Senin, 25 Juni 2012

MUHARRAM

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh


Ini ilmu dari guruku. Semoga bermanfaat buat antum semua.


Saat ABU BAKAR AS-SHIDIQ sakit keras dan ajal hendak tiba, maka ABU BAKAR AS-SHIDIQ menunjuk UMAR BIN KHATTAB menjadi KHALIFAH (Presiden). Perisitiwa itu terjadi tahun 633 Masehi (atau bertepatan dgn semasa pemerintahan Prabu Sudhawarman yg memerintah kerjaan Tarumanegara di Bogor).

Begitu UMAR BIN KHATAB jadi KHALAIFAH, Ia segera meluaskan pengaruhnya. Jika pada masa ABU BAKAR AS-SHIDIQ, kekuasaan Islam masih sebatas di kota Mekah dan Madinah, maka UMAR BIN KHTAAB melebarkan kekuasannya. Ditaklukkannya kawasan Iran, Irak, Palestina, Mesir, Syiria, Afrika Utara, Armenia, dan Romawi.

Dengan makin meluasnya kekuasaan UMAR BIN KHATTAB, mau atau tidak mau diperlukan PENGATURAN ADMINISTRASI YANG BAIK agar MAKIN MEMUDAHAKAN PENGONTROLAN, DAN PELAKSANAAN KOMANDO PEMERINTAHAN. Dan saat UMAR BIN KHATTAB mengecek dokumen-dokumen yg masuk, UMAR BIN KHTTAB mengalami kendala serius. TERNYATA DOKUMEN-DOKUMEN ITU SULIT DIDETEKSI TANGGAL PEMBUATANNYA (hari, tanggal dan tahun). Kalender ARAB sulit untuk dijadikan tolak ukur. Karena Kalender ARAB, tidak ada angka tahunnya.

Untuk memudahkan pemahaman kuberikan ilustrasi sebagai berikut:

"Saya punya Ibu. Suatu hari aku bertanya pada ibuku, kapan ia dilahirkan. Ibuku menjawab bahwa Ia dilahirkan saat orang-orang pakai Karung Goni". --> Waduh, kapan itu adanya karung Goni ? Ibuku tak bisa menjelaskan dengan angka, karena memang tidak sekolah. Tiap-tiap kejadian hanya ditandai dengan kasus. Misalnya, ketika aku bertanya, kapan kakakku lahir ? Ibuku hanya menjawab saat MUSIM TIKUS (maksudnya orang-orang pd membunuhi Tikus). Tapi kapan angkanya, ibuku tak bisa menunjukkan. BEGITU PULALAH KALENDER ARAB, tidak ada angka tahun. Kapan NABI MUHAMMAD LAHIR ? Dijawab Tahun Gajah ? ---> Tahaun gajah itu tahun kapan ???????

Penulisan dokumen Tahun Gajah, tahun Tikus, Tahun Gerhana, dll yg dijumpai UMAR BIN KHATTAB sungguh-sungguh merepotkan KEADMINISTRASIAN NEGARA. Karena itu dipandang penting untuk MEMBUAT KALENDER.

Saat itu salah seorang sahabat Nabi, namanya MUSA AL-ASYARI diangkat oleh UMAR BIN KHATTAB menjadi Gubernur di Kufah (Irak). Suatu ketika MUSA AL-ASYARI mengirimkan surat kepada UMAR BIN KHATTAB. MUSA AL-ASYARI BERKATA bahwa UMAR MENULIS SURAT tanpa ada tanggal, ini sangat merepotkan keadministrasian. Begitu keluhan sang Gubernur.

Di sisi lain UMAR BIN KHATTAB juga sering menerima surat misalnya hanya disebutkan bulan Sya'ban. UMAR pun bingung dan bertanya: Apakah ini Sya'ban yang akan datang atau Sya'ban yang sekarang atau Sya'ban yg sudah lewat ?

Bertitik-tolak dari dua kasus di atas, timbullah tuntutan agar membuat KALENDER, maka UMAR pun mengundang para Sahabat Nabi untuk MUSYWARAH PEMBUATAN KALENDER.

MUSWARAH BERJALAN SERUUUUUUUUU banget. Diperkirakan MUSYAWARAH PEMBUATAN KALENDER bertepatan dgn tahun 640 Masehi.

Dalam rapat itu ALI BIN ABI THOLIB mengusulkan agar peristiwa HIJRAH NABI dijadikan KALENDER ISLAM. Nabi MUHHAMAD HIJRAH bertepatan dgn tanggal 16 Juli 622 Masehi, SEDANGKAN Pembuatan KALENDER thn 640 Masehi.

Usul ALI BIN ABI THOLIB diterima, lalu ditetapkanlah HIJRIAH sebagai KALENDER ISLAM.

Sejak itu pembuatan surat-menyurat langsung menggunakan angka tahun 18 Hijriah (bukan 1 Hijriah, dihitung mundur).

CATATAN:
622 Masehi = 1 Hijriah

Kalender Jawa.

Tidak setiap BANGSA PUNYA KALENDER. Negera AS, Inggris, Perancis, Italia, Rusia, Jerman, Portugis, Belanda, Spanyol, Australia, Afrika, Peru, Brazil, Argentina, Sinegal, Negeria, Malaysia, dll tidak punya KALENDER, tetapi  BANGSA INDONESIA PUNYA KALENDER (kalander Jawa). Itu artinya Kalender jawa adalah Budaya yg tinggi, terbukti hampir semua negara tidak punya kalender. Sayangnya orang Indonesia tidak pandai menghargai budayanya sendiri.

KALENDER JAWA adalah sebuah kalender ISLAMISASI  yg diciptakan SULTAN AGUNG HANYOKRO KUSUMA (Kerjaan Mataram Islam).

Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa, salah satu langkah yg ditempuh adalah mengeluarkan dekrit mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa, NAMUN PENMAMAAN NAMA BULAN MERUPAKAN ADAPTASI DARI NAMA-NAMA BULAN PADA KALENDER HIJRIAH

Perhatikan nama-nama bulan dalam kalender Jawa

1. SYURA (diambil dari 10 Muharam/hari Asyuro)
2. SAPAR (maksudnya SAFAR, lidah Jawa tidak mengenal F)
3. MULUD (diambil dari peristiwa Maulid Nabi pd Rabbiul Awwl)
4. Bakda Mulud (Setelah Mulud/Rabbiul Akhir)
5. Jumadil Awal (sama
6. Jumadil Akhir (sama)
7. Rejeb (sama)
8. Ruwah (artinya bersih-bersih diri karena mau puasa/Syaaban)
9. Pasa (Puasa/Ramadlln)
10. Sawal (Syawal)
11. Sela (istirahat/Dulkangidah)
12. Besar (Hari Raya Besar, maksudnya Ied/Dzulhijjah)

1 SYURA sama dengan 1 Muharram. Kalender Jawa adalah kalender Budaya Islam. Bukan Hanya milik Jawa, tapi milikik khazanah Islam. Sayangnya Khazanah islam ini tidak dilirik oleh Umat Islam. Disinilah tampak betapa kita membenci ajaran KEMAL MUSTAFA ATTURK, tapi pada saat bersamaan kita mengamalakan ajaran MUSTAFA KEMAL ATTATRUK. Sungguh apa yg disampaikan TAUFIK ISMAIL BENAR ADANYA BAHWA ORANG INDONESIA LUCU-LUCU. hehehhehe

Mungucapkan SELAMAT TAHUN BARU HIJRIAH 1433 ADALAH MUDAh sekali, Yg orang lupa adalah MELAKSANAKAN SPIRIT HIJRAH. MELUPAKAN KHAZANAH BUDAYA ISLAM (termasuk di dalamnya buta terhadap Kalender Jawa) adalah bentuk KETIDAKMAUN DIRI KITA MELAKUKAN HIJRAH. hmmmm... ..*_*

 Oleh AdindaRossita Khumairah NazwaSyakilla  ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar