Minggu, 17 Juli 2011

10 APRIL 1997 - 10 APRIL 2011

Praha Republik Ceko

Kau adalah warna
Diciptakan untuk melengkapi panoramaku
Bersama kita ciptakan warna-warna lain
Berbaur, menjadi sebuah pelangi

Kau adalah karma
Jelmaan dari karma para raja
Bersama kita ciptakan karma-karma baru
Yang kelak akan melahirkan karma-karma lain

Kau adalah takdir
Yang sudah tertulis di lauful mahfudz
Kepadaku Tuhan mengirimmu
Dan hanya untukku Tuhan menciptakanmu

Kau adalah mimpi
Yang bertahun-tahun menghantui malamku
Dan pada suatu hari menjelma   rupa
Lalu merubah mimpiku menjadi kisah nyata

Kau adalah harapan
Yang mampu membangkitkan hasrat
Untuk menerima takdir
untuk menjalani karma
untuk membangun mimpi
dan untuk menciptakan pelangi

Dan pada akhirnya
kau adalah aku
aku adalah kau
melebur menjadi satu
bersama mengisi ruang dan waktu
menempati satu bilik kosong hidup kita
menghiasinya dengan pelangi, mimpi dan harapan

Dan akan terus begitu
Selamanya
Kau dan aku
Bersama dua makhluk
Hasil persemaian cinta kita


(Puisi adalah kebebasan jiwa untuk mengungkap semua yang dirasa)
Satu jam menjelang 10 April 2011, Sparrstr.2 Berlin 13353
Memperingati 14 tahun kebersamaan kita plus 4 tahun perkenalan kita

 oleh Dee Fika pada 10 April 2011 jam 4:04

Gesund Brunen Center Berlin. winter 2010
 Catatan Admin tentang Dee Fika :

Sahabat admin yang satu ini  lahir tanggal  09 juni 1971 di Jepara. Layaknya orang jepara, diapun pandai "mengukir" kata, lihat saja bait puisinya diatas yang ia persembahkan tuk Sang Arjuna (mas Syafiq Hasyim) di hari jadi pernikahannya (10 April 1997) yang ke 14 di Sparrstr.2 Berlin 13353, Jerman. 

Dari pernikahannya itu, mereka telah dikaruniai 4 orang putra (tanggung Dee... 2 lagi biar bisa bikin team Futsal, he he...).
Dee hijrah kesana sejak april 2010 dan dalam rangka menemani suami yang ambil Phd.,.dia sendiri ambil kursus bahasa jerman. Sosok yang ramah dan bersahaja ini, ternyata punya hobby menulis catatannya dalam bentuk puisi banyak admin temui di FB. Puisinya tidak terlalu berat tuk dicerna tapi dalam bermakna filosofis, lihat saja bagaimana cara Dee menuangkan sesalnya atas bunga:


Pernah suatu kali
Aku campakkan bunga pemberianmu
Tanpa sempat kucium harum aromanya
Awan kelabu menggelantung di matamu
Kau coba menahan gerimis yang hampir jatuh
Seperti surya aku berseteru dengan hujan
Tak ingin pisah pohon dari dedaunan

Aku manusia bodoh
Telah kupasung keluhuran cintamu
Kukubur bersama raga yang telah membatu
Kematian telah lama menyelubungi hidupku
Pusaraku rindu pada wewangian bungamu
Ke manakah kau bawa bunga yang dulu aku campakkan?

(Puisi adalah kebebasan jiwa untuk mengungkap semua yang dirasa)
Sparrstr.2 Berlin 13353, 21.03.11


Alhamdulillah..., ditengah kesibukan membantu suami yang tengah menyelesaikan disertasinya, Dee akhirnya bersedia juga berbagi pengalamannya pada kita tentang suka duka Ramadhan di Berlin. InsyaAllah ramadhan kali ini lebih bernuansa dan bermakna. Semoga kita tetap diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalaninya.

Terimakasih Dee Fika tuk kesediaan dan waktunya semoga bermanfaat tuk kita semua. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar