hati; terkait niat & keikhlasan.

35. Pertama, marilah jawab ini: 1) Mengapa saya harus menulis? 2) Mengapa ia harus ditulis? 3) Mengapa harus saya yang menuliskannya?

36. Seberapa kuat makna jawaban kita atas ke-3 tanya ini, menentukan seberapa besar daya tahan kita melewati aneka tantangan menulis.

37. Alasan kuat tentang diri, tema, dan akibat dunia-akhirat jika tak ditulis; akan menggairahkan, menggerakkan, membakar, menekunkan.

38. Keterlibatan hati dan jiwa dengan niat menyala itulah yang mengantarkan tulisan ke hati pembaca; mengetuk, menyentuh, menggerakkan.

39. Tetapi; tak cukup hanya hati bergairah dan semangat menyala saja jika yang kita kehendaki adalah keinsyafan suci di hati pembaca.

40. Menulis memerlukan kata yang agung dan berat itu; IKHLAS. Kemurnian. Harap dan takut hanya padaNya. Cinta kebenaran di atas segala.

41. Allah gambarkan keikhlasan sejati bagai susu; terancam kotoran dan darah, tapi terupayakan; murni, bergizi, memberi tenaga suci...

42. ...dan mudah diasup, nyaman ditelan, lancar dicerna oleh peminum-peminumnya, menjadi daya untuk bertaat dan bertaqwa (QS 16: 66).

43. Maka menjadi penulis yang ikhlas sungguh payah dan tak mudah, ada goda kotoran dan darah, kekayaan dan kemasyhuran, riya' dan sum'ah.

44. Jika ia berhasil dilampaui; jadilah tulisan, ucapan dan perbuatan sang penulis bergizi, memberi arti, mudah dicerna jadi amal suci.

45. Sebaliknya; penulis tak ikhlas itu; tulisannya bagai susu dicampur kotoran dan darah, racun dan limbah; lalu disajikan pada pembaca.

46. Ya Rabbi; ampuni bengkoknya niat di hati, ampuni bocornya syahwat itu dan ini, di tiap kali kami gerakkan jemari menulis dan berbagi.

47. Sebab susu tak murni, tulisan tak ikhlas, memungkinkan 2 hal: a) pembaca muak, mual, dan muntah bahkan saat baru mengamati awalnya.

48. Atau lebih parah: b) pembaca begitu rakus melahap tulisan kita; tapi yang tumbuh di tubuhnya justru penyakit-penyakit berbahaya.

49. Menulis berkeikhlasan, menabur benih kemurnian; agar Allah tumbuhkan di hati pembaca pohon ketaqwaan. Itulah daya ketuk sejati.

50. Daya sentuh, daya ketuk, daya sapa di hati pembaca; bukan didapat dari wudhu' dan shalat yang dilakukan semata niat menoreh kata..

51. ...Ia ada ketika kegiatan menghubungkan diri dengan Dzat Maha Perkasa, semuanya, bukan rekayasa, tapi telah menyatu dengan jiwa..

52. ...lalu menulis itu sekedar satu dari berbagai pancaran cahaya yang kemilau dari jiwanya; menggenapi semua keshalihan nan mengemuka.

Daya Isi
54. Setelah Daya Ketuk, penulis harus ber-Daya Isi. Mengetuk tanpa mengisi membuat pembaca ternganga, tapi lalu bingung berbuat apa.

55. Daya Ketuk membuat pembaca terinsyaf dan tergugah; tapi jika isi yang kemudian dilahap cacat, timpang, rusak; jadilah masalah baru.

56. Daya Isi adalah soal ilmu. Mahfuzhat Arab itu sungguh benar; "Fakidusy Syai', Laa Yu'thi: yang tak punya, takkan bisa memberi."

57. Menjadi penulis adalah menempuh jalan ilmu dan berbagi; membaca ayat-ayat tertulis; menjala hikmah-hikmah tertebar. Tanpa henti.

58. Ia menyimak apa yang difirmankan Tuhannya, mencermati yang memancar dari hidup RasulNya; dan membawakan makna ke alam tinggalnya.

59. Dia fahami ilmu tanpa mendikotomi; tapi tetap tahu di mana menempatkan yang mutlak terhadap yang nisbi; mencerahkan akal dan hati.

60. Penulis sejati memiliki rujukan yang kuat, tetapi bukan tukang kutip. Segala yang disajikan telah melalui proses internalisasi.

61. Penulis sejati kokoh berdalil bukan hanya atas yang tampak pada teks; tapi disertai kefahaman latar belakang dan kedalaman tafsir.

62. Dengan proses internalisasi; semua data dan telaah yang disajikan jadi matang dan lezat dikunyah; pembacanya mengasup ramuan bergizi.

63. Sebab konon 'tak ada yang baru di bawah matahari'; tugas penulis sebenarnya memang cuma meramu hal-hal lama agar segar kembali.

64. Atau mengungkap hal-hal yang sudah ada, tapi belum luas dikenali. Diperlukan ketekunan untuk melihat satu masalah dari banyak sisi.

65. Atau mengingatkan kembali hal-hal yang sesungguhnya telah luas difahami; agar jiwa-jiwa yang baik tergerak kuat untuk bertindak.

66. Maka dia suka menghubungkan titik temu aneka ilmu dengan pemaknaan segar dan baru, dengan tetap berpegang kaidah sahih dan tertentu.

67. Dia hubungkan makna nan kaya; fikih dan tarikh; dalil dan kisah; teks dan konteks; fakta dan sastra; penelitian ilmiah dan sisi insaniyah.

68. Dia menularkan jalan ilmu untuk tak henti menggali; tulisannya tak membuat orang mengangguk berdiam diri; tapi kian haus mencari.

69. Ia bawakan pemaknaan penuh warna; beda bagi masing-masing pembaca; beda bagi pembaca sama di saat lainnya. Membaru, mengilhami selalu.

70. Maka karyanya melahirkan karya; syarah dan penjelasan, catatan tepi dan catatan kaki, juga sisi lain pembahasan, dan bahkan bantahan.

Daya Memahamkan
71. Seorang penulis menggugah memulai Daya Memahamkan-nya dengan satu pengakuan jujur; dia bukanlah yang terpandai di antara manusia.

72. Sang penulis sejati juga memahami; banyak di antara pembacanya yang jauh lebih berilmu dan berwawasan dibandingkan dirinya sendiri.

73. Maka dalam hati, dia mencegah munculnya rasa lebih dibanding pembaca: "Aku tahu. Kamu tidak tahu. Maka bacalah agar kuberitahu."

74. Setiap tulisan dan buku yang disusun dengan sikap jiwa penulis "Aku tahu! Kamu tak tahu!" pasti berat dan membuat penat saat dibaca.

75. Kadang senioritas atau lebih tingginya jenjang pendidikan tak tersengaja lahirkan sikap jiwa itu. Sang penulis merasa lebih tahu.

77. Sikap jiwa kepenulisan harus diubah; dari "Aku tahu! Kamu tak tahu!" menjadi suatu rasa nan lebih adil, haus ilmu, dan rendah hati.

78. Penulis sejati ukirkan semboyan, "Hanya sedikit ini yang kutahu, kutulis ia untukmu, maka berbagilah denganku apa yang kau tahu."

79. Penulis sejati sama sekali tak berniat mengajari. Dia cuma berbagi; menunjukkan kebodohannya pada pembaca agar mereka mengoreksi.

80. Penulis sejati berhasrat tuk diluruskan kebengkokannya, ditunjukkan kelirunya, diluaskan pemahamannya, dilengkapi kekurangannya.

81. Penulis sejati jadikan dirinya seakan murid yang mengajukan hasil karangan pada guru; berribu pembaca menjelma guru berjuta ilmu.

82. Inilah yang jadikan tulisan akrab dan lezat disantap; pertama-tama sebab penulisnya adil menilai pembaca, haus ilmu, dan rendah hati.

83. Pada sikap sebaliknya, kita akan menemukan tulisan yang berribu kali membuat berkerut dahi, tapi pembacanya tak kunjung memahami.

84. Lebih parahnya; keinginan untuk tampil lebih pandai dan tampak berilmu di mata pembaca sering membuat akal macet dan jemari terhenti.

85. Jika lolos tertulis; ianya jadi kegenitan intelektual; inginnya dianggap cerdas dengan banyak istilah yang justru membuat mual.

86. Kesantunan Allah jadi pelajaran buat kita. RasulNya menegaskan surga itu tak terbayangkan. Tapi dalam firmanNya, Dia menjelaskan.

87. Dia gambarkan surga dalam paparan yang mudah dicerna akal manusia; taman hijau, sungai mengalir, naungan rindang, buahan dekat..

88. ..duduk bertelekan di atas dipan, dipakaikan sutra halus & tebal, pelayan hilir mudik siap sedia, bidadari cantik bermata jeli..

89. Allah Maha Tahu, tak bersombong dengan ilmu; Dia kenalkan diriNya bukan sebagai Ilah awal-awal, melainkan Rabb nan lebih dikenal.

90. Penulis sejati hayati pesan Nabi; bicaralah pada kaum sesuai kadar pemahamannya, bicaralah dengan bahasa yang dimengerti mereka.

91. Penulis sejati mengerti; dalam keterbatasan ilmu nan dimiliki, tugasnya menyederhanakan yang pelik, bukan merumitkan yang sahaja.

92. Itupun tidak dalam rangka mengajari; tapi berbagi. Dia haus tuk menjala umpan balik dari pembaca; kritik, koreksi, dan tambah data.

93. Penulis sejati juga tahu; yang paling berhak mengamalkan isi anggitannya adalah dirinya sendiri. Daya Memahamkan berhulu di sini.

94. Sebab seringkali kegagalan penulis memahamkan pembaca disebabkan diapun tak memahami apa yang ditulisnya itu dalam amal nyata.

95. Begitulah Daya Memahamkan; dimulai dengan sikap jiwa yang adil, haus ilmu, dan rendah hati terhadap pembaca kita, lalu dikuatkan..

96. ..dengan tekad bulat tuk menjadi orang pertama nan mengamalkan tulisan, dan berbagi pada pembaca dengan hangat, akrab, penuh cinta.

97. Kali ini, tercukup sekian ya Shalih(in+at) bincang #Write. Maafkan tak melangkah ke hal teknis, sebab banyak nan lebih ahli tentangnya:)

98. Kita lalu tahu; menulis bukanlah profesi tunggal dan mandiri. Ia lekat pada kesejatian hidup sang mukmin; tebar cahaya pada dunia.

99. Maka menulis hanya salah satu konsekuensi sekaligus sarana bagi si mukmin tuk menguatkan iman, 'amal shalih, dan saling menasehati.

100. Jika ada 'amal lain yang lebih kuat dampaknya dalam ketiga perkara itu; maka kita tak boleh ragu: tinggalkan menulis menujunya.

Demikian kulwit #write dari Salim A. Fillah. "Rahasia Menulis – Salim A. Fillah" hanyalah judul yang diberikan Bersama Dakwah untuk memudahkan pembaca, mohon maaf jika malah mengurangi daya ketuk, daya isi, dan daya memahamkan kulwit ini. Kepada Ustadz Salim A. Fillah kami sampaikan jazaakallah khairan katsir, jazaakallah ahsana jazaa atas izin dan ilmunya.