Rabu, 26 Oktober 2011

.:: Syari'at vs 'Adat ::.


Waktu kecil ketika TV masih TVRI saja, dan Si Unyil masih menjadi idola, ada beberapa acara hiburan dimana biduan diiringi oleh penari latar dan bahkan ada performance khusus tarian kontemporer yang 'energic' ketika itu saya yang masih kanak-kanak dapat merekam komentar para orang tua terutama nenekku:
"Bocah wadon kok pencilakan ngono, ora ono sopan santune. Piye wong tuwone iku"
Setelah sekian tahun, saat ini banyak acara pencari bakat dalam bidang tarian dan pendorong utamanya adalah orang tua mereka terutama ibu..."Live to Dance" katanya.

Saat nyantri dulu, saya melihat di koran Jawapos foto seorang model mengendarai sepeda angin dengan memakai celana pendek. "Ya Allah... kok gak tahu malu ya anak itu" kataku dalam hati -mungkin juga sebagian besar santri-.
Sekarang, setelah sekian tahun, di mana-mana orang pake hot pants. Bahka dengan jelas Iklan di TV-TV menayangkan yang demikian berulang-ulang dengan bermacam produk yang berbeda..

Pakaian, sepanjang pengetahuan saya, Ide dasarnya adalah perlindungan. Sebagaimana rumah sebagai tempat tinggal, maka pakaian adalah penggantinya ketika kita meninggalkan rumah. dia melindungi kita dari angin, sinar matahari, debu dan 'hal jahat' lainnya termasuk orang jahat. Sedangkan 'side effect'-nya adalah perhiasan tubuh, sehingga selain melindungi dia juga menjadi cerminan kepribadian kita. Namun, saat ini fungsi utama pakaian sebagai pelindung telah tergeser jauh di bawah side effect-nya yang sebagai hiasan itu. Bahkan sering kali pakaian 'meminjam' tubuh dan aurat untuk menambah 'penampilan cantik' pakaian itu. Jadi, clothes for the body or body for the clothes???

Pakaian jaman sekarang juga akan 'mengarahkan' pandanga orang sekitar pada satu bagian tubuh kita, dia akan menonjolkan 'kelebihan' seseorang untuk menutupi kekurangannya dan jadilah kamuflase serta pengalihan perhatian. Dan Effectya sangat luar biasa, sehingga orang berlomba untuk 'membentuk' tubuhnya atau sebagian tubuhnya agar bisa 'ditampilkan' bersama pakaiannya untuk menutupi kekurangannya. Maka, jangan heran dengan istilah "Seksi" menjadi legenda jaman sekarang. Semakin, merasa indah tubuhnya maka semakin banyak bagian tubuh yang terbuka.

Adat adalah sesuatu yang biasa orang lakukan, kasus-kasus diatas adalah pergeseran adat dan jika kita teliti lebih jauh ada kekuatan 'industri' yang menggerakkan adat tersebut. Hal yang menguntungkan secara materi duniawi lah sebagai motor utama dari pergesesan adat di atas: Ajang pencarian bakat, mode dan Fashion, Fitness, kosmetik, salon perawatan tubuh,dll. Bayangkan berapa besar transaksi di industri-industri tersebut jaman sekarang???

Bagaimana dengan syari'at? Syariat pada dasarnya adalah rambu-rambu penunjuk yang ideal dalam hidup di jalan Allah SWT khususnya dan pada umumnya akan tercermin pada Rahmat dan keserasian hidup manusia. Berbeda dengan industri yang kesannya harus bebas tanpa rambu, maka syariat tidak begitu menawarkan materi duniawi dan yang ada hanya kebaikan.

Orang aneh, adalah pribadi yang berlaku tidak sama dengan orang kebanyaka. Dalam Hadits Rasul dikatakan bahwa "Islam datang dengan aneh dan akan pergi dengan aneh sebagaimana datangnya".
Maka, jika anda menjadi aneh dan terasing karena berpegang teguh pada syari'at berarti wajar karena industri tidak menginginkan hal itu.

Ingatlah, bahwa manusia mempunyai potensi baik dan buruk. keduanya mempunyai 'tombol' dalam diri kita. Kita tidak bisa mengatakan bahwa lelaki yang melotot melihat perempuan memakai hot pants karena dia punya pikiran jorok, tapi yang harus lebih dipahami adalah bahwa perempuan tersebutlah yang menekan tombol untuk mengaktifkan potensi keburukan dalam diri lelaki tadi.
Prosentasi terbesar tindak kejahatan dan asusila adalah hasil dari 'aktivasi' tombol keburukan di satu tempat akhirnya di aplikasikan di tempat lain. Oleh karenanya syariat ,jauh-jauh hari, sudah menawarkan solusinya mulai dari hijab, ghodul bashar dll.

Sekarang pilihan di tangan anda, mau mematuhi rambu-rambu syariat atau menerobosnya mengikuti kehendak dunia industri? karena, sedikit saja anda menyeleweng dari garis lurus syariat, beberapa waktu mendatang akan menjali penyelewengan jauh sebagaimana sudut geometri yang selalu diawali dengan runcingan memotong garis lurus itu!!!
Oleh:  Anas F Bisma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar