Selasa, 27 September 2011

Oleh-oleh dari makam Bung Karno

Pelataran Makam Bung Karno  (gambar 1)
Catatan ini merupakan oleh-oleh seorang sahabat -mba' Intan Wijayanti- dari ziarahnya ke makam Bung Karno yang terletak dikelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, sekitar 2 km ke arah utara pusat Kota Blitar. Makam ini didominan oleh arsitektur 'Joglo'. Bergaya Jawa Timuran dan dikombinasi dengan gerbang candi Bentar. Selain bangunan utama yang berupa cungkup makam Bung Karno, kompleks makam ini juga dilengkapi dengan bangunan-bangunan pendukung yaitu; Gapura Agung, Masjid dan Bangsal; yang dapat membuat para pengunjung betah untuk berziarah dilokasi ini. Ada juga bangunan pelengkap yang terdiri rumah pengurus makam, tempat peristirahatan umum, halaman parkir, dan pertamanan. Kesannya sangat megah, sebesar beliau sewaktu masa hidupnya.

Keterangan diatas sebenarnya bukan hal yang ingin diceritakan oleh Intan, baginya ada yang lebih menarik perhatian untuk di-share kepada pembaca blog ini, yaitu tulisan dibawah yang didapat dari ziarahnya itu.

Tulisan ini -meski berbahasa jawa- menurutnya agak sulit untuk difahami bahkan olehnya sendiri yang nota bene orang Jawa Timur. "Bahasanya tinggi kang", jawabnya singkat ketika admin meminta Ibu Dosen ini untuk menerjemahkan poin demi poin pada tulisan tsb. "Aku terpaksa minta bantuan beberapa orang untuk bantu terjemahkan", ujarnya lagi.

Karena setidaknya ada 2 versi terjemahan, dan admin tidak faham betul bahasanya maka diputuskan untuk mencantumkan keduanya. Itu sebabnya ada "a" dan "b", dimana hasil terjemahan bapak Bambang Hardjono (Yogyakarta) ditandai dengan "a", sedang hasil terjemahan bapak Noegroho Dewo ditandai dengan "b" adapun cak Mat, "c" hanya menyelesaikan beberapa saja krn kondisi beliau yg kurang sehat.

Untuk itu admin menghaturkan rasa terima kasih kepada beliau semua yang sudi meluangkan waktu tenaga dan pikirannya untuk berbagi dengan pembaca.

Catatan:

Patung Bung Karno (gambar 2)
* Mengingat nara sumbernya terdiri dari beberapa orang, maka tentunya hasil terjemahan dibawah ini tidak sepenuhnya sama. Meski demikian semoga satu dan lainnya bisa saling melengkapi sehingga dapat pembaca pahami.
* Diantara pembaca tentunya ada yang mengerti maksud atau makna dari tulisan dibawah, untuk itu jika terdapat kesalahan baik penulisan ataupun makna dari terjemahannya, mohon maklum adanya. Jauh lebih penting tentu adalah koreksinya sehingga bacaan ini menjadi lebih lugas dan membumi.
* Terjemahan ditulis miring



"HAMBANGUN KAPRIBADEN BANGSA KANTHI BUDAYA BUCENG GUYUP"
(MEMBANGUN KEPRIBADIAN BANGSA DENGAN BUDAYA HIDUP RUKUN)


1. Jumbuh kalian dhawuh para Nabi, para Wali dan para bentuah suhada' dalah Gurune kang nyebarake ngelmu Pangeran Kang Maha Suci Meling mring putu buyut leluhur mulyane mulyo dudu bandha donya ingkang angantheni sowan marang Pangeran.

1a. Berpegang pada perintah para Nabi, wali dan para guru yang menyebarkan ilmu kebaikan kepada Allah terhadap anak cucu akan kemuliaan sesungguhnya bukanlah harta dunia yang membimbing kita menghadap Allah.

1b. Sehubungan dengan perintah Nabi dan para wali yang menyebarkan ajaran Tuhan yang maha suci kepada para keturunannya..kemuliaan itu bukan harta dunia yang di bawa kehadapan Tuhan YME


1c. Mengingat petunjuk Rasul dan para ulama tentang Ilmu dari Allah Swt, kemuliaan sejati bukan harta yang bisa mempertemukan hamba dng Allah.

2. Pra Leluhur sowan ngarso Gusti luwih mulya nalika anulat urioe anak turune kang tansah guyup rukun reruntungan tulus ing ati. tan ono sesongkrahan serta tindak dudu tulung tinulung sapadha. tinebihna saking niat srei, drengki luputa ing panadhang.

2a. Para leluhur menghadap Allah lebih mulia jika melihat anak keturunannya rukun tanpa ada perpecahan dan saling tolong menolong kepada sesama, dijauhkan dari iri dengki.

2b. Para leluhur menghadap kepada Tuhan YME lebih mulia ketika memperhatikan keturunannya yang hidup dengan rukun dan damai tanpa ada gesekan yang membahayakan serta hidup saling tolong menolong tanpa di sertai cemburu dan dengki

3. Buceng guyub tansah mengku werdi tandha gegayuhanne wong tuwa. nggayuh guyub nak turune lelambang wohing tuwuh teuwuhan lumahing bumi. ono pala kesempar uga pala gandul, pala pendhem uga sarto rinakit wujud bebucengan sayekti nuwuhne kesantosan.

3a. Kebersamaan selalu jadi harapan orang tua yang menghendaki kerukunan selayaknya pepohonan yang memberi pengayoman, dan menjadikan kesentosaan.

3b. Hidup rukun menjadi doanya dan harapan orang tua......artinya.. seperti buah yang jatuh pun kan jatuh ke tanah..kalau buah terkena kaki/ke tendangpun juga tetap jatuh ke tanah...itu semua harus menuju pada kehidupan yg sentosa...

4. Ana maneh kudu di sarati mawa kurban sato belehan kewan darat wujutanne tambahan kewan banyu beriberan ojo nganti kari. sarono ngedohke balak. raharja jinangkung sumber pitu ujukannya mundhut saking sumur tangga kanan kering.

4a. Ada syarat yg harus dipenuhi yaitu sembelihan hewan korban dan ikan jangan ketinggalan guna menjauhkan dari malapetaka ( tolak bala ), termasuk air 7 sumur dari tetangga .

4b. Syarat berikut..harus menyembelih hewan dan ikan jangan sampai lupa ini adalah untuk menjauhkan kemalangan...juga ambil air sumur dari 7 sumber dari tetangga sebelah menyebelah

5. Panyuwunan kanthi muja-muji marang Gusti maga kasembadan kepenak urip burine, umpama sugih mbrewu bennya golek kudu nastiti, aja mung angger nabrak lali saru siku, elingo marang piwulang sapa nandur bakal ngundhuh tembe mburi kuwi lakonne kodrat.

5a. Memohon dengan doa kepada Allah agar enak hidupnya, semisal kaya biar tetap hati-hati dan hemat jangan sampai asal grusa grusu dan memalukan, ingatlah pada pepatah " siapa menabur dia akan menuai " itulah hukum alam.

5b. Memohon pada Tuhan YME agar di beri hidup tentram kelak..kalau hidup kaya ya jgn sombong..jgn asal2an...ingat kpada SIAPA YG MENANAM..DIA YG MEMETIK....itu adalah kodrat.

6. Mula tansah paring sembah Gusti, Gusti ingkang akarya jagad awujud bebucengane kang aran buceng guyub kang kadamel kanggo mranani guyube keluarga, trusing anak putu, tangga teparo diundang bareng saperlu ngamini guyube kasembadan.

6a. Maka selalu bersujud menyembah kepada Allah yang memiliki jagad raya agar menjadikan kehidupan keluarga selalu rukun sampai ke anak cucu, tetangga kiri kanan diundang untuk mengamini setiap permohonan yang kita sampaikan kepada Allah agar diijabah.

6b. Oleh karena itu selalu berdoa kpd Tuhan YME yang membuat dunia ini agar tentram untuk anak cucu dan keluarga tetangga..dan tetangga diajak untuk mengamini doa tsb...


Intan Wijayanti  (gambar 3)
Catatan tentang Intan Wijayanti

Banyak catatan mba' Intan yang pernah posting ke blog ini, karenanya admin tak perlu repot-repot lagi memperkenalkannya. Jangan kaget kalau dari beberapa notenya yang ada di blog ini tak satupun fotonya yang sama (Ssstt.. jangan bilang-bilang yaa.... meski sudah ijin tapi admin mengambil foto yang  terbaru dan belum pernah ditempel diblog, mumpung banyak stocknya... hehee..)
Oh.. yaa mba' Intan juga berpesan agar disampaikan ucapan terimakasihnya kepada orang yang telah membantunya menerjemahkan tulisan diatas, ini ucapannya: "terima kasih kepada bapak yang sudah ku anggap orangtuaku Bambang Hardjono, pak Noegroho Dewo, dan cak Mat... yang membantu menerjemahkan.... tulisan ini".

Ucapan yang sama telah admin ungkapkan diatas, sehingga pada kesempatan ini admin ingin menghaturkan rasa terimakasih pada mba' Intan Wijayanti, yang tengah malam kemarin direpotkan admin untuk tulisan ini, "Matur suwun, mba'...."



Sumber Foto:
Gambar 1 : baguspewe.wordpress.com
Gambar 2 : mbah Google
Gambar 3 : Akun FB Intan Wijayanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar