Minggu, 30 Oktober 2011

Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Pengertian IMD

Sesaat setelah bayi lahir, tali pusat bayi dipotong, dilap (dikeringkan) tetapi vernix (lemak putih) yang menyelimuti kulit bayi tidak dibersihkan, kepala bayi (sebaiknya) diberi topi , kemudian langsung diletakkan di perut ibu (skin to skin contact). Untuk menghangatkan ibu dan bayinya, merekapun diselimuti. Segala bentuk pemberian vitamin dan bahan kimia pada ibu harus ditunda jika inisiasi dini akan dilakukan.

Maka ajaib...secara refleks pada usia bayi 20 menit, bayi yang tadinya tidak bergerak akan merayap diatas perut ibu secara perlahan-lahan  dalam keadaan mata tertutup, persis anak kucing. Dan pada usia kurang lebih 50 menit, bayi akan menemukan payudara ibunya dengan kemampuan sendiri - tanpa bantuan siapapun! Kemudian bayi akan menyusu pada ibu.

Bayi yang masih merah, rentan, rapuh dan terkesan tak punya daya apapun, ternyata mampu bergerak merambah diperut ibunya mencari kebutuhannya mendapatkan ASI. Setelah usaha kerasnya berhasil, perutnya kenyang, iapun tertidur pulas. Inilah proses inisiasi dini. Luar biasa potensi besar yang dianugerahkan oleh Allah SWT pada makhluk mungil yang fitrah.

Manfaat IMD
Studi membuktikan, bayi-bayi yang diberikan kesempatan dengan inisiasi dini dengan skin to skin contact (ini kunci penting, bayi tidak dibedong!), bukan hanya masa menyusuinya yang lebih lama dibanding bayi yang tidak diperlakukan ini, tetapi bayi juga jarang terinfeksi kuman penyakit, dan pertumbuhannya lebih baik. Ini bisa diartikan inisiasi dini satu jam pasca lahir memberikan peluang terjadinya keberhasilan yang lebih tinggi dalam proses menyusui.

Selain itu, studi lain  juga menyimpulkan inisiasi dini bukan hanya memberikan kemudahan dalam menyusui bayi tapi juga menurunkan angka kematian bayi dibawah usia 28 hari. Inisiasi dini yang memberikan kesempatan bayi berusaha sendiri untuk menyusu, sangat berbeda (dengan pola) dengan sengaja menyorongkan payudara pada bayi sesaat setelah ibu melahirkan. "Itu bukan menyusu, tapi disusui"

Keuntungan lain dari penerapan inisiasi dini adalah penyatuan keluarga sesaat setelah ibu melahirkan. Karena pada jam-jam pertama setelah ibu melahirkan, ayah, ibu dan bayi bisa bersatu. Sambil bayi mencari puting susu ibunya, ayahnya bisa meng-adzan-kan bayi itu didada ibunya.

Inisiasi juga bermanfaat agar ibu lebih mudah terstimulus menyusui. Bayi yang menyentuh dada ibu akan membuat ibu mendapat rangsangan sensorik yang kemudian memerintahkan otak untuk memproduksi hormon oksitosin dan prolaktin.

Beberapa catatan tentang pentingnya IMD

"Menunda inisiasi menyusui dini akan meningkatkan kematian bayi. Seperti mamalia lain, yang akan mati saat tidak langsung menyusu pada induknya setelah lahir," tutur konsultan laktasi, Dr. Utami Roesli, Sp.A, MBA, CIMI, IBCLC. Faktanya, lanjut Dr. Utami, bayi sudah siap menyusu 30-40 menit setelah lahir.

Sedikitnya 1 jam

IMD memberi kesempatan kepada bayi untuk menyusu segera setelah lahir. Bayi setelah lahir, baik melalui persalinan normal maupun Caesar, dibiarkan berada di dada ibu selama 30-60 menit. Bayi akan secara refleks mencari puting susu ibunya dan kemudian menyusu.

Ada lima tahapan yang dilalui bayi saat akan menyusu dini. Di 30 menit pertama, ia akan beradaptasi dengan trauma kelahirannya. Ini merupakan tahap menenangkan diri atau istirahat siaga.

Di menit ke-30 sampai 40, bayi akan mengeluarkan suara, melakukan gerakan mengisap dan memasukkan tangan ke mulut. Setelah itu, bayi mengeluarkan air liur dan kakinya menekan perut ibu untuk bergerak ke arah payudara.

Kemudian bayi mengecap kulit ibu dan mendapat bakteri baik yang ada di sana. Bayi menyentuh puting dan tangannya menghentak-hendak ke dada ibu untuk merangsang keluarnya ASI. Baru setelah itu, bayi akan menyusu.

Bayi yang diberi kesempatan mengisap puting ibu segera setelah lahir, memiliki kemungkinan keberhasilan lebih besar dalam menyusu. Tak hanya itu, saat bayi merangkak dan mencari puting susu ibu akan menjadi momen paling membahagiakan bagi ibu.

Melalui IMD, ibu akan memberi kehangatan dan perlindungan yang baik bagi bayi, selain mengurangi risiko kematian akibat hipotermi atau kedinginan. Hal ini, ujar Dr. Utami, dikarenakan suhu tubuh ibu lebih hangat satu derajat dari lingkungan sekitar, sehingga bayi merasa lebih nyaman dan aman.

Kulit ibu yang sangat ajaib ini dapat menyesuaikan diri dengan suhu yang dibutuhkan bayi. Bila bayi kedinginan, suhu ibu akan naik dua derajat. Bila bayi kepanasan, suhu tubuh ibu akan turun satu derajat Celsius.

Selain menciptakan kontak kulit bayi dengan kulit ibu yang memberi kehangatan bagi bayi, IMD juga membuat perdarahan pascakelahiran lebih sedikit. Yang tak kalah penting, peran oksitosin terbaik adalah pada 45 menit pertama saat bayi menyusu dini.

IMD merupakan cara termudah dan paling berhasil. Terlebih ketika ibu secara fisik dan psikologis telah dipersiapkan untuk kelahiran, dan diinformasikan, didukung, serta diberi kepercayaan atas kemampuannya untuk menyusui dan memberi cinta bagi bayinya.

Tanpa dimandikan

Ada sejumlah tindakan yang menurut Dr. Utami tidak membantu bayi untuk menyusu dini. Contohnya, bayi dibersihkan, dimandikan, dan dibedong lebih dulu. "Tindakan ini keliru," ucapnya.

Bayi yang sudah mendapat perlakuan seperti itu tidak bisa mencari puting susu ibunya dan ini akan menghambat proses menyusu. Padahal, menunda IMD akan meningkatkan risiko kematian neonatal.

Dikatakan Dr. Dien Sanyoto Besar, Sp.A(K), mengawali pemberian ASI lebih dari satu jam dalam 24 jam pertama kala bayi lahir akan meningkatkan risiko kematian 1,5 kali. Bila mengawali ASI di hari kedua atau lebih, risiko kematiann menjadi tiga kali lipat. Tambahan lagi, kata Dr. Dien, sekitar 44 persen kematian neonatal terjadi akibat tidak beri ASI eksklusif.

Sangat esensial

IMD merupakan komponen dari perawatan esensial bayi baru lahir. Petugas kesehatan, termasuk bidan dan perawat, bisa dilatih untuk memberi konseling bagi ibu hamil tentang pentingnya IMD.

Setiap orang hendaknya membantu dan mendukung ibu dalam melakukan kontak kulit dengan bayi dan segera melakukan IMD. Langkah itu bisa dimulai dengan meminta anggota keluarga untuk mendukung calon ibu, meminta ayah menyediakan satu jam sehari guna mendukung istri saat kehamilan, persalinan, dan setahun pertama setelah melahirkan.

Selanjutnya meminta dokter dan perawat satu jam per minggu mendukung calon ibu melakukan IMD, serta meminta pemerintah, biro internasional dan nasional untuk memasukkannya sebagai satu indikator dasar dari perkembangan kesehatan bayi baru lahir.

Lebih Tahan Stres

Inilah segudang manfaat ASI:

• Perkembangan kognitif lebih baik
Dalam American Journal of Clinical Nutrition 1999 dijelaskan, anak yang diberi ASI, tingkat kecerdasannya iebih tinggi 3,16 poin daripada yang diberi susu formula.

• Kekebalan lebih tinggi dan mencegah kematian balita
Daiam jurnal Pediatrics 2001 disebutkan, pemberian ASI tidak eksklusif atau sama sekali tidak mendapat ASI seiama 4 bulan pertama kehidupan, akan meningkatkan risiko kematian bayi akibat ISPA 2,4 kali dan akibat diare 3,94 kali. Bila pemberian ASI eksklusif ditingkatkan dari 39 persen jadi 78 persen, angka kematian itu dapat diturunkan dari 114 jadi 77 per 1.000 kelahiran (tahun 2006). Pemberian ASI eksklusif dapat menyelamatkan 30 ribu anak di Indonesia.

• Melindungi bayi baru lahir
Dalam Pediatrics, Maret 2006 disebutkan, 22 persen kematian bayi baru lahir dapat dicegah jika bayi menyusu dini. Ini berarti, 21 ribu bayi di Indonesia dapat diseiamatkan.

• Pertumbuhan anak optimal
Hasil studi tahun 1997-2003, seperti dilaporkan WHO tahun 2006, menunjukkan anak-anak yang diberi ASI eksklusif 4-6 bulan dan berlanjut hingga usia 2 tahun, serta diberi makanan pendamping ASI yang tepat, pertumbuhannya optimal.

• Menurunkan stres
Bayi yang diberi ASI lebih mudah mengabaikan stres. Perbandingan ini dilihat pada anak-anak dengan orangtua bercerai versus tidak bercerai. Anak yang tidak diberi ASI, tingkat stresnya 9 kaii lebih tinggi ketimbang anak dengan ASI yang hanya dua kali tingkat stresnya.

• Menurunkan risiko obesitas dan diabetes

Catatan tambahan tentang IMD
Inisiasi Menyusu Dini atau disingkat sebagai IMD merupakan program yang sedang gencar dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran bahwa IMD bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri putting susu ibu. Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu. IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.

Manfaat Inisiasi menyusui Dini

 Berikut kutipan dari berbagai sumber mengenai manfaat Inisiasi Menyusui Dini:
Untuk Ibu:
  • Meningkatkan hubungan khusus ibu dan bayi
  • Merangsang kontraksi otot rahim sehingga mengurangi ririko perdarahan sesudah melahirkan
  • Memperbesar peluang ibu untuk memantapkan dan melanjutkan kegiatan menyusui selama masa bayi
  • Mengurangi stress Ibu setelah melahirkan
Untuk Bayi:
  • Mempertahankan suhu bayi tetap hangat
  • Menenangkan ibu dan bayi serta meregulasi pernapasan dan detak jantung
  • Kolonisasi bakiterial di kulit dan usus bayi dengan bakteri badan ibu yang normal
  • Mengurangi bayi menangis sehingga mengurangi stres dan tenaga yang dipakai bayi
  • Memungkinkan bayi untuk menemukan sendiri payudara Ibu untuk mulai menyusu
  • Mengatur tingkat kadar gula dalam darah, dan biokimia lain dalam tubuh bayi
  • Mempercepat keluarnya meconium (kotoran byi berwarna hijau agak kehitaman yang pertama keluar dari bayi karena meminum air ketuban)
  • Bayi akan terlatih motoriknya saat menyusu, sehingga mengurangi kesulitan menyusu
  • Membantu perkembangan persyarafan bayi (nervous system)
  • Memperoleh kolostrum yang sangat bermanfaat bagi sistem kekebalan bayi
  • Mencegah terlewatnya puncak ‘refleks mengisap’ pada bayi yang terjadi 20-30 menit setelah lahir. Jika bayi tidak disusui, refleks akan berkurang cepat, dan hanya akan muncul kembali dalam kadar secukupnya 40 jam kemudian.

Sumber:
http://bintangbangsaku.com/artikel/2009/02/inisiasi-bayi-yang-baru-lahir.html
http://cybertech.cbn.net.id/cbprtl/cyberwoman/detail.aspx?x=Mother+And+Baby&y=cyberwoman|0|0|8|1396
http://arshystikes10.wordpress.com/2011/06/12/inisiasi-menyusui-dini/

2 komentar:

  1. semoga saat diberikan anugerah menjadi ibu suatu saat, sy dpt mempraktekkan IMD,,,
    mengharukan sekali,,,

    BalasHapus
  2. wah bgs juga tuh. buat kesehatan bayi.

    http://atfa212.blogspot.com/2012/07/keutamaan-shalat-tarawih-dari-hari.html

    BalasHapus