Sabtu, 08 Oktober 2011

Jika



Jika derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.

Jika kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa tidak dinikmati saja,
sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.

Jika luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jika kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jika kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa mesti tenggelam didalamnya,
sedang taubat itu lebih utama.

Jika harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
sedang kedermawanan justru akan melipat-gandakannya.

Jika kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan didunia,
sedang dengannya manusia diminta menjadi khalifah didunia agar sejahtera.

Jika cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.

Jika bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa mesti dirasakan sendiri,
sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Jika hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar