Senin, 15 Agustus 2011

Ramadhan Di Krakow-Poland (1)

Menerima kunjungan Ustadz Abdul Jabbar dari Katowice
Krakow berbeda dengan kota lain di Poland, kota ini paling tua, disakralkan, dan masih banyak urusan birokrasi dan pelayanan publik yang amat sangat menggunakan aturan amat kaku. Misalnya tatkala orang asing melahirkan di Krakow, sungguh lama mendaftarkan peresmian nama sang bayi, karena ‘heboh-hebohan’ dulu dengan catatan sipil setempat (sebab pihak mereka biasanya ingin memberikan nama bayi yang baru lahir dengan nama tradisional Poland), kalau sudah di’push’ sekitar satu bulan bahkan lebih, barulah urusan birokrasi bisa diproses. Apalagi untuk urusan-urusan ibadah ummat islam, tentu tiga puluh lima tahun bukanlah waktu yang singkat (baca : Cita-Cita Mewujudkan Masjid Krakow).


 Brothers asl Mesir, Maroko & Chechnya yg tinggal di Krakow
Maka di tahun ini, Alhamdulillah, kami di Krakow dapat merasakan suasana berbuka puasa bersama, sholat wajib dan tarawih bersama, situasi yang menakjubkan dan begitu dirindukan bagi ummat Islam yang sejak lama berada di Krakow dan sekitarnya. Kami berusaha mempergunakan ruangan Islamic Centre secara optimal, yang telah secara resmi diserahkan oleh dewan kota, meskipun kondisinya masih lumayan ‘awut-awutan’.
Pertama kalinya saya memasuki ruangan masjid itu, semacam ada getaran hati yang begitu kencang, senang sekali, tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Selama ini, karena belum ada hijab pembatas dan situasi belum memungkinkan, aktivitas di masjid ‘hanya’ sholat jum’at dan sesekali brothers sholat dzuhur berjama’ah (sejak april 2011).

Ruangan utama yang sudah apik dibersihkan
Maka pada hari ketiga ramadhan 1432 H ini, para muslimah pun diundang berkumpul untuk berbuka bersama, dua ruang sudah dibersihkan oleh brothers dan sangat rapi. Usai melaksanakan sholat sunnah, Saya melihat-lihat keadaan masjid kita tersebut, ternyata ini adalah bekas apartemen tua yang sudah lama terabaikan. Ruang utama dan ruang kedua (yang disiapkan buat muslimah) sudah dipasang lampu. Jarak antar-ruang tersebut sekitar tujuh meter. Ada dua ruang kecil yang merupakan WC, dan harus diperbaiki total, tak ada pintu, saluran/pipa, serta toiletnya sudah rusak. Ada satu ruang ber-kran air yang bisa dijadikan dapur, ada jalan setapak kecil antar-ruang yang juga sudah dibersihkan.

Tahun lalu bagi keluarga kami dan tahun-tahun sebelumnya bagi muslim-muslimah lain di Krakow ini bersuasana ramadhan yang lumayan membosankan. Rata-rata setiap maghrib, isya, sholat berjama’ah dengan keluarga masing-masing saja, appartemen kita saling berjauhan, dan jadwal keseharian tak berbeda dengan hari-hari biasanya. Sekitar puluhan mahasiswa muslim yang menimba ilmu disini biasanya pulang kampung ke negara masing-masing karena dalam tiga tahun terakhir ini, ramadhan bertepatan dengan liburan panjang di musim panas. Oleh karena itu, bagi muslim-muslimah disini, “Ramadhan 1432, It’s amazing…”, berkumpul ifthar jama’i (berbuka puasa bersama), merasakan atmosfer berbeda dari tahun sebelumnya dengan suasana ukhuwah islamiyah yang kencang, meskipun ruangan Islamic Centre ini masih ‘tak secantik’ masjid-masjid sederhana di tempat lain, meskipun kami harus mengeluarkan dana lebih buat transportasi untuk berkumpul dua kali seminggu, meskipun berpuasa di musim panas ini hampir 19 jam dalam sehari, subhanalloh, sungguh atas rahmat-Nya, nurani kami amat sangat bahagia, tidak ada keluh kesah selain ingin terus mengungkapkan kesyukuran pada Allah ta’ala.

”Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan kamu dustakan?” (QS.Ar-Rahman [55]:13)

Beberapa hari sebelum ramadhan, secara spontan brothers mengadakan rapat ringan usai sholat dzuhur berjama’ah di akhir minggu, seraya kerja bakti lagi ‘beres-beres dan bebersih’ di ulitsza Jana Sobieskiego 10 Krakow tersebut. Saat itu, ada tamu datang dari Katowice (kota kecil sekitar 1,5 jam dari Krakow), beliau adalah ustadz Abdul Jabbar yang merupakan salah satu pimpinan ‘Muslim League’ (Liga Muslim) di Katowice.

Dalam kesempatan berkunjung ke masjid Krakow tersebut, beliau mengucapkan selamat atas hadirnya ‘base-camp’ ummat Islam di Krakow, atas telah terpasangnya aliran listrik, dan beliau memberikan semangat serta motivasi agar secara bertahap, kita bisa memperbaiki kondisi ruangan tersebut dan pelan tapi pasti, suasana di dalam Islamic Centre ini akan makin diupayakan kenyamanan dan ketenangannya sebagai tempat beribadah bagi komunitas muslimin khususnya.

Logo pada paket orderan daging ayam buat muslim Krakow
Pada hari kelima bulan mulia ini, brother Muhammad yang merupakan relawan dalam mensuplai daging halal (beliau menyiapkan waktu dan tenaga untuk menyetir ke luar kota demi mendapatkan daging ayam segar di tempat pemotongan yang sesuai syari’at, buat kami muslim di Krakow) ternyata beroleh tambahan rezeki tercukupinya orderan kami untuk memotong sapi, selama ini kalau mengonsumsi daging sapi (halal), harus beli ke Warszawa atau pesan kornet dari toko online di Jerman. Makanya jarang-jarang saja pesanannya, ongkos kirimnya lumayan mahal. Alhamdulillah, nikmat-Nya luar biasa, anak-anak kami dapat berbuka puasa dengan sedikit menu daging halalan thoyyiban.

Berharap menggapai hikmah ramadhan secara optimal, kami pun bersepakat mengadakan kegiatan berbuka bersama minimal dua kali seminggu, yaitu pada hari rabu dan sabtu. Juga setiap malam-malam ramadhan, telah dilakukan sholat isya dan tarawih (yang mana kalau selain rabu dan sabtu, hanya ada brothers saja, sebab waktu isya disini sekitar pukul 11 malam, tidak memungkinkan bagi para ibu dan anak-anak untuk tinggal di masjid hingga tengah malam). Selain itu, insya Allah pada 10 hari terakhir nanti, akan diadakan i’tikaf.

Tak lupa pula, adanya pengumpulan zakat fitrah dan zakat mal, Insya Allah semua zakat yang terkumpul tahun ini akan diserahkan kepada rakyat Somalia, tatkala mereka kini puasa tanpa sahur jua tanpa berbuka, anak-anak dan orang dewasa mengalami penderitaan amat menggoncangkan jiwa, terluka, tubuh tinggal berbalut kulit, makanan sulit didapat, keadaan negeri makin runyam dan sekarat. Yaa Allah, lindungilah saudara-saudari kami disana dengan penjagaan terbaik-Mu. Amiin Yaa Robbi.

Dari Krakow nun jauh ini, berbeda enam jam lebih lama dari waktu Indonesia bagian barat, kami menyampaikan “Ramadhan Mubarak!”, Selamat meningkatkan kualitas ibadah di bulan ramadhan untuk seluruh saudara-saudari muslim di Indonesia serta di belahan bumi lainnya, semoga Allah ta’ala melimpahkan kekuatan bagi kita agar tetap istiqomah dalam menapaki jalan perjuangan, menggapai cita-cita bahagia hingga tiba di akhirat kelak, amiin yaa Allah.

(by : bidadari_Azzam, narasumber dan foto-foto : brother Abu Azzam & Doktor Haisyam)
http://zamzamgouden-krakow.blogspot.com/ Krakow, malam 7 Ramadhan 1432 H


Sedikit Gambaran Kota Krakow


Main Market Square
Kraków (Polandia, pengucapannya: [krakuf])juga Krakow, atau Cracow (Inggris / krɑkaʊ, kræk-,-oʊ /), dalam info wikipedea adalah yang kedua terbesar dan salah satu kota tertua di Polandia. Terletak di Sungai Vistula (Polandia: Wisła) di wilayah Polandia Kecil, kota aktif kembali abad ke-7, Kraków secara tradisional menjadi salah satu pusat terkemuka kehidupan akademis, budaya, serta artistik Polandia dan merupakan salah satu penyokong yang paling penting bagi ekonomi pusat. Itu adalah ibukota Polandia di tahun 1038-1596, ibukota (Kadipaten) Agung Kraków 1846-1918, dan ibukota Kraków Voivodeship dari abad ke-14 hingga tahun 1999. Sekarang ibukota dari Provinsi Polandia Kecil (sebutannya : Małopolska/ Małopolskie).

Kota ini telah berkembang dari sebuah pemukiman Zaman Batu ke kota kedua Polandia yang paling penting. Ini dimulai sebagai sebuah desa pada Wawel Hill dan sudah dilaporkan sebagai pusat perdagangan yang sibuk ‘Slavonic Europe’ pada tahun 965. Dengan pendirian universitas-universitas baru dan tempat-tempat budaya pada munculnya Republik Polandia dan sepanjang abad ke-20, Kraków menegaskan kembali perannya sebagai pusat akademik dan artistik utama nasional. Luasnya adalah 326,8 km² sedangkan penduduknya berjumlah 757.500 jiwa, di tahun 2004.


Wawel Castle, didalamnya terdapat makam para pahlawan
Setelah invasi Polandia oleh Nazi Jerman pada awal Perang Dunia II, Kraków berubah menjadi pusat pemerintahan bagi ibukota Jerman secara umum. Penduduk Yahudi di kota itu pindah ke sebuah zona khusus (zona berdinding) yang dikenal sebagai Ghetto Kraków, yang kemudian di’kisahkan’ bahwa mereka dikirim ke camp-camp pemusnahan seperti Auschwitz dan kamp konsentrasi di Płaszów. (Jarak dari pusat kota Kraków ke Auschwitz adalah sekitar satu setengah jam)

Pada tahun 1978, Karol Wojtyla, Uskup Agung Kraków, diangkat menjadi kepausan sebagai Paus Yohanes Paulus II -Slavia paus pertama kalinya, dan Paus non-Italia pertama dalam 455 tahun. Juga pada tahun itu, UNESCO menyetujui the first sites for its World Heritage List (daftar warisan dunia), termasuk seluruh kota tua di dalam seluruh potongan bangunan bersejarah di pusat kota.

St. Peter and Paul Church
Gambar-gambar di atas adalah penulis ambil di tempat area jalan-jalan para turis di Krakow, antara lain : Main Market Square, Wawel Castle (bentuk istana, di dalamnya ada pemakaman para pahlawan Polandia serta yang terbaru adalah makam Presiden Lech Kaczynski yang meninggal pada 10 april 2010 lalu), Barbican, St. Mary's Basilica, St. Peter and Paul Church, Collegium Maius, Narodowy Teatr, dan sekitarnya. Sekitar satu jam-an dari Krakow, ada Auschwitz serta Wieliczka Salt Mine yang pernah penulis ceritakan melalui rubrik oase-iman.

Para turis yang datang ke Krakow biasanya ‘mampir’ pula ke Warszawa, dan kota lain di negara sekitarnya, misalkan ke Praha, Slowakia, dan Lithuania.

Dewasa ini telah makin banyak “misionaris” dari berbagai aliran dan jenis keagamaan, termasuk ‘diistilahkan new age’, atau ada juga ‘agama semu’ yang ternyata atheisme berkembang di berbagai belahan Eropa, termasuk di kota kecil ini. Namun efek lain dari berbagai tanya-jawab ragam agama dan rasa penasaran masyarakatnya, ujung-ujungnya mereka mencari tahu pula tentang Al-Islam, satu-satunya keselamatan dunia dan akhirat. Maka itulah, jumlah muslim/ah terus-menerus bertambah.

Narodowy Teathre, dan sekitarnya
Catatan admin:
Ini adalah catatan pertama dari dua catatan tentang  Ramadhan di Polandia. Note ini berasal dari sahabat muslimah yang tinggal di sana -- "bidadari_Azzam" -- ia kemudian mempostingnya ke eramuslim.com.

Penulis berbintang Gemini ini, amat concern pada bidang pendidikan dan keagamaan, ia juga kreatif dan gemar mencoba-coba katanya, tak heran kalau wanita yang suka Nasyid inipun menyukai bacaan-bacaan seperti Shirah Nabawiyah, Tafsir Al Qur'an, Hadits juga Komik dan Novel-novel  Serial Detective. Tentu saja sebagaimana umumnya wanita (Ibu) iapun punya hobby makan, memasak, bermain dengan anak-anak dan pastinya jg menulis,  ia menulis 'jabatannya' sebagai Spiritual Mother. Adapun yang ia gambarkan tentang dirinya sendiri --seperti yang ia tulis di Blognya-- adalah sebagaimana berikut:
By always trying to create and by making things different to others, we can always be creative. Let's develop ideas, try to make them real, improve our quality, because we are the best ummah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar