Sabtu, 30 Juni 2012

Apa itu Musibah ?

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 


I. PENGANTAR

 a). Perhatikan baik-baik Narasi Pertama di bawah ini !

Setelah Iblis tidak mau sujud pada Nabi Adam, Lalu Allah mengusirnya dari Surga. Sebelum Iblis meninggalkan Surga, Iblis berkata kepada Allah:

قال رب بما أغويتني لأزينن لهم في الأرض ولأغوينهم أجمعين  إلا عبادك منهم المخلصين

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang MUKHLIS di antara mereka"
(QS.15: 39-40).

Dari ayat di atas jelas sekali bahwa hanya orang yg MUKHLIS saja yang tidak bisa ditundukkan Iblis. Semua orang bisa digoda Iblis, kecuali orang yg MUKHLIS.

MUKHLIS artinya orang yg IKHLASH. Pertanyaannya adalah ORANG YANG IKHLAS ITU SEPERTI APA ?

Ada 5 bentuk keikhlasan. Pada kesempatan kali ini aku hanya menguraikan 1 bentuk saja. Selebihnya cari sendiri.


(b). Perhatikan Narasi Kedua di bawa ini !

TIM PENAFSIR DEPAG memberikan tafsiran bahwa YANG DIMAKSUD ORANG MUKHLISIN pada QS.15:39-40 ialah ORANG YANG DIBERI PETUNJUK ALLAH. Pertanyaannya adalah ORANG YANG DIBERI PETUNJUK ALLAH ITU YANG SEPERTI APA ?

Untuk menjawab pertanyaan tsb di atas, simak baik-baik QS. 2: 155-157. Baca berulang-ulang, paling sedikit 3 kali agar meresap di hati sehingga mendapatkan hikmah dan pemahaman.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

”Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada ORANG yg SABAR, (yaitu) ORANG-ORANG yang apabila DITIMPA MUSIBAH, mereka mengucapkan "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan MEREKA itulah ORANG-ORANG yang MENDAPAT PETUNJUK”. QS.2: 155-157.

Berdasarkan keterangan ayat di atas, kiranya dapat diambil pemahaman bahwa:

1. Orang yg IKHLAS adalah orang yg MENDAPAT PETUNJUK.
2. Orang yang MENDAPAT PETUNJUK adalah MEREKA yg SABAR.
3. Orang yang SABAR adalah MEREKA yg apabila DITIMPA MUSIBAH berkata berkata ”INNA LILLAHI WAINNA ILAHI RAJIUN”.

 Pertanyaannya adalah MUSIBAH ITU APA ?
Dan hakekat INNA LILLAHI WAINNA ILAHI RAJIUN itu apa ?

(c). Perhatikan Narasi Ketiga di bawah ini
Para Fuqaha mendefenisikan MUSIBAH ADALAH SEGALA HAL YANG MENIMPA DIRI KITA.

CONTOH KASUS: terkait kenaikan gaji dan kenaikan jabatan. Banyak orang ketika gajiaannya masih sebatas UMR atau mungkin 3 jutaan, belum begitu sombong. Namun ketika jabatannya naik sehingga gajinya juga ikut naik (misalanya dari 3 juta menjadi 7 juta) maka banyak di antara mereka itu kemudian menjadi sombong dan angkuh.

Gaji dan jabatan naik bukannya makin mendekatkan diri pada Allah, tapi malah macam-macam ulahnya. Bahkan tidak sedikit yg kemudian bermain perempuan. Saat masih gajinya kecil, terlihat santun/murah senyum/suka bergaul dgn tetangga, dll. Namun begitu jabatan dan gaji naik, mulai bertingkah: berlagak seakan tidak mengenali kita lg/ketus, dll.

Berdasarkan hal-hal di atas, kiranya dapat diambil pemahaman bahwa TERNYATA KENAIKAN PANGKAT/GAJI bisa membuat seseorang bisa makin dekat pada ALLAH, namun juga bisa malah sebaliknya. Itu berarti kenaikan pangkat/gaji adalah MUSIBAH. MUSIBAH dalam konteks ini artinya UJIAN.

Jika pandangan tsb kita sepakati maka sesungguhnya: Kecantikan, Ketampanan, Kecerdasaan, Kekayaan, dll adalah MUSIBAH. Betapa banyak orang yg dikasih wajah TAMPAN tetapi ketampanannya disalahgunakan. Ketampananya justru digunakan menjadi Play Boy, sehingga menyakit banyak wanita. Begitupun mereka yg dikasih kecantikan. Tidak sedikit mereka yg berwajah cantik justru kecantikkannya mendatangkan malapetaka bagi orang lain dan dirinya sendiri.

Nah dalam konteks inilah mengapa saat ABU BAKAR ASSHIDIQ dipilih jadi KHALIFAH beliau langsung mengucapakan: ”INNA LILLAHI WAINNA LAHI RAJIUN”. Beliau sadar bahwa jabatan adalah MUSIBAH. Dan di dalam QS.2: 155-157 telah jelas bahwa apabila kita mendapatkan MUSIBAH maka ucapkanlah INNA LILLAHI WAINNA ILAHI RAJIUN.

 
(d). Perhatikan Narasi Keempat di bawah ini !

Apakah hakekat dari kalimat INNA LILLAHI WAINNA ILAHI RAJIUN ?

Secara harfiah kalimat di atas diterjemahkan ”Sesungguhnya semuanya berasal dari Allah, dan kembali pada Allah”. Jika SEMUNYA berasal dari ALLAH, itu artinya SEMUA adalah milik ALLAH. Harta/Jabatan/Kecerdasan/Kecantikan, dll adalah milik ALLAH. Jika semuanya MILIK ALLAH, berarti KITA MISKIN. Hanya ALLAH yg kaya. Apa yg ada pada diri kita hanyalah titipan. Oleh karena titipan maka kelak Jabatan/kecantikan/Kecerdasan/kekayaan, dll semuanya itu nanti dimintai tanggung jawab. Untuk apa jabatan kita gunakan ? Untuk apa kecantikan kita gunakan ? Untuk apa kecerdasan kita gunakan ? Untuk apa kekayaan kita gunakan, dll.

Mengucapkan kalimat INNA LILLAHI WAINNA ILAHI RAJIUN itu mudah. Substansi isi pesan QS.2: 155-157 itu bukan terletak pd ucapan, tapi pada sikap dan perilaku. Apakah perilaku kita menunjukkan kepongahan atau kezuhudan ?

Jika kita mengucapkan INNA LILLAHI WAINNA ILAHI RAJIUN saat mendapatkan musibah (semacam kenaikan pangkat/gaji), tapi pada saat yg bersamaan sikap kita angkuh/sombong, dll maka kita tidak ubahnya seorang artis. Artis itu pandai menyanyi. Tetapi apakah ia akan melaksanakan lirik-lirik lagu yg dinyanyikan ? hmmmmm.....


II.  PENUTUP

Menyadari hal-hal di atas, maka sudah sepatutunya jika kita mendapatkan kenaikan gaji/jabatan dll untuk terus senantiasa bermuhasabah agar tidak lupa diri karenya sesungguhnya semuanya itu adalah musibah (ujian) dari ALLAH

~ SENYUM MENJELANG SUBUH ~

 Oleh Rossita Khumairah Najwa II


Tidak ada komentar:

Posting Komentar