Memanfaatkan detik-detik terakhir musim panas dan mumpung udara begitu spektakular, usai rapat ICMI di Willsden, Londin Utara, kita sepakat untuk amprokan (bertemu) dengan mas Imus, itu lho mantan ketua ICMI yang tengah berkunjung ke London.
Setiap saya melewati jalan utama Hyde Park...mata sempat melirik kekiri ... kearah satu sudut taman Hyde Park...hati selalu menuntut kapan bisa datang menikmati pojokan ini untuk menyaksikan orang-orang berpidato bahkan katanyaa mencacai maki... namun konon tidak pernah ada insident si orator ditangkap apalagi di bui hanya gara-gara mengeluarkan uneg-uneg dan idenya yang mungkin bisa saja ngawur. Itulah Inggris atau United Kingdom.
Alhamdulillah tanpa diduga usai mereguk cappuccino di 'Cafe Nero' kita menelusuri jalanan Edgware Road menuju Hyde Park.
Udara? Kata Uni Ita..luar biasaaa. Glorious! Kami tiba di Hyde Park, menelursuri park atau taman yang maha luas itu.Tak lama nampak kerumunan manusia disalah satu sudut atau pojokan Hyde Park yang tak hentinya dikunjungi manusia dari berbagai negara dan ya akhirnya sampailah kita ke 'Speaker Corner'. Nampak pula sekelompok Muslim tengah melakukan sholat. Ada dua shaf. Mereka sholat langsung diatas rumput, tanpak alas berarti disaat sujud langsung mencium tanah/rumput ..artinya sholat tanpak sajadah. Tentu saja ini menarik perhatian para pengunjung, terutama orang-orang non..sehingga nampaklah kilatan cahaya camera memotret mereka.
Speaker Corner..adalah pojokan tempatnya berorasi, debat, diskusi, humor dan bahkan tempatnya berekspressi ide, segila apapun, 'siapa peduli?' Ada juga yang aneh, unik, lucu atau janggal kalau kita sebut sebagai ‘kegilaan’.Dan anehnya ada saja yang mendekat dan mengerumuni yang aneh-aneh ini. Katanya pojokan 'Speaker Corner' ini berusia 150 tahun.
Konon Speaker Corner memiliki pengaruh lebih hebat (powerful) dibanding dengan universiatas manapun didunia. Karena siapa saja boleh bicara dan berorasi atau teriak-teriak sekalipun. Untuk berorasi tidak ada persyaratan, embel-embel atau titel resmi seperti Master atau Dr juga tidak ada batasan kelas dan warna, bangsa...selama bahasa anda dipahami.
Siapa saja boleh datang untuk berceloteh asal si pembicara harus berdiri lebih tinggi dari audiance oleh sebab itu pembicara harus membawa alat sepeti tangga pendek, bangku dingklik (stall) dan tentu saja anda harus pandai menarik perhatian agar orang berkerumun.
Saya menyaksikan perdebatan antara Muslim dan Kristen, seorang lelaki berkulit hitam dari Afrika....sepertinya si pembicara ingin meyakinkan pendengar tentang kesamaan nabi Musa dan Isa as . Repotnya ia menyebut nyebut bahwa dikitab bible nama nabi Muhammad tidak pernah disebut...nyaris perdebatan terjadi dan cukup panas, saling menghujah dan menghina. ' Oh..you have no brain! ujar si orator', lalu saya dengar lagi 'Hey tell me how many bible have you got..hundreds isnt it? Lalu tambahnya lalagi 'Have you read Al-quran...you are ignorant dst!' dt dst . Wow si orator tak peduli ...dia terus saja berteriak teriak macam orang kesurupan...Seru.
Seorang lelaki bule tengah berdiri diatas stepnya (tangga kecil) berteriak teriak tentang Nabi Isa atau Tuhan Jesus....ah sepertinya tak ada peminatnya, sepi dan akhirnya ia turun sendiri dan gabung dengan temannya yang lain. Disudut lain ada lelaki berdiri dengan tulisan 'Free Hugs' alais 'Pelukan Gratis?' Beberapa orang memang memeluknya...entahlah misiinya apa, walau katanya tak ada atau 'no hiden agenda'.
Muslim dik UK tidak melewatkan kesempatan ini, mereka ambil bagian untuk berda’wah. Seoang brother tengah menerangkan tentang science, di meja nampak berjejer leaflet dan literatur tentang Islam, Nabi Muhammad saw dll-nya.Cukup banyak peminatnya. Intinya..asal anda siap di kritisi, dicaci maki, ditunjuk tunjuk wajahnya...dan anda harus pula pandai ber-argumentasi, mampu mempertahankan pendapat/alasan yang masuk akal dan logika serta meyakinkan si penantang...maka jadilah . Temanku Anisa masuk Islam gara gara mendengar orasi di speaker corner ini 13 tahun lalu, katanya, hanya mendenganr keterangan tentang Nabi Muhammad saw.
'Speaker Corner' memang pojokan yang sangat fenomenal...konon bisa merubah cara pikir seseorang, dari tidak tahu dan ragu menjadi tahu, dari keraguan menjadi sebuah kejelasan bahakn seseorang bisa berputar atau berbalik 180 derajat. Speaker corner adalah cermin kecil sebuah kehidupan di planet ini... menurut beberapa pemerhati tentang sudut ini yang menjadi daya tarik dan kebanggaan kota London.
oleh Nizma Agustjik pada 11 Oktober 2010 jam 18:54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar