Berkarya, Berbagi, Berguna; Berilmu, Beramal, Bermu'amalah; Hidup Sekali, Hiduplah yang Berarti.
Senin, 19 Desember 2011
60 Islamic Ways To Keep Ur Husband’s Love Forever
(Tulisan ini ditujukan untuk para Istri, aslinya berbahasa Inggris kemudian diterjemahka kedalam bahasa Indonesia oleh admin)
Ini dia :|
1. Behave like a female, i.e. all the tenderness of a female–a man doesn’t want a man for his wife.
Berperilakulah layaknya seorang wanita, mis. bersikap lembut sbg seorang wanita pada umumnya-- seorang pria tidak menginginkan seorang pria untuk menjadi istrinya.
2. Dress pleasantly/attractively. If you are a home-maker, don’t stay in your sleeping suit all day.
Kenakanlah gaun yang menyenangkan / menarik. Jika anda seorang ibu rumah tangga, jangan kenakan pakaian tidur anda sepanjang hari
3. Smell good !
Usahakan selalu wangi !
4. Don’t lay out all your problems on your husband as soon as he walks in. Give him a little mental break.
Jangan langsung ungkapkan semua masalah anda pada suami begitu ia datang. Beri dia sedikit waktu tuk istirahat.
5. Don’t keep asking him, “what are you thinking?”
Jangan terus-menerus bertanya, "apa yang kamu pikirkan?" (pasti wanita facebookers)
6. Stop nagging non-stop before Allah ta’ala gives you something really to complain about.
Berhentilah mengeluh tanpa henti sebelum Allah ta'ala benar-benar mengabulkan apa yang anda keluhkan.
7. Absolutely no talking about your spousal problems to anyone you meet, not even under the pretense of seeking help! If you think you want to solve legitimate marital issues, then go seek counseling with the right person who can give advice in either:
a. Mediate any injustice done so any wrong can be corrected and the couple can reunite in harmony, or
b. Amicable divorce
Jangan pernah membicarakan tentang masalah pribadi/pasangan Anda kepada siapapun yang Anda temui, bahkan dengan dalih mencari bantuan! Jika Anda berpikir Anda ingin untuk memecahkan masalah perkawinan yang sah, maka usahakan konseling dengan orang yang tepat yang dapat memberikan nasihat dalam hal:
a. Mediasi setiap ketidakadilan yang dilakukan sehingga setiap kesalahan dapat diperbaiki dan pasangan bisa menyatu kembali dengan harmonis, atau
b. Bercerai secara baik-baik
a. Mediasi setiap ketidakadilan yang dilakukan sehingga setiap kesalahan dapat diperbaiki dan pasangan bisa menyatu kembali dengan harmonis, atau
b. Bercerai secara baik-baik
8. Be kind to your mother-in-law the same way you would like your husband to be kind to your own mother.
Bersikap baiklah kepada ibu mertua anda dengan cara yang sama sebagaimana anda ingin suami anda untuk bersikap baik kepada ibu anda sendiri.
9. Learn all the rights and obligations of each other in Islam. Focus on fulfilling your obligations, not demanding your rights
Pelajari semua hak dan kewajiban satu sama lain dalam Islam. Fokus pada memenuhi kewajiban anda, bukan pada menuntut hak anda.
10. Race to the door when he comes home, as if you were waiting for him. Smile and hug him.
Bersegeralah membukakan pintu ketika dia pulang, seolah-olah anda sedang menunggunya. Tersenyum dan peluklah dia.
11. Keep your house clean, at least to the level that he wants it.
Jagalah rumah agar senantiasa bersih, setidaknya seperti apa yang ia inginkan.
12. Compliment him on the things you know he’s not so confident about (looks, intelligence, etc.) This will build his self-esteem.
Pujilah dalam hal yang anda tahu dia tidak begitu PD (penampilan, kecerdasan, dll) ini akan membangun kepercayaan dirinya.
13. Tell him he’s the best husband ever.
Katakan padanya bahwa dialah suami yang terbaik.
14. Call his family often.
Sering-seringlah menelepon keluarganya.
15. Give him a simple task to do at home and then thank him when he does it. This will encourage him to do more.
Beri dia tugas sederhana untuk dilakukan di rumah dan kemudian berterima kasih padanya ketika ia melakukannya. Hal ini akan mendorong dia untuk berbuat lebih banyak.
16. When he’s talking about something boring, listen and nod your head. Even ask questions to make it seem like you’re interested.
Ketika dia berbicara tentang sesuatu yang membosankan, dengarkanlah dan anggukkan kepala anda. Kalau perlu ajukan pertanyaan untuk mengesankan seolah-olah anda tertarik.
17. Encourage him to do good deeds.
Dorong dia untuk melakukan perbuatan baik.
18. If he’s in a bad mood, give him some space. He’ll get over it, inshaAllah.
Jika dia dalam mood yang buruk, berilah ruang (biarkan jangan diganggu). Dia akan pulih, insya Allah.
19. Thank him sincerely for providing you with food and shelter. It’s a big deal.
Ucapkan terima kasih dengan tulus karena telah menyediakan anda makanan dan tempat berlindung. Ini hal yang besar (berterimakasih itu dampaknya besar/positif)
20. If he’s angry with you and starts yelling, let him yell it out while you’re quiet. You will see your fight will end a lot faster. Then when he’s calm, you can tell him your side of the story and how you want him to change something.
Jika dia marah pada anda dan mulai berteriak, biarkan dia berteriak-teriak sementara anda tetap bersikap tenang. Anda akan melihat perjuangan anda akan berakhir jauh lebih cepat. Lalu ketika dia tenang, barulah anda dapat memberitahu pendapat anda dan bagaimana anda ingin dia mengubah sesuatu.
21. When you’re mad at him, don’t say “YOU make me furious”, rather, “This action makes me upset”. Direct your anger to the action and circumstance rather than at him.
Ketika Anda marah padanya, jangan mengatakan "KAMU membuat saya marah", tapi (katakan), "Tindakan ini membuat saya marah". Tunjukan kemarahan anda langsung kepada tindakan dan keadaan (yang membuat anda marah) ketimbang pada orangnya.
22. Remember that your husband has feelings, so take them into consideration.
Ingatlah bahwa suami anda (juga) memiliki perasaan, maka jadikanlah itu sebagai pertimbangan.
23. Let him chill with his friends without guilt, especially if they’re good guys. Encourage him to go out, so he doesn’t feel “cooped up” at home.
Biarkan dia mendinginkan suasana (menghibur diri) dengan teman-temannya tanpa rasa bersalah, terutama jika mereka (teman-temannya) orang baik. Dorong dia untuk pergi keluar, sehingga dia tidak merasa "terkurung" di rumah.
24. If your husband is annoyed over a little thing you do (and you can control it), then stop doing it. Really.
Jika suami anda terganggu atas hal kecil yang anda lakukan (dan Anda dapat mengontrol/mengatasi itu), maka berhentilah melakukannya. Serius nih.
25. Learn how to tell him what you expect without him having to guess all the time. Learn to communicate your feelings.
Pelajari cara untuk mengatakan padanya apa yang anda inginkan/harapkan tanpa dia harus menebak sepanjang waktu. Belajarlah untuk mengkomunikasikan perasaan Anda.
26. Don’t get mad over small things. It’s not worth it.
Jangan marah atas hal-hal kecil. Ini tidak layak/pantas.
27. Make jokes. If you’re not naturally funny, go on the internet and read some jokes, and then tell them to him.
Buatlah lelucon. Jika anda tidak bisa melucu, cari di internet dan baca beberapa lelucon, dan kemudian ceritakanlah kepadanya.
28. Tell him you’re the best wife ever and compliment yourself on certain things you know you’re good at.
Katakan padanya anda adalah istri terbaik dan pujilah diri anda sendiri pada hal-hal tertentu yang anda tahu bahwa Anda baik.
29. Learn to make his favorite dish.
Belajarlah membuat makanan kesukaannya.
30. Don’t ever, EVER talk bad about him with friends or family unnecessarily. If they end up agreeing with you, you will see that it hits you back in the face because you get more depressed that you have a bad husband–and other people also think you have a bad husband.
Jangan pernah, SEKALIPUN bicara buruk tentang dia dengan teman atau keluarga yang tidak perlu. Jika mereka akhirnya setuju dengan anda, kelak anda tahu bahwa itu akan menjadi bumerang bagi anda sendiri sebab (pada akhirnya) anda menjadi lebih tertekan lagi karena anda memiliki suami yang buruk orang lain juga berpikir anda memiliki suami yang buruk.
31. Use your time wisely and get things accomplished. If you’re a home-maker, take online classes and get active in your community. This will make you happy and a secondary bonus is that it impresses your husband.
Gunakan waktu anda dengan bijaksana dan isi dengan hal-hal yang bermanfaat. Jika anda seorang pembuat rumah, ikutlah kelas online dan usahakan aktif dalam komunitas anda. Ini akan membuat anda bahagia dan bonus sekundernya adalah bahwa hal itu akan mengesankan suami anda.
32. Do all of the above fee sabeelillah and you will see Allah put barakah in everything you do.
Kerjakanlah semua hal di atas dijalan/atas nama Allah (niscaya) anda akan tahu Allah memberkati segala sesuatu yang anda lakukan.
33. Husband and wife should discuss and communicate with wisdom with each other to convey what they like and dislike of each other to do or not to do. Do NOT give commands or instructions like he’s your servant. “They are garment to each other” [Surah Baqarah, 2:187]
Suami dan istri harus membicarakan dan berkomunikasi dengan bijaksana satu sama lain untuk menyampaikan apa yang mereka suka dan tidak suka satu sama lain untuk melakukan atau tidak melakukan. JANGAN memberikan perintah atau instruksi layaknya dia budakmu. "Mereka pakaian untuk satu sama lain" [QS al-Baqarah 2:187]
34. Tell your husband you love him, many, many times. Aisha (رضالله عنها) narrated that the Prophet used to ask her how strong her love for him, she said like “a knot.” And the next time he would ask her, “How is that knot?” He also used to reply to her saying, “Jazzakillah, O Aishah, wallahi, you have not rejoiced in me as I have rejoiced in you.”
Katakanlah pada suami bahwa anda mencintainya, pada banyak kesempatan. Aisha (رضالله عنها) meriwayatkan bahwa Nabi biasa bertanya (kpd Aisyah) seberapa kuat cintanya, dia (Aisyah) menjawab seperti "simpul." Dan waktu berikutnya ia (Nabi) akan bertanya, "Seberapa kuat simpul itu?" Dia juga biasa membalas perkataan Aisyah, "Jazzakillah, Wahai Aisyah, wallahi, kebahagiaanmu bersamaku tak (lebih besar) seperti kebahagianku bersamamu."
35. Have a race with your husband and let him win, even if you are much fitter and stronger than him.
Berlombalah dengan suami anda dan biarkan dia menang, bahkan jika anda lebih fit/bugar dan kuat daripada dia.
36. Keep fit and take care of your health so you will remain a strong mother, wife, cook and housekeeper, inshaAllah you will not get FAT and frumpy.
Tetaplah fit dan jaga kesehatan anda sehingga anda akan tetap menjadi ibu, istri, juru masak dan ibu rumah-tangga yang kuat, insya Allah anda tidak akan menjadi gemuk dan lusuh.
37. Refine and cultivate good mannerisms i.e do not whine, don’t laugh or talk too loud or walk like an elephant.
Perbaiki dan kembangkan sikap yang baik yaitu tidak merengek, jangan tertawa atau berbicara terlalu keras atau berjalan seperti seekor gajah.
38. Do not leave the house without his permission and certainly not without his knowledge.
Jangan meninggalkan rumah tanpa izin dan apalagi tanpa sepengetahuannya.
39. Make sure all his clothes are clean and freshed so he is always looking fresh and crisp.
Pastikan semua pakaiannya bersih dan segar sehingga ia selalu tampak segar dan ceria.
40. Don’t discuss important/controversial matters with him when he is tired or sleepy. Find right time for right discussion.
Jangan mendiskusikan hal-hal penting / kontroversial dengan dia ketika ia lelah atau mengantuk. Cari waktu yang tepat untuk diskusi yang tepat.
41. The way to a man’s heart is through his stomach.
Jalan menuju hati seorang pria adalah melalui perutnya. (Perut kenyang dia senang ~ admin)
42. Always let him know that you appreciate him working and bringing home the “dough”. It makes it easier for him to go to work.
Biarkanlah dia selalu tahu bahwa anda menghargainya > bekerja dan membawa pulang "duit". Itu membuat langkahnya lebih ringan untuk pergi bekerja.
43. Make sure you ALWAYS have something for dinner.
Pastikan Anda SELALU memiliki sesuatu untuk makan malam.
44. Brush your hair, everyday.
Keramaslah setiap hari.
45. Don’t forget to do laundry.
Jangan lupa untuk mencuci pakaian.
46. Surprise him with gifts. Even necessities, such as new shoes, can be gifts.
Buat kejutan dengan hadiah. Bahkan kebutuhan, seperti sepatu baru, yang dapat dipersembahkan.
47. Listen to him. (Even when he talks about extremely boring things like basketball or computers.)
Dengarkan dia. (Bahkan ketika ia berbicara tentang hal-hal yang sangat membosankan seperti basket atau komputer.)
48. Try (hard as it might be) to take interest in his hobbies.
Cobalah (agak sukar mungkin) untuk mengambil minat pada hobinya. (mendalami apa yg jd hobinya)
49. Try not to go shopping too much … and spend all his money.
Cobalah untuk tidak berbelanja terlalu banyak ... dan menghabiskan semua uangnya.
50. Look attractive and be seductive towards him. Flirt with him.
(Usahakan selalu) Terlihat menarik dan menggoda baginya. Bersikap mesra/genitlah terhadapnya.
51. Learn tricks and “techniques” to please your husband in intimacy. (Of course goes both ways.)
Pelajari trik dan "teknik" untuk menyenangkan suami anda dalam keintiman. (Tentu saja berjalan dua arah.)
52. Prepare for special evenings with him with special dinner and exclusive time (no children permitted).
Siapkan malam khusus dengannya dengan makan malam spesial dan waktu eksklusif (jangan libatkan anak2).
53. Take care of your skin, especially your face. The face is center of attraction.
Jaga kulit Anda, terutama wajah Anda. Wajah merupakan pusat daya tarik.
54. If you not satisfied intimately, talk to him and tell him. Help him or provide resources, don’t wait until matters become worse.
Jika anda tidak puas dalam berhubungan intim, bicara padanya dan katakan padanya. Bantu dia atau siapkan segala sesuatunya, jangan menunggu sampai masalah menjadi lebih buruk.
55. Ask Allah to strengthen and preserve the bonds of compassion and love between the two of you, every day, every prayer. Ask Him to protect that bond from Shaytaan. When a lesser devil destroys the love between spouses, he is the most beloved of Shaytaan. Nothing works like du’ah, and love only exists between spouses where Allah instills it.
Mintalah pada Allah untuk memperkuat dan melestarikan ikatan kasih sayang dan cinta antara anda berdua, setiap hari, setiap berdoa. Mintalah Dia untuk melindungi ikatan itu dari setan. Ketika iblis lebih yang rendah (berhasil) menghancurkan cinta antara pasangan, itu adalah hal yang paling disukai setan. Tidak tak ada yang lebih ampuh dari do'a, dan cinta hanya ada di antara pasangan bilamana Allah menanamkannya.
56. Don’t EVER compare your husbands to other husbands! For example don’t say, “well her husband doesn’t do that, why do you …” (thats a killer!)
Jangan PERNAH bandingkan suami anda dengan suami orang lain! Misalnya jangan mengatakan, "lihatlah suami dia tidak melakukan itu, mengapa kau melakukannya ..." (itu pembunuhan karakter!)
57. Be happy with what you have because no one is perfect. If you want perfection, wait until you enter Jannah together inshaAllah–and of course, vice versa!
Bersyukurlah dengan apa yang anda miliki karena tidak ada seorangpun yang sempurna. Jika Anda ingin kesempurnaan, tunggu sampai anda masuk Surga bersama insyaAllah-dan tentu saja, sebaliknya!
58. Strive for Allah’s love first and foremost! if all wives try to seek Allah’s love and pleasure, surely, they can keep their husbands love too. And remember–if Allah loves you, the angels will love you, and the entire creation will love you.
Upayakan untuk Allah-lah cinta pertama dan terpenting! jika semua istri mencoba untuk mencari cinta dan kebahagiaan (dari) Allah , pasti, mereka dapat menjaga suami mereka dengan cinta juga. Dan ingat-jika Allah mencintai Anda, para malaikat akan mencintai Anda, dan seluruh penciptaan akan mencintai Anda.
59. If you pack a lunch for your husband to take to work, from time to time sneak in a little love note or sweet poem. If he doesn’t take a lunch, leave the note somewhere else for him to find, like in his briefcase, or wallet or on the car steering-wheel
Jika anda bekali makan siang untuk dibawa suami ke tempat bekerja, dari waktu ke waktu selipkan catatan kecil berisi surat cinta atau puisi singkat yang manis. Jika dia tidak makan siang, tinggalkan catatan di tempat lain baginya agar bisa ditemukan, seperti di tas kerjanya, atau dompet atau pada setir mobil.
60. Wake him up for Qiyam ul-Layl (in the last third of the night) and ask him to pray with you.
Bangunkan dia untuk Qiyam ul-Layl/ Tahajjud (di akhir sepertiga malam) dan memintanya untuk berdoa bersama anda.
Sumber: http://failasufah02.wordpress.com/2011/08/13/60-islamic-ways-to-keep-ur-husbands-love-forever/
HEDONISME ANGGOTA DPR
(Tulisan ini pernah dimuat di Harian Pikiran Rakyat Kamis, 17 Nop 2011, Kolom Opini Halaman 26)
Oleh: Achmad Mudrikah
Hedonisme –atau pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin– dari para anggota DPR saat ini sungguh tak dapat dianggap sepele. Di era transparansi saat ini, tak dapat dipungkiri bahwa apapun yang kontras apalagi bertolak belakang dengan kondisi masyarakat luas, harus siap menerima kritik dan cercaan. Lalu mengapa (seolah-olah) DPR saja? Mengapa para pejabat lain yang notabene mungkin lebih mentereng dibandingkan anggota DPR tidak terusik? Apakah hal ini yang menyebabkan para Anggota Dewan yang terhormat seperti “keukeuh” dan cenderung tidak ambil pusing bahkan dengan gampangnya salah satu anggota DPR menganjurkan masyarakat agar jangan memperdulikan gaya hidup orang lain termasuk para wakilnya? Semudah itukah jalan keluar yang diberikan? Bisakah rakyat tak peduli dengan pola hidup mentereng orang-orang yang menjadi wakilnya?
Lembaga DPR adalah lembaga yang mewakili rakyat untuk menyuarakan kepentingan mereka, dan tidak perlu diragukan lagi, pasti telah dimafhumi oleh para anggotanya. DPR harus memperjuangkan kepentingan para petani yang sekarang ini selalu dihadapkan pada permasalahan ketimpangan antara hasil panen raya dengan keringat dan penderitaan yang mereka korbankan. Itupun kalau berhasil panen raya. Kenyataannya justru para petani sering dihadapkan dengan kejadian alam yang pada saat ini seringkali tidak bersahabat.
DPR harus memperjuangkan kepentingan anak-anak terlantar dan anak-anak jalanan yang sekarang ini tidak mampu lagi mengenyam pendidikan, bahkan untuk sekedar bermimpipun rasanya mereka tidak akan sanggup. Padahal konon katanya pendidikan itu adalah hak seluruh warganegara. DPR harus memperjuangkan kepentingan para guru yang berjuang tanpa pamrih dalam upaya mencerdaskan bangsa dan membangun akhlak mulia generasi muda. Kenyataan sekarang ini justru terjadi yang hal yang mengkhawatirkan dialami kebanyakan para guru terutama para guru honorer. DPR harus memperjuangkan kepentingan para nelayan, buruh, masyarakat yang terkena bencana secara masal, masyarakat yang terisolasi, ……. dan ah banyak lagi yang mungkin tidak cukup untuk ditulis di sini. Kondisi di atas pasti telah diketahui oleh para anggota DPR bahkan lebih lengkap dan lebih akurat karena disertai dengan data konkrit berdasarkan kunjungan-kunjungan dan peninjauan-peninjauan mereka yang pasti menghabiskan biaya sangat besar dibandingkan data yang dapat ditulis di harian ini.
DPR harus memperjuangkan kepentingan anak-anak terlantar dan anak-anak jalanan yang sekarang ini tidak mampu lagi mengenyam pendidikan, bahkan untuk sekedar bermimpipun rasanya mereka tidak akan sanggup. Padahal konon katanya pendidikan itu adalah hak seluruh warganegara. DPR harus memperjuangkan kepentingan para guru yang berjuang tanpa pamrih dalam upaya mencerdaskan bangsa dan membangun akhlak mulia generasi muda. Kenyataan sekarang ini justru terjadi yang hal yang mengkhawatirkan dialami kebanyakan para guru terutama para guru honorer. DPR harus memperjuangkan kepentingan para nelayan, buruh, masyarakat yang terkena bencana secara masal, masyarakat yang terisolasi, ……. dan ah banyak lagi yang mungkin tidak cukup untuk ditulis di sini. Kondisi di atas pasti telah diketahui oleh para anggota DPR bahkan lebih lengkap dan lebih akurat karena disertai dengan data konkrit berdasarkan kunjungan-kunjungan dan peninjauan-peninjauan mereka yang pasti menghabiskan biaya sangat besar dibandingkan data yang dapat ditulis di harian ini.
Mengingat perannya yang sangat penting dan berpengaruh dalam berbagai aspek terutama dalam hal menyuarakan kepentingan rakyat, maka hanya anggota DPR-lah yang paling berhak mengatasnamakan dirinya sebagai rakyat baik secara individu maupun kelompok. Disaat masyarakat sendiri baik secara kelompok apalagi hanya sekedar individu seringkali diragukan bahkan tidak mampu merepresentasikan diri sebagai rakyat, maka para anggota dewan ini justru sebaliknya. Secara individu, mereka cukup representatif mengatasnamakan dirinya sebagai rakyat apalagi jika berbicara atas nama kelompok atau bahkan atas nama seluruh anggota dewan. Sungguh terhormat kedudukan mereka ini. Mereka tidak perlu bermandi keringat mencari nafkah untuk makan sehari-hari sambil diiringi ketidak pastian hasil yang akan diperoleh, jika akan menyampaikan betapa menderitanya para buruh dan petani. Dan itu pasti akan didengar seolah-olah merekalah yang menjadi buruh atau petani. Mereka tidak perlu memikirkan tambahan penghasilan untuk sekedar menutupi kekurangan biaya makan keluarga sehari-hari sementara waktu yang ada telah tersita, jika akan menggambarkan betapa serba kekurangannya para guru honorer. Dan itu pasti akan memperoleh tanggapan yang berarti seakan merekalah yang mengalami penderitaan sebagai guru di negeri in. Mereka tidak perlu mengkhawatirkan akan keterlantaran pendidikan putera-puterinya, jika akan mengeluhkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan layak bagi anak-anak miskin dan anak-anak jalanan. Dan itu pasti akan direspon dengan baik, melebihi respon terhadap keluhan masyarakat biasa yang tidak memiliki harapan untuk menyekolahkan anaknya karena biaya pendidikan yang menjulang tinggi
Jadi apabila anggota dewan yang terhormat ini tidak dihormati lagi pada saat berbicara dan berperilaku tidak sesuai dengan keinginan banyak orang (jika tidak bisa dikatakan rakyat) rasanya ini merupakan suatu keniscayaan. Jika anggota dewan yang mulia menjadi sasaran umpatan dan kemarahan pada saat ucapan dan tingkahlakunya tidak lagi memperjuangkan kepentingan masyarakat, ini adalah konsekwensi dari tugas sebagai wakil rakyat. Apabila para anggota DPR memiliki gaya hidup hedonis, sementara banyak masyarakat yang tidak memiliki kepastian untuk hidup karena tidak memiliki penghasilan memadai, maka sangat pantas jika masyarakat merasa sakit hati. Kemana lagi masyarakat kecil harus mengadu jika lembaga yang menjadi harapan untuk menyuarakan suara mereka tidak lagi dapat dipercaya? Siapa lagi yang dapat dijadikan panutan masyarakat jika wakil mereka di parlemen telah mabuk dan lupa kepada mereka akibat terlalu mementingkan kesenangan pribadi?
Marilah kita bersama tidak putus-putus berdo’a agar para anggota dewan yang terhormat ini benar-benar memiliki kehormatan diri untuk menjalankan fungsi dan peran mereka secara murni tanpa disisipi kepentingan pribadi yang mencelakakan diri mereka sendiri. Agar mereka yang terhormat merasa cukup dengan apa yang mereka peroleh saat ini karena melihat penderitaan rakyat dan tidak merasa kekurangan karena selalu melihat orang yang ada diatasnya dalam hal materi. Agar wakil kita yang terhormat diberi kemuliaan karena memiliki keyakinan bahwa Allah akan mencukupi dan memberi kebahagiaan pada orang yang mengutamakan-Nya dibandingkan orang yang mengutamakan dunia-Nya. Jikapun do’a kita belum terkabul saat ini, karena ternyata para anggota dewan sudah lupa dan tenggelam dalam lautan kehinaan dunia, maka yakinlah bahwa Allah senantiasa bersama kita hambaNya yang terdzolimi.
Ini adalah tulisan yang kesekian kalinya dari ust. Achmad Mudrikah (Abah Achmad) untuk mengenal beliau lebih dekat lagi klik DISINI
Minggu, 18 Desember 2011
Seberapa Besar Cinta Kita
Sebutlah ada sepasang pengantin baru....Adam dan Hawa mereka sangat miskin..mereka kerja apa saja yang mereka bisa kerjakan asalkan mereka bisa hidup. namun, above all else...mereka sangat saling menyayangi. Saking sayangnya, mereka cukup makan dengan cinta...ketika mereka tidak punya uang lagi untuk makan malam...
Adam memiliki sebuah jam saku kesayangan. He loves this pocket watch more than anything in the world. Dari semua barang yang pernah digadaikan...ini yang paling dia simpan..dan takkan pernah melepasnya. Hawa tahu ttg ini....dan memakluminya...jam itu adlh pemberian kakek adam.
Hawa memiliki rambut yg terindah di dunia....Rambutnya sangat indah. Dia merawatnya dengan baik. Adalah benar bahwa mahkota wanita adl rambutnya. Begitu mempesona sehingga hal pertama yang membuat Adam naksir dahulu kala melihat keindahan rambutnya. hawa sangat menjaga rambutnya. Katanya, tampangku sudahlah biasa....inilah yang setidaknya aku bisa rawat.
Rambut, tutur Addam, mencerminkan kepribadian, krn rambut sangat rapuh. Siapa yang mampu memeliharanya berarti dia telaten...itu pikir adam ketika dia memutuskan u/ meminang hawa dulu.
Tiba saatnya ulang tahun pernikahan mereka yang pertama. adam dan hawa masing-masing sangat bingung...penghalang utama mereka dari membelikan kado terindah hanyalah uang. Mereka ngga punya sepeser pun. Namun, entah mengapa, masing-maing merasa ingin memberi yang terbaik....
Sepulang mereka bekerja...(mereka kerja terpisah dan tiap hari bertemu di rumah) mereka sengaja tidak pulang dulu... adam memutuskan untuk menjual jam saku kesayangannya....krn kado yang akan dia beli amat mahal, meski pun kecil bentuknya....maka pergilah dia ke pegadaian dan ke toko membeli kado itu...
Hawa....memutuskan untuk menjual rambutnya. di luar negeri rambut cukup laku untuk dijual. Krn rambut asli banyak dibutuhkan dalam industri pembuatan wig.... Ini lah satu-satunya cara yang halal yang dia bisa lakukan, krn kado untuk adam harganya amat mahal...namun dia yakin bahwa kado ini sangat berarti bagi adam.
Mereka masing-masing pulang dan bertemu di rumah.... adam sangat kaget...shock setengah mati melihat istrinya cepak......adam bertanya :
"Sayang...kenapa kamu cukur rambut kamu?...."
"Adam, aku mencukur rambut, agar bisa membelikan mu ini.."
Disodorkan sebuah kado...dan dibukanya....Ternyata kado untuk adam adlh sebuah rantai jam yang matching dengan jam sakunya.... adam menangis tersedu-sedu....bahagia dan sedih di saat yang sama... hawa bertanya...kenapa kamu sedih?...kamu nggak suka dengan kadonya?.... aku pikir rantai ini bakal sangat serasi dengan jam kamu yang sangat kamu sayang itu.....
"iya..serasi sekali.......tapi...." "tapi apa...?"
Jam itu sudah aku jual...karena aku ingin membelikanmu....barang ini mahal sekali, tapi kamu sangat patut mendapatkannya, aku tidak tega memberikan kamu yang murahan..." disodorkannya kado untuk hawa... hawa membukanya....dan menangis....sambil tersenyum... Kado dari adam adalah sebuah jepit rambut sangat indah....
Inti dari cerita ini bukanlah materi....inti dari cerita ini adalah.... Kita tidak akan pernah mampu mengukur cinta pasangan kita terhadap kita. Kita memberikan mereka cinta yang kita kira sudah besar....percaya deh...cinta itu akan berbalas dengan jumlah yang jauh lebih besar. dan itu akan kita balas lagi...dan seterusnya-seterusnya..seterus nya....
Sabtu, 17 Desember 2011
Cerita Seorang Sahabat
Hari ini saya akan menceritakan sebuah permainan dengan anak disekolah
Di Sebalik Permainan
Seorang guru sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus.
Si guru berkata, "Saya punya permainan... Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah "Penghapus!"
Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Si guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah "Penghapus!", jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "Kapur!".
Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Si guru tersenyum kepada murid-muridnya.
"Anak-anak, begitulah kita ummat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membedakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita lewat berbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya.
Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kita terbiasa dengan hal itu. Dan kita mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kita tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika."
"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang aneh dan tabu, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain."
"Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, kita sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham pak guru..."
besok kita lanjutkan cerita berikutnya.....
MEMAHAMI SYARI'AT SUBSTANSIAL
Para pengusung isu "Syari'at Islam" dan pendukungnya selain berfikir utopis, juga cenderung berfikir tanpa konsep yang jelas serta rujukan yang tumpang tindih. Mereka beranggapan dengan isu Syari'at Islam seakan menjadi "Everything for all", atau semacam eliksir/ obat yang akan menyelesaikan semua problem sosial kemasyarakatan. Naifnya belakangan ini muncul orang yang tidak jelas, baik latar belakang akademiknya maupun latar belakang sosialnya yang kemudian tampil bak "malaikat kesiangan" yang hendak menjadi martir bagi penegakkan syari'at Islam.
Pahlawan kesiangan semacam ini biasanya tidak segan-segan menghujat kiri dan kanan serta terhadap siapa saja yang menurut kelompoknya atau menurut kacamata kudanya yang sempit sebagai kafir, antek Yahudi dan Nasrani atau apa saja untuk menyembunyikan ketidakpahamannya terhadap apa sebenarnya yang mereka bela atau yang mereka usung. Analisa mereka kering kerontang kecuali selalu mengaitkan dengan teori-teori usang "konspirasi" dan teori benturan peradaban terhadap kelompok yang tidak sepakat dengan konsepnya. Artinya mereka mengindap penyakit "Paranoid" yang sangat kronis atas siapa saja yang berbeda pandang dengan "mainstream" mereka.
Kelompok ini biasanya anti dialog atau mereka punya pemahaman yang rusak atas dialog. Bagi mereka dialog dipahami sebagai konfrontasi, dengan membaca ayat Tuhan sepenggal-sepenggal sekaligus membawa sekerumunan masa yang siap berteriak "Allahu Akabar-Allahu Akbar" apabila terjadi diskusi yang ulet, dan ujung-ujungnya meraka menyatakan tidak tertarik diskusi semacam ini. Padahal diskusi syari'ah seharusnya membutuhkan ketajaman analisis atas apa yang dimaksud dan tujuan syari'ah (maqasid ash syari'ah) itu.
Ada tiga terminologi yang biasanya dipahami oleh pengusungnya secara tumpang tindih, yakni "Hukum Tuhan", "Syari'at Islam" dan Fiqh. Sebagai sebuah ilustrasi ada baiknya sedikit dijelaskan tentang ketiga terminilogi tersebut. Hukum Tuhan mewakili sebuah gagasan yang abstrak tentang kehendak Tuhan. Hukum Tuhan sebagai sesuatu yang bersifat abstrak disebut dengan syari'ah (secara etimoligi berarti "jalan") sementara pemahaman dan pelaksanaan kehendak Tuhan disebut fiqh (secara etimologi berarti "pemahaman"). Syari'at adalah kehendak Tuhan dalam bentuk abstrak dan ideal, sedangkan fiqh adalah upaya memahami kehendak Tuhan. Oleh karenanya syari'ah harus selalu dipandang sebagai yang terbaik, adil dan seimbang, sementara fiqh merupakan upaya untuk mencapai cita-cita dan tujuan syari'ah (maqasid syari'ah).
Tujuan syari'ah adalah "Tahqiq mashalih al-'ibad", mewujudkan kemaslahatan manusia, sedangkan tujuan fiqh adalah memahami syari'ah. Jadi sebaik apapun produk undang-undang bikinan manusia termasuk pemerintah daerah yang "genit" ngusungi isu syari'at itu baru upaya memahami syari'ah. Ibnu Qayim al-Jauziyah salah seorang ulama besar yang sangat concern dengan syari'at Islam mendefinisikan syari'ah sebagai "Ina syari'ata mabnaha waasasuha ilal hikam, wama shalih ibadi wal ma'asi wal ma'adih, wahiya adlu kulluha, wamashlih kulluha, warahmah kulluha, wal-hikmah kulluha" (Makna syari'ah yang paling asasi, paling fundamen adalah menegakkan keadilan bagi sesama, kemaslahatan bagi sesama, rahmat bagi sesama dan hikmah kebijaksanaan bagi sesama). Bahkan kata Ibnu Qayim lebih lanjut, syari'ah yang tidak concern terhadap empat isu di atas itu bukan syariah namanya. Indikator bahwa syari'at itu jalan dalam tatanan masyarakat menurut imam Izzuddin "Fainnama tujjadu al 'adalah fa tsama syar'ullah" (setiap kebijakan yang di dalamnya memuat keadilan di situ ada syari'ah Tuhan). Bahkan kata imam Ali bin Abi Thalib yang dikutib oleh Ibnu Taymiyah mengatakan "Tuhan akan menolong negeri yang adil meskipun penduduknya kafir dan Tuhan akan melaknat negeri yang zhalim meskipun penduduknya mayoritas Muslim"
Jumhur ulama sepakat, pada dasarnya pemahaman manusia atas kehendak Tuhan adalah terbatas dan tidak sempurna, sebab kesempurnaan itu hanya milik Allah. Tetapi sebagai bentuk kasih sayang Tuhan, Tuhan memerintahkan kepada manusia untuk "Badzlul juhd fi thalab al dalil atau badzul juhd fi thalab al ilm", (mengerahkan segala kemampuan untuk menganalisa dalil dan menuntut ilmu). Di sini mestinya para ulama intelektual bermain bukan rebutan kursi rektorat dan jabatan-jabatan duniawi, sekaligus kerja ini merupakan kerja serius bukan menjadi isu yang melibatkan orang yang nggak jelas juntrungannya, ini bukan kerja eksak, apalagi mahasiswa-mahasiswa yang hanya kelompok usrah yang hanya membaca "majalah" picisan yang memuat analisa jin penunngu WC, siksa kubur atau analisa wartawan yang sok senior di Padang dan sok paham segalanya berdasarkan analisa teori konspirasi bernuansa gosip.
Dari sekilas pemikiran di atas maka, berbicara soal syari'at Islam bukan hanya bicara hitam putih, boleh tidak boleh, bisa tidak bisa, bicara syari'at harus secara elegan bukan menjadikannya sebagai komoditas politik atau komoditas bisnis, misalnya hari ini semua bank konvensional punya divisi bank syari'ah, seluruh perusahaan asuransi punya layanan syari'ah padahal status bank sendiri juga perlu kajian ulang apalagi status asuransi dalam hukum Islam, tatapi karena sudah menjadi trend semua lembaga bisnis pakai baju syari'ah, padahal pemilik modalnya tetap kapitalis. Apalagi saat ini trend politik juga syari'ah, maka semakin lakulah isu syari'ah semantara substansi syari'ah entah kemana.
Bicara syari'at Islam harus secara jernih dan tajam, syari'ah minimal memiliki dua level penting yaitu pertama, syari'ah prinsipil, fundamental dan substansial, misalnya sinyal Tuhan " Kayla yakuna dulatan agniya'i minkum", (Bagaimana agar sirkulasi kekayaan tidak hanya berkisar pada orang kaya saja). Ini syari'ah substansial, artinya Negara dalam hal ini pemerintah, memfasilitasi rakyatnya bagaimana mendapatkan jaminan pekerjaan, distribusi ekonomi yang baik dan melindungi aset negara yang menjadi hajat hidup orang banyak, bukan malah diswastanisasi. Kedua, syari'ah teknis, partikular dan skriptural, misalnya perda wajib berpakaian muslim/muslimah, perda wajib pandai baca al-Qur'an, perda Ramadhan khusu' dan perda Jum'at khusus'.
Kami ingin menegaskan, bahwa syari'at Islam ala yang kedua atau yang teknis dan partikular, itu tidak akan "visible", mengingat, sehomogen apapun bentuk kepenganutan Islam di Indonesia, ia bukanlah ranah yang monolitik, sehingga pola-pola seperti itu bertentangan dengan, kenyataan masyarakat sendiri. lalu syari'at yang partikular semacam itu juga akan kontraproduktif dalam pelaksanaannya di tengah masyarakat, setertutup apapun tubuh perempuan oleh jilbab, kalau dia tidak bisa bayar SPP juga tidak akan bisa sekolah, sepandai apapun dia baca al-Qur'an, kalau miskin tetap akan mengalami gizi buruk seperti yang terjadi di beberapa daerah termasuk di daerah ini. Oleh karena itu kritik terhadap kecenderungan isu syari'at jangan dipahami sebagai anti syari'at apalagi tuduhan antek ini dan itu, melainkan ingin menyelamatkan syariah Islam dari kencenderungan pemanfaatan atau komoditas politik dan bisnis tak bermoral.
Dakwah Islam Tak Menyeluruh Lahirkan Muslim HITAM - PUTIH
Belakangan, bermunculan sejumlah da'i yang dalam mempelajari Islam dengan jalan pintas, hingga kemudian pesan yang disampaikan dalam dakwahnya terkesan tidak menyeluruh mewakili Islam yang sangat komplek. Dakwah Islam semacam itulah yang dikhawatirkan akan melahirkan umat Islam "hitam-putih".
"Mereka (para da'i, red) mempelajari Islam dengan jalan pintas. Ilmu ke-Islam-annya sporadis, tidak menyeluruh. Dakwah seperti ini akan melahirkan umat 'black and white'," kata Direktrur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI Prof Dr KH Nazarudin Umar.
Nazar, demikian panggilan akrab Prof Dr KH Nazarudin Umar, mengatakan hal itu saat membuka Pelatihan Da'i Kader II yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta..
Dijelaskan Nazar, umat 'black and white' atau 'hitam-putih' adalah umat yang hanya memahami Islam dalam dua sisi saja, yakni salah-benar, halal-haram dan surga-neraka. Padahal, katanya, Islam tidaklah sesempit itu. "Islam bukan cuma halal dan haram saja, ada mubah, makruh, dan lain-lain," katanya.
Hal itulah yang terjadi saat ini. Para da'i semacam itulah yang sekarang sedang digemari oleh masyarakat. "Bagaimana bisa mempelajari Islam langsung kepada Alqur'an, langsung kepada hadist, kepada fikih, tanpa mempelajari asbabun nuzul-nya, tanpa asbabul wurud-nya," terang Nazar yang juga Katib 'Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Kemunculan gerakan serta kelompok Islam radikal dewasa ini, menurut Nazar, juga sebagai akibat dari metode dakwah yang sporadis dan tidak komprehensif. Islam dipahami sangat kaku, sehingga seseorang atau kelompok yang dinilai tidak sejalan adalah tidak Islam.
Sumber : NU Online
WAKTU
Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.
"Kok, belum tidur?" sapa Rudi sambil mencium anaknya.
Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imron menjawab, "Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?"
"Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?"
"Ah, enggak. Pengen tahu aja."
"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja, Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?"
Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya.
"Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong," katanya.
"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Rudi.
Tetapi Imron tak beranjak.
Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Imron kembali bertanya, "Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"
"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah."
"Tapi, Ayah…" Kesabaran Rudi habis.
"Ayah bilang tidur!" hardiknya mengejutkan Imron.
Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya, Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya.
Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, "Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang sama Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan bisa. Jangankan Rp 5.000 ,- lebih dari itu pun ayah kasih."
"Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini."
"Iya, iya, tapi buat apa?" tanya Rudi lembut.
"Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp 40.000,-, maka setengah jam harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Ayah," kata Imron polos.
Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.
Senin, 12 Desember 2011
Antara “Sang Pemimpi” …Dan….”Laskar Pelangi”..
Awalnya ..
Aku nggak terlalu merespons…
Dua Novel best seller…
Yang digarap demikian apik Bung Andrea Hirata..
Kecuali latar dan tema cerita …
Yang berkisah tentang orang-orang kecil yang berani ‘bermimpi’
Kecuali..
Nama sekolah “SD Muhammadiyah”…
Yang dulu ..berpuluh tahun yang lalu..
Pertama kalinya mengenalkanku pada deretan alphabet..
Barisan angka-angka..Dan rangkaian alif…ba’…ta’…tsa’..
Juga gambaran keindahan pulau dan pantai tanah Melayu Belitong ..
Yang begitu elok mempesona tergambar di kepala
Namun ..
Setelah beberapa kali berhenti di titik jeda…
Saat mengikuti alur cerita yang meliuk-liuk indah itu..
Kutemukan sebuah ‘jembatan’ yang menghubungkan keduanya
Sampai di satu titik , yang tidak lagi menyisakan ‘koma’..
Kudapatkan banyak ‘pesan indah’ …yang menuntun bathin dan logika
Untuk lebih arif memahami ..’Mimpi’…’Harapan’..dan ..’Perjuangan’..
Betapa keyakinan dan optimisme yang ditata dengan niat yang benar
Mampu mengemas ketiganya di bingkai pigura yang indah…
Menjemput pertolongan Allah untuk ‘mewujudkannya’..
Subhanallah..
Pesan-pesan indah itu…
Sampai kini menjadi ‘kutipan-kutipan' indah...
Yang tergores begitu manis dalam sebuah ‘catatan hati’ ..abadi:..
Beberapa penggal kalimat dalam “Laskar Pelangi”:..
“Takdir ..nasib dan usaha…
Bagaikan 3 bukit biru samar-samar…
Yang memeluk manuasia dalam lena.
Mereka yang gagal tak jarang menyalahkan aturan main Allah..
Jika mereka miskin mereka mengatakan bahwa :..
Allah, melalui takdirNya, memang mengharuskan mereka miskin.
Bukti-bukti itu membentuk ‘konspirasi rahasia’ masa depan..
Dan definisi yang sulit dipahami sebagian orang.
Seseorang yang lelah berusaha menunggu takdir akan mengubah nasibnya.
Seseorang yang enggan membanting tulang..Menerima saja nasibnya..
Yang menurutnya tak kan berubah karena semua telah ditakdirkan.
Inilah ‘lingkaran iblis’ yang umumnya melanda para pemalas.
Tapi yang pasti..
Pengalaman selalu menunjukkan :..
Bahwa ‘hidup dengan usaha’ adalah mata yang ditutup ..
Untuk memilih buah-buahan dalam keranjang.
Buah apapun yang didapat ..kita ‘tetap mendapat buah’.
Sedangkan ‘hidup tanpa usaha’ adalah mata yang ditutup..
Untuk mencari kucing hitam di dalam kamar gelap dan ‘kucingnya tidak ada’.”
Dan ini ..
Beberapa penggal kalimat dalam “Sang Pemimpi”:..
“Aku teringat, beberapa hari setelah ayahnya meninggal,..
Dengan menumpang truk kopra, aku dan ayahku menjemput Arai.
Sore itu ia sudah menunggu kami di depan tangga gubuknya,
Berdiri sendirian di tengah belantara ladang tebu yang tak terurus.
Anak kecil itu mengapit di ketiaknya karung kecampang..
Berisi beberapa potong pakaian, sajadah, gayung tempurung kelapa, ..
Mainan buatannya sendiri, dan bingkai plastik murahan..
Berisi foto hitam putih ayah dan ibunya ketika pengantin baru.
Sebatang potlot yang kumal ia selipkan di daun telinganya..
Penggaris kayu yang sudah patah disisipkan di pinggangnya.
Tangan kirinya menggenggam beberapa lembar buku tak bersampul.
Celana dan bajunya dari kain belacu lusuh dengan kancing tak lengkap.
Itulah seluruh harta bendanya.
Sudah berjam-jam ia menunggu kami.
Tampak jelas wajah cemasnya menjadi lega ketika melihat kami.
Aku membantu membawa buku-bukunya ..
Dan kami meninggalkan gubuk berdinding lelak beratap daun itu ..
Dengan membiarkan pintu dan jendela-jendelanya terbuka
Karena dipastikan tak 'kan ada siapa-siapa untuk mengambil apa pun. ....
Kami menelusuri jalan setapak menerobos gulma yang lebih tinggi dari kami.
Kerasak tumpah ruah merubung jalan itu.
Arai menengok ke belakang untuk melihat gubuknya terakhir kali.
Ekspresinya datar. ..
Lalu ia berbalik cepat dan melangkah dengan tegap.
Anak sekecil itu telah belajar menguatkan dirinya.
Ayahku berlinangan air mata... Dipeluknya pundak Arai erat-erat. ...
Aku tak dapat mengerti bagaimana anak semuda itu..
Menanggungkan cobaan demikian berat sebagai Simpai Keramat.
Arai mendekatiku lalu menghapus air mataku dengan lengan bajunya yang kumal.
Tindakan itu membuat air mataku mengalir semakin deras. ...
Melihatku pilu, kupikir Arai akan terharu ..Tapi ia malah tersenyum
Dan pelan-pelan ia merogohkan tangannya ke dalam kacung kecampangnya. ...
Ia mengeluarkan sebuah benda mainan yang aneh.
Aku melirik benda itu dan aku semakin pedih..
Membayangkan ia membuat mainan itu sendirian,
Memainkannya juga sendirian di tengah-tengah ladang tebu. ...
Aku tersenyum tapi tangisku tak reda ..
Karena seperti mekanika gerak balik helikopter purba (mainan) ini,
Arai telah memutarbalikkan logika sentimental ini…
la justru berusaha menghiburku pada saat aku seharusnya menghiburnya. ...
Arai melangkah menuju depan bak truk.
la berdiri tegak di sana serupa orang berdiri di hidung haluan kapal.
Pelan-pelan ia melapangkan kedua lengannya ..
Dan membiarkan angin menerpa wajahnya.
Ia tersenyum penuh semangat. ..
Agaknya ia juga bertekad memerdekakan dirinya dari duka mengharu biru..
Yang membelenggunya seumur hidup.
Ia telah berdamai dengan kepedihan dan siap menantang nasibnya.
Ia menggoyang goyang tubuhnya bak rajawali di angkasa luas.
"Dunia...!! Sambutlah aku...!! Ini aku, Arai, datang untukmu ...!!"
Pasti itu maksudnya.
Ayahku tersenyum mengepalkan tinjunya kuat kuat..
Dan aku ingin tertawa sekeras- kerasnya..
Tapi aku juga ingin menangis sekeras-kerasnya.”
(Mau tahu ending perjuangan Arai menggapai mimpi-mimpinya…???
Baca sendiri aja yah….hehehe..)
Edensor:..
“Bermimpilah.. karena Allah akan memegang mimpi-mimpi itu”.
"Takdir Allah…ada di ujung usaha manusia.
Allah Maha Adil:..
Dia akan memberikan sesuatu kepada umat-Nya sesuai dengan kadar ikhtiarnya"
“Seringkali kita menyalahartikan ‘takdir’
Sebagai hal yang membuat kita 'pasrah' akan sesuatu ..
Padahal usaha kita belum maksimal ..
(ato malah sama sekali tidak berusaha).
Kita hanya harus menyempurnakan kewajiban kita..
Yaitu ber-ikhtiar....selebihnya serahkan pada Allah ..
Untuk memutuskan yang terbaik untuk kita.
Dan itulah akhir ikhtiar kita..Ujung dari ‘mimpi-mimpi’ kita
Yuk kita lihat firman-Nya di Q.S. Ar-Ra'ad ayat 11:..
"sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum …
Kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya".
Yang pasti:..
Allah telah menetapkan jodoh bagi setiap hamba-Nya...
Namun kita tak pernah tahu,' siapa'?..
Allah telah menetapkan rezeki bagi setiap hamba-Nya...
Namun kita tak pernah tahu; 'dimana'...dan 'darimana datangnya' ?..
Allah telah menetapkan nasib bagi setiap hamba-Nya..
Namun kita tak pernah tahu..'kapan sial'..'Kapan beruntung' ?
Allah Telah menetapkan umur bagi setiap hamba-Nya..
Namun kita tak pernah tahu 'Kapan kematian akan menjemput kita' ?..
Yah...
Allah telah menetapkan taqdir setiap kita..
Tidak hanya dengan "Tanda seru"..
Namun selalu menyisakan "Tanda Tanya"...
Untuk memberi kita kesempatan dalam 'ikhtiar dan usaha'..
Subhanallah..
Yups....
Ternyata kita harus berani 'bermimpi'...
Berlari kencang merebut 'mimpi-mimpi' itu..
Seraya menggenggam keyakinan..do'a dan harap...
Bahwa Allah Maha menggenggam mimpi-mimpi kita..
Dan akan mewujudkannya ...
Jika kita sudah 'siap menerima'..pada saatnya..
Insyaallah
***( Salut buat bung Andrea Hirata...thank's...)***
oleh Bahtiar Effendi pada 10 Desember 2011 pukul 8:25
Sumber:
http://www.facebook.com/notes/bahtiar-effendi/antara-sang-pemimpi-danlaskar-pelangi/10150420321424285
Langganan:
Postingan (Atom)