Belakangan, bermunculan sejumlah da'i yang dalam mempelajari Islam dengan jalan pintas, hingga kemudian pesan yang disampaikan dalam dakwahnya terkesan tidak menyeluruh mewakili Islam yang sangat komplek. Dakwah Islam semacam itulah yang dikhawatirkan akan melahirkan umat Islam "hitam-putih".
"Mereka (para da'i, red) mempelajari Islam dengan jalan pintas. Ilmu ke-Islam-annya sporadis, tidak menyeluruh. Dakwah seperti ini akan melahirkan umat 'black and white'," kata Direktrur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI Prof Dr KH Nazarudin Umar.
Nazar, demikian panggilan akrab Prof Dr KH Nazarudin Umar, mengatakan hal itu saat membuka Pelatihan Da'i Kader II yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta..
Dijelaskan Nazar, umat 'black and white' atau 'hitam-putih' adalah umat yang hanya memahami Islam dalam dua sisi saja, yakni salah-benar, halal-haram dan surga-neraka. Padahal, katanya, Islam tidaklah sesempit itu. "Islam bukan cuma halal dan haram saja, ada mubah, makruh, dan lain-lain," katanya.
Hal itulah yang terjadi saat ini. Para da'i semacam itulah yang sekarang sedang digemari oleh masyarakat. "Bagaimana bisa mempelajari Islam langsung kepada Alqur'an, langsung kepada hadist, kepada fikih, tanpa mempelajari asbabun nuzul-nya, tanpa asbabul wurud-nya," terang Nazar yang juga Katib 'Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Kemunculan gerakan serta kelompok Islam radikal dewasa ini, menurut Nazar, juga sebagai akibat dari metode dakwah yang sporadis dan tidak komprehensif. Islam dipahami sangat kaku, sehingga seseorang atau kelompok yang dinilai tidak sejalan adalah tidak Islam.
Sumber : NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar