Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Ini ilmu dari guruku. Semoga bermanfaat buat antum semua.
Saat
ABU BAKAR AS-SHIDIQ sakit keras dan ajal hendak tiba, maka ABU BAKAR
AS-SHIDIQ menunjuk UMAR BIN KHATTAB menjadi KHALIFAH (Presiden).
Perisitiwa itu terjadi tahun 633 Masehi (atau bertepatan dgn semasa
pemerintahan Prabu Sudhawarman yg memerintah kerjaan Tarumanegara di
Bogor).
Begitu UMAR BIN KHATAB jadi KHALAIFAH, Ia segera
meluaskan pengaruhnya. Jika pada masa ABU BAKAR AS-SHIDIQ, kekuasaan
Islam masih sebatas di kota Mekah dan Madinah, maka UMAR BIN KHTAAB
melebarkan kekuasannya. Ditaklukkannya kawasan Iran, Irak, Palestina,
Mesir, Syiria, Afrika Utara, Armenia, dan Romawi.
Dengan makin meluasnya kekuasaan UMAR BIN KHATTAB, mau atau tidak mau diperlukan PENGATURAN ADMINISTRASI YANG BAIK
agar MAKIN MEMUDAHAKAN PENGONTROLAN, DAN PELAKSANAAN KOMANDO
PEMERINTAHAN. Dan saat UMAR BIN KHATTAB mengecek dokumen-dokumen yg
masuk, UMAR BIN KHTTAB mengalami kendala serius. TERNYATA
DOKUMEN-DOKUMEN ITU SULIT DIDETEKSI TANGGAL PEMBUATANNYA (hari, tanggal
dan tahun). Kalender ARAB sulit untuk dijadikan tolak ukur. Karena
Kalender ARAB, tidak ada angka tahunnya.
Untuk memudahkan pemahaman kuberikan ilustrasi sebagai berikut:
"Saya
punya Ibu. Suatu hari aku bertanya pada ibuku, kapan ia dilahirkan.
Ibuku menjawab bahwa Ia dilahirkan saat orang-orang pakai Karung Goni".
--> Waduh, kapan itu adanya karung Goni ? Ibuku tak bisa menjelaskan
dengan angka, karena memang tidak sekolah. Tiap-tiap kejadian hanya
ditandai dengan kasus. Misalnya, ketika aku bertanya, kapan kakakku
lahir ? Ibuku hanya menjawab saat MUSIM TIKUS (maksudnya orang-orang pd
membunuhi Tikus). Tapi kapan angkanya, ibuku tak bisa menunjukkan. BEGITU PULALAH KALENDER ARAB, tidak ada angka tahun. Kapan NABI MUHAMMAD LAHIR ? Dijawab Tahun Gajah ? ---> Tahaun gajah itu tahun kapan ???????
Penulisan
dokumen Tahun Gajah, tahun Tikus, Tahun Gerhana, dll yg dijumpai UMAR
BIN KHATTAB sungguh-sungguh merepotkan KEADMINISTRASIAN NEGARA. Karena
itu dipandang penting untuk MEMBUAT KALENDER.
Saat itu
salah seorang sahabat Nabi, namanya MUSA AL-ASYARI diangkat oleh UMAR
BIN KHATTAB menjadi Gubernur di Kufah (Irak). Suatu ketika MUSA
AL-ASYARI mengirimkan surat kepada UMAR BIN KHATTAB. MUSA AL-ASYARI
BERKATA bahwa UMAR MENULIS SURAT tanpa ada tanggal, ini sangat
merepotkan keadministrasian. Begitu keluhan sang Gubernur.
Di
sisi lain UMAR BIN KHATTAB juga sering menerima surat misalnya hanya
disebutkan bulan Sya'ban. UMAR pun bingung dan bertanya: Apakah ini
Sya'ban yang akan datang atau Sya'ban yang sekarang atau Sya'ban yg
sudah lewat ?
Bertitik-tolak dari dua kasus di atas,
timbullah tuntutan agar membuat KALENDER, maka UMAR pun mengundang para
Sahabat Nabi untuk MUSYWARAH PEMBUATAN KALENDER.
MUSWARAH BERJALAN SERUUUUUUUUU banget. Diperkirakan MUSYAWARAH PEMBUATAN KALENDER bertepatan dgn tahun 640 Masehi.
Dalam
rapat itu ALI BIN ABI THOLIB mengusulkan agar peristiwa HIJRAH NABI
dijadikan KALENDER ISLAM. Nabi MUHHAMAD HIJRAH bertepatan dgn tanggal 16
Juli 622 Masehi, SEDANGKAN Pembuatan KALENDER thn 640 Masehi.
Usul ALI BIN ABI THOLIB diterima, lalu ditetapkanlah HIJRIAH sebagai KALENDER ISLAM.
Sejak itu pembuatan surat-menyurat langsung menggunakan angka tahun 18 Hijriah (bukan 1 Hijriah, dihitung mundur).
CATATAN:
622 Masehi = 1 Hijriah
Kalender Jawa.
Tidak
setiap BANGSA PUNYA KALENDER. Negera AS, Inggris, Perancis, Italia,
Rusia, Jerman, Portugis, Belanda, Spanyol, Australia, Afrika, Peru,
Brazil, Argentina, Sinegal, Negeria, Malaysia, dll tidak punya KALENDER,
tetapi BANGSA INDONESIA PUNYA KALENDER (kalander Jawa). Itu artinya
Kalender jawa adalah Budaya yg tinggi, terbukti hampir semua negara
tidak punya kalender. Sayangnya orang Indonesia tidak pandai menghargai
budayanya sendiri.
KALENDER JAWA adalah sebuah kalender ISLAMISASI yg diciptakan SULTAN AGUNG HANYOKRO KUSUMA (Kerjaan Mataram Islam).
Pada
tahun 1625 Masehi, Sultan Agung berusaha keras menyebarkan agama Islam
di pulau Jawa, salah satu langkah yg ditempuh adalah mengeluarkan
dekrit mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi
Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak
menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka
tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas
kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka,
diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa, NAMUN PENMAMAAN NAMA BULAN MERUPAKAN
ADAPTASI DARI NAMA-NAMA BULAN PADA KALENDER HIJRIAH
Perhatikan nama-nama bulan dalam kalender Jawa
1. SYURA (diambil dari 10 Muharam/hari Asyuro)
2. SAPAR (maksudnya SAFAR, lidah Jawa tidak mengenal F)
3. MULUD (diambil dari peristiwa Maulid Nabi pd Rabbiul Awwl)
4. Bakda Mulud (Setelah Mulud/Rabbiul Akhir)
5. Jumadil Awal (sama
6. Jumadil Akhir (sama)
7. Rejeb (sama)
8. Ruwah (artinya bersih-bersih diri karena mau puasa/Syaaban)
9. Pasa (Puasa/Ramadlln)
10. Sawal (Syawal)
11. Sela (istirahat/Dulkangidah)
12. Besar (Hari Raya Besar, maksudnya Ied/Dzulhijjah)
1
SYURA sama dengan 1 Muharram. Kalender Jawa adalah kalender Budaya
Islam. Bukan Hanya milik Jawa, tapi milikik khazanah Islam. Sayangnya
Khazanah islam ini tidak dilirik oleh Umat Islam. Disinilah tampak
betapa kita membenci ajaran KEMAL MUSTAFA ATTURK, tapi pada saat
bersamaan kita mengamalakan ajaran MUSTAFA KEMAL ATTATRUK. Sungguh apa
yg disampaikan TAUFIK ISMAIL BENAR ADANYA BAHWA ORANG INDONESIA
LUCU-LUCU. hehehhehe
Mungucapkan SELAMAT TAHUN BARU
HIJRIAH 1433 ADALAH MUDAh sekali, Yg orang lupa adalah MELAKSANAKAN
SPIRIT HIJRAH. MELUPAKAN KHAZANAH BUDAYA ISLAM (termasuk di dalamnya
buta terhadap Kalender Jawa) adalah bentuk KETIDAKMAUN DIRI KITA
MELAKUKAN HIJRAH. hmmmm... ..*_*
Oleh AdindaRossita Khumairah NazwaSyakilla ·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar