Rabu, 17 Juli 2013

Ramadhan di Norwegia (3)

Ini dia salah satu dari dua masjid kecil di kota kecilku, Haugesund. Yang ini namanya Masjid Falah Ul-Muslimeen. Sekilas tidak tampak seperti masjid ya? Seperti mushola pun tidak. Apalagi kalau kita bandingkan dengan masjid, mushola atau surau di Indonesia yang rata - rata tampak indah, atau paling tidak menampakkan identitas mereka sebagai tempat beribadah kaum muslimin.

Pendirian masjid ini diprakarsai oleh beberapa imigran asal Sri Lanka sekitar 20 tahun yang lalu. Bangunannya sendiri sudah berdiri sejak lama. Berjejer di antara toko busana pengantin, toko kamera, dan berseberangan dengan gereja dan juga toko penjual bahan makanan Asia, masjid ini memang tidak mudah dikenali sebagai masjid karena memang tak ada papan tanda pengenal. Sejatinya bangunan ini adalah semacam ruko. Lantai bawah gedung dimanfaatkan sebagai masjid, sedangkan lantai atas adalah tempat kost para pengurus masjid.

Seperti halnya ruko, masjid yang terletak di tengah kota Haugesund ini memiliki jam buka tertentu, yaitu pada waktu - waktu sholat. Kalau kita hendak berkunjung atau sekedar mampir melepas lelah di luar jam sholat, kita hanya akan melihat bangunan yang terkunci rapat dan sepi dari kegiatan Islami.

Jangan harap mendengar kumandang adzan dari masjid ini atau masjid manapun di Norwegia karena memang tak ada izin untuk itu. Bagi kaum muslimin di sini, sudah diizinkan memiliki masjid dan bebas mengerjakan ritual kegamaan (selagi tidak mengganggu ketertiban umum) di negeri ini sudah patut disyukuri. 

Yang aku dengar dari beberapa teman muslim di sini, sebetulnya ada ta'jil bersama dan sholat tarawih berjamaah selama Ramadhan di masjid ini maupun di masjid yang lain, El Salaam (yang ini khusus untuk imigran asal negeri Arab). Hati kecil ini pun sebetulnya ingin bergabung dengan kemeriahan khas bulan suci ini. Tapi karena waktu yang menjelang tengah malam, sementara tak mungkin kami meninggalkan si bocah sendirian di rumah, jadilah kami beribadah tarawih berjamaah di rumah saja. Tak apa. Tak perlu dipaksakan. Buat kami yang paling penting esensinya tetap dijalani dengan hikmat dan penuh semangat. Bukan begitu sobat? 

Haugesund, 12 Juli 2013


* Bagi rekan yang ingin mengenal lebih dekat dengan penulisnya, silahkan klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar