Setelah melihat foto ini, adakah hati ini bergetar ?
Ini adalah foto tentang penggalian mayat yang dikubur baru beberapa jam saja. Saat dikubur, jasadnya masih bagus.
Saat digali, karena ada yang keliru, ternyata, jenasah menjadi gosong/hangus kehitaman.
Siapa yang membakar ?
Dalam sebuah hadits yang panjang, dihadapkan orang kafir yang baru mati kepada malaikat Munkar & Nakir :
Rasulullah bersabda :
.....“Maka ruhnya dikembalikan ke jasadnya lalu datanglah dua malaikat dan mendudukkan nya lalu keduanya bertanya kepadanya, ‘Siapa Tuhanmu?’ la menjawab, ‘Ha… ha… saya tidak tahu’. Lalu keduanya berlanya lagi, ‘Apa agamamu?’ Ia menjawab, ‘Ha… ha… saya tidak tahu’. Keduanya bertanya lagi, “Siapa yang diutus kepadamu menjadi nabi?’ Ia menjawab, ‘Ha… ha saya tidak tahu’.
Maka terdengarlah suara panggilan memanggil dari alas langit, “Ia berdusta. Hamparkanlah permadani dari neraka, berikanlah pakaian dari neraka dan bukakanlah pintu menuju neraka.”
Beliau bersabda, “Maka masuklah panasnya dan racunnya neraka, sehingga tulang rusuknya berantakan dan datanglah seorang lelaki yang berwajah buruk, berpakaian kumal dan berbau busuk. Lalu ia berkata, ‘bergembiralah dengan nasib buruk ini yang telah dijanjikan kepadamu sebelumnya.’ Si mayat bertanya, ‘Siapakah dirimu? Datang berwajah buruk?. Ia menjawab ‘Saya adalah amal burukmu’. Maka ia berkata, ‘Ya Tuhan-ku, janganlah Engkau bangkitkan Hari Kiamat.’”
Ada tambahan dari hadits Jarir bahwa beliau bersabda, “Kemudian dihadirkan orang buta dan bisu yang ditangannya terdapat cemeti terbuat dari besi. Andaikata digunakan untuk memukul gunung, maka gunung itu akan menjadi debu bertebaran.” (Shahih, HR. Abu Daud, Ahmad dan Hakim dalam Mustadraknya dan beliau berkata bahwa hadits ini shahih menurut syarat Bukhari dan Muslim dan dishahihkan Ibnu Qayyim dalam Tadzhibus Sunan 4/ 348-349)
Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kuburan dan kengerian yang
ada di dalamnya?
Catatan ini admin posting dari salah satu akun (organisasi) di FB "Satu Hari, Satu Ayat Qur'an" yang memiliki visi sebagai berikut:
Membaca satu ayat dgn tafakkur & tafahhum (kritis dan bersungguh-sungguh untuk mencari pemahaman makna Al-Qur'an), lebih baik daripada sekedar membaca satu kali khatam tanpa tadabbur & tafahhum.Ini Pangkal Kebaikan Hati (Membaca Taffakur & Tafahhum)
Untuk mengunjunginya, klik nama akun yang berada di atas gambar. Terimakasih semoga bermanfaat tuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar