Sabtu, 06 Agustus 2011

Wahai Jiwa- Jiwa Yang Ikhlas...

Betapa banyak orang yang terpenjara dalam sempitnya sangkar hati yang begitu sangat membelenggunya. Sedangkan kunci untuk memerdekakan hidup dan batinya tersebut hanyalah dengan ikhlas. Namun keadaannya masih juga belum berubah. Semua karena keengganan atau rasa separuh hati yang menuruti perhitungan untung rugi yang dikatakan logikanya. 

Maka ditangguhkannya kemerdekaan jiwanya tersebut dan dinikmatinya kesakitan yang berkepanjangan. Jika semua sudah sampai pada titik puncak, sayang sekali bahwa dia lalu melanjutkan kemarahan dan penghujatan tiada henti kepada Allah, karena merasa telah didholimi-Nya. 

Tidak, sama sekali tidak, Allah adalah sang maha penyayang atas hambaNya.

Sejenak lihatlah betapa telah jelas terbukti bahwa alangkah kerugian dan kesempitan yang menyita batin manusia jika dia tidak mau atau tidak mau tahu tentang keberadaan aturan tuhannya. Dan betapa pandai manusia ketika dia dapat menghebatkan batinnya untuk tertuntun dalam keteduhan jalan Allah. salah satu nilai kehebatan itu terkandung dalam Ikhlas. Bukan hanya kesediaannya menyerahkan jiwa kepada tuntunan kehendak Allah, namun ikhlas adalah tentang memohon untuk yang terbaik,berusaha untuk hasil terbaik sampai batas akhir sebuah kekuatan yang kemudian hasilnya kita terima dengan penuh syukur,dan atau kemudian lebih berusaha lagi demi yang lebih baik.

Jiwa yang ikhlas tidak terlalu cerewet bertanya tentang keberlakuan takdir Allah atasnya, melainkan jiwanya berkata bahwa Allah yang paling tahu atas kebutuhan hidupnya. Dibesarkannya pemikiran positif atas sang maha pengatur hidupnya itu, karena kepastian diberikan dan dipenuhinya kepentingan atas hidup dan keberlangsungannya.

Jiwa yang ikhlas akan berhenti hanya bertanya, tanpa bersungguh-sungguh mencoba. Dipertebal rasa malunya untuk memerintah sang maha kuasa guna mengharuskan mudahnya kebaikan itu datang baginya, sebelum dia ikhlas berupaya.

Jiwa yang ikhlas akan menghentikan rengekan atas permintaan jaminan penghargaan oleh para makhluk ataupun dari penciptanya, karena kuatnya keyakinannya bahwa kebaikan adalah jaminan kepastian bagi yang ikhlas.

Jiwa yang ikhlas tidak akan gampang menyalahkan Allah atas kelemahan dan kealpaannya. matanya akan melihat dan kemudian berpikirbahwa ternyata banyak orang lain yang tidak sekuat dia namun akhirnya lebih berhasil dari padanya karena keikhlasannya.

Jiwa- jiwa yang ikhlas menyadari dan mengakui serta menetapkan hati bahwa Allah subahanahu wata'ala adalah maha dalam segalanya. sungguh, ketetapan itu tidak diterimanya kecuali dengan damai.diperkuatnya kesungguhan,maka batinnya akan berkata bahwa Allah yang akan menghebatkan sekecil-kecil kekuatan,untuk merampungkan sebesar-besar tugas dan kepentingan hidupnya.

Lihatlah, jiwa- jiwa yang ikhlas terlihat tampil lebih besar dari ukuran kemanusiannya. Sendirian dia bisa melakukan tugas dari seribu orang. Dia melihat yang tiada mampu dilihat manusia lain, dan dia dapat mendengar atas sesuatu yang tak tersuarakan. dia dapat mempelajari dan mengambil hikmah lebih banyak dari pada para batin manusia lain yang terlalaikan. Kelebihan kesaktian tersebut pasti akan dilebihkan oleh Allah sebagai sebuah harga yang lebih dari pantas. Jiwa yang ikhlas adalah jiwa yang sakti.

Dan sesungguhnya Allah tidak akan pernah mencukupkan satu bahasa cukup untuk menggambarkan keindahan kehidupan bagi jiwa yang ikhlas, karena ikhlas adalah bagai sebuah siklus tanpa akhir yang membahagiakan dan memerdekakan manusia.

(Syahidah/voa-islam.com)


Sumber:
Voice of al-Islam on South East Asia (www.voa-islam.com)
http://m.voa-islam.com/news/article/2011/08/05/15728/wahai-jiwajiwa-yang-ikhlas/

Nizma Agustjik muda, ketika menjadi relawan di Ambon
Dari admin tentang penulis:

Diatas tertera penulisnya adalah Syahidah, beliau sebenarnya adalah sosok yang tak asing diblog ini, si teteh yang amat bersahaja ini adalah kakak sekaligus guru bagi admin bahkan untuk tulisan sebagus itupun beliau merasa tidak perlu menonjolkan identitasnya. Tulisannya banyak dimuat di situs-situs muslim bergengsi lainnya seperti Era Muslim dll. Wanita yang amat peduli dengan anak-anak yatim, janda dan orang-orang terlantar ini, tinggal di London, tapi kepeduliannya seolah tidak dibatasi lingkup tempat dan waktu. Itu sebabnya beliau mendirikan semacam lembaga donasi yang peduli dan menaungi mereka.  Betul Syahidah adalah nama lain dari seorang Nizma Agustjik, bagi yang ingin mengenalnya silahkan Klik Disini

 

Mengenal lebih dekat VOA-ISLAM.COM:

Dipercaya Umat, VOA-ISLAM.COM Gelar Program 'Bedah Rumah Muallaf & Dhuafa'

GENAP berusia dua tahun, voa-islam.com mendapat kepercayaan lebih dari umat. Tidak hanya akses berita, opini dan dakwahnya saja, kini diberi amanah menyalurkan dana renovasi rumah sederhana untuk para muallaf dan kaum dhuafa. Semoga di tahun ketiga ke depan, voa-islam.com benar-benar menjadi aset umat Islam.

Setelah sukses menggalang dana untuk biaya pengobatan dan pelunasan hutang puluhan janda muallaf Korea, kini voa-islam.com diberi amanah menyalurkan dana renovasi rumah sederhana oleh komunitas Muslim Indonesia di Australia (Indonesian Islamic Association INC).

Bantuan tunai diterima langsung oleh Pemimpin Redaksi voa-islam.com, M Abdul Gani, disampaikan oleh H Insan Mokoginta (Wencelclaus) yang bulan sebelumnya melakukan dakwah di Australia selama sepekan. Untuk tahap pertama, voa-islam.com diberi amanah untuk menyalurkan bantuan renovasi empat rumah.
Rumah pertama yang direnovasi voa-islam.com berlokasi di Kampung Bulu, Tambun Kabupaten Bekasi. Rumah berukuran 6 x 7 meter ini di survey langsung oleh Pemred voa-islam.com dan Ustadz Badrul Tamam, pengasuh rubrik Islamia.

Kelayakan rumah untuk direnovasi, karena rumah mungil ini dihuni oleh keluarga aktivis Islam berisi delapan jiwa, salah satu di antaranya adalah seorang akhwat hafizhah (penghafal Al-Qur'an).
Ketiadaan dapur, kamar mandi dan WC, menambah rumah di pinggir kali ini semakin layak untuk direnovasi. Fasilitas rumah ini pun serba kekurangan: tak ada instalasi listrik, tak ada dipan atau ranjang, tidur hanya beralas tikar seadanya di lantai.

Fasilitas termewah dalam rumah ini adalah sebuah pesawat radio untuk mendengarkan siaran taklim on air dan pompa air manual untuk kebutuhan sehari-hari.
Dengan bantuan uang tunai sepuluh juta rupiah, renovasi pun dilakukan, dibawah pengawasan Ustadz Badrul Tamam.
Renovasi dimulai dengan memperlebar bangunan dua meter ke samping untuk ruang musholla keluarga, dan meninggikan lantai setinggi 30 cm untuk menahan banjir di musim hujan. Selama ini, air hujan selalu membanjiri rumah, terutama saat hujan lebat.
Tahap selanjutnya adalah memperluas bangunan 3 meter ke belakang. Peluasan ini dilakukan untuk membuat kamar mandi, WC dan dapur.

Alhamdulillah, berkat dana bantuan komunitas Muslim Indonesia yang berdomisili di Australia, delapan orang penghuni rumah ini bisa beribadah lebih khusyuk dan beraktivitas harian dengan nyaman.
Bayangkan, selama ini rumah mungil yang dihuni 8 orang itu menyatu dengan dapur. Kemudian untuk buang hajat, mandi, cuci pakaian dan sebagainya dilakukan di kamar mandi belakang rumah yang sangat tidak memadai. Kamar mandi plus WC berada di ruang terbuka tak beratap, hanya beberapa tiang kayu yang dililit kain dan sarung bekas yang diikat ke pepohonan di sekitarnya.  Dengan kain bekas yang bolong-bolong itu, bisa anda bayangkan ketika mereka mandi atau buang hajat? Astaghfirullah...

Kini mereka sudah memiliki musholla, kamar tamu yang lebih lega, kamar yang lebih luas, kamar mandi dan WC yang representatif. Para penghuni rumah sangat bersyukur kepada para donatur. Mereka bisa memasak di dapur, bersuci di kamar mandi, shalat di mushalla, dan tidur di kamar yang layak.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan para donatur dengan pahala dan kebaikan berlipat di dunia dan akhirat. Insya Allah dari tiap rakaat shalat di mushalla, para donatur dapat menuai pahalanya di akhirat nanti. Amiin ya Robbal ‘alamin.

Sayangnya, dalam pengamatan Pemred voa-islam.com, sepuluh juta belum cukup untuk finishing bangunan rumah tersebut. Rumah masih berdiri kasar, tanpa dicat dan tanpa dipelur halus. Karena semen sudah habis, padahal pasir masih banyak tersisa.

Masih banyak kaum dhuafa yang hidup di rumah tak layak. Anda berminat membantu mewujudkan baiti jannati bagi kaum dhuafa? Hubungi redaksi voa-islam.com: 08777.9060700 atau 0812.1980.8500.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memberikan pertolongan kepada hajat saudaranya, maka Allah selalu memberikan pertolongan kepada hajat orang itu. Dan barangsiapa melapangkan seseorang Muslim akan satu kesusahannya, maka Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi cela seseorang Muslim maka Allah akan menutupi celanya pada hari kiamat" (Muttafaq 'alaih). bersambung [taz, badru]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar