BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
I. PENGANTAR
a). Perhatikan baik-baik Narasi Pertama di bawah ini !
Setelah
Iblis tidak mau sujud pada Nabi Adam, Lalu Allah mengusirnya dari
Surga. Sebelum Iblis meninggalkan Surga, Iblis berkata kepada Allah:
قال رب بما أغويتني لأزينن لهم في الأرض ولأغوينهم أجمعين إلا عبادك منهم المخلصين
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang MUKHLIS di antara mereka" (QS.15: 39-40).
قال رب بما أغويتني لأزينن لهم في الأرض ولأغوينهم أجمعين إلا عبادك منهم المخلصين
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang MUKHLIS di antara mereka" (QS.15: 39-40).
Dari
ayat di atas jelas sekali bahwa hanya orang yg MUKHLIS saja yang tidak
bisa ditundukkan Iblis. Semua orang bisa digoda Iblis, kecuali orang yg
MUKHLIS.
MUKHLIS artinya orang yg IKHLASH. Pertanyaannya adalah ORANG YANG IKHLAS ITU SEPERTI APA ?
Ada 5 bentuk keikhlasan. Pada kesempatan kali ini aku hanya menguraikan 1 bentuk saja. Selebihnya cari sendiri.
(b). Perhatikan Narasi Kedua di bawa ini !
TIM
PENAFSIR DEPAG memberikan tafsiran bahwa YANG DIMAKSUD ORANG MUKHLISIN
pada QS.15:39-40 ialah ORANG YANG DIBERI PETUNJUK ALLAH. Pertanyaannya
adalah ORANG YANG DIBERI PETUNJUK ALLAH ITU YANG SEPERTI APA ?
Untuk
menjawab pertanyaan tsb di atas, simak baik-baik QS. 2: 155-157. Baca
berulang-ulang, paling sedikit 3 kali agar meresap di hati sehingga
mendapatkan hikmah dan pemahaman.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ
وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
”Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada ORANG yg SABAR, (yaitu) ORANG-ORANG yang apabila
DITIMPA MUSIBAH, mereka mengucapkan "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji`uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan
rahmat dari Tuhan mereka, dan MEREKA itulah ORANG-ORANG yang MENDAPAT
PETUNJUK”. QS.2: 155-157.
Berdasarkan keterangan ayat di atas, kiranya dapat diambil pemahaman bahwa:
1. Orang yg IKHLAS adalah orang yg MENDAPAT PETUNJUK.
2. Orang yang MENDAPAT PETUNJUK adalah MEREKA yg SABAR.
3. Orang yang SABAR adalah MEREKA yg apabila DITIMPA MUSIBAH berkata berkata ”INNA LILLAHI WAINNA ILAHI RAJIUN”.
Pertanyaannya adalah MUSIBAH ITU APA ?
Dan hakekat INNA LILLAHI WAINNA ILAHI RAJIUN itu apa ?
(c). Perhatikan Narasi Ketiga di bawah ini
Para Fuqaha mendefenisikan MUSIBAH ADALAH SEGALA HAL YANG MENIMPA DIRI KITA.
CONTOH
KASUS: terkait kenaikan gaji dan kenaikan jabatan. Banyak orang ketika
gajiaannya masih sebatas UMR atau mungkin 3 jutaan, belum begitu
sombong. Namun ketika jabatannya naik sehingga gajinya juga ikut naik
(misalanya dari 3 juta menjadi 7 juta) maka banyak di antara mereka itu
kemudian menjadi sombong dan angkuh.
Gaji dan jabatan
naik bukannya makin mendekatkan diri pada Allah, tapi malah macam-macam
ulahnya. Bahkan tidak sedikit yg kemudian bermain perempuan. Saat
masih gajinya kecil, terlihat santun/murah senyum/suka bergaul dgn
tetangga, dll. Namun begitu jabatan dan gaji naik, mulai bertingkah:
berlagak seakan tidak mengenali kita lg/ketus, dll.
Berdasarkan
hal-hal di atas, kiranya dapat diambil pemahaman bahwa TERNYATA
KENAIKAN PANGKAT/GAJI bisa membuat seseorang bisa makin dekat pada
ALLAH, namun juga bisa malah sebaliknya. Itu berarti kenaikan
pangkat/gaji adalah MUSIBAH. MUSIBAH dalam konteks ini artinya UJIAN.
Jika
pandangan tsb kita sepakati maka sesungguhnya: Kecantikan, Ketampanan,
Kecerdasaan, Kekayaan, dll adalah MUSIBAH. Betapa banyak orang yg
dikasih wajah TAMPAN tetapi ketampanannya disalahgunakan. Ketampananya
justru digunakan menjadi Play Boy, sehingga menyakit banyak wanita.
Begitupun mereka yg dikasih kecantikan. Tidak sedikit mereka yg berwajah
cantik justru kecantikkannya mendatangkan malapetaka bagi orang lain
dan dirinya sendiri.
Nah dalam konteks inilah mengapa saat
ABU BAKAR ASSHIDIQ dipilih jadi KHALIFAH beliau langsung mengucapakan:
”INNA LILLAHI WAINNA LAHI RAJIUN”. Beliau sadar bahwa jabatan adalah
MUSIBAH. Dan di dalam QS.2: 155-157 telah jelas bahwa apabila kita
mendapatkan MUSIBAH maka ucapkanlah INNA LILLAHI WAINNA ILAHI RAJIUN.
(d). Perhatikan Narasi Keempat di bawah ini !
Apakah hakekat dari kalimat INNA LILLAHI WAINNA ILAHI RAJIUN ?
Secara
harfiah kalimat di atas diterjemahkan ”Sesungguhnya semuanya berasal
dari Allah, dan kembali pada Allah”. Jika SEMUNYA berasal dari ALLAH,
itu artinya SEMUA adalah milik ALLAH.
Harta/Jabatan/Kecerdasan/Kecantikan, dll adalah milik ALLAH. Jika
semuanya MILIK ALLAH, berarti KITA MISKIN. Hanya ALLAH yg kaya. Apa yg
ada pada diri kita hanyalah titipan. Oleh karena titipan maka kelak
Jabatan/kecantikan/Kecerdasan/kekayaan, dll semuanya itu nanti dimintai
tanggung jawab. Untuk apa jabatan kita gunakan ? Untuk apa kecantikan
kita gunakan ? Untuk apa kecerdasan kita gunakan ? Untuk apa kekayaan
kita gunakan, dll.
Mengucapkan kalimat INNA LILLAHI WAINNA
ILAHI RAJIUN itu mudah. Substansi isi pesan QS.2: 155-157 itu bukan
terletak pd ucapan, tapi pada sikap dan perilaku. Apakah perilaku kita
menunjukkan kepongahan atau kezuhudan ?
Jika kita
mengucapkan INNA LILLAHI WAINNA ILAHI RAJIUN saat mendapatkan musibah
(semacam kenaikan pangkat/gaji), tapi pada saat yg bersamaan sikap kita
angkuh/sombong, dll maka kita tidak ubahnya seorang artis. Artis itu
pandai menyanyi. Tetapi apakah ia akan melaksanakan lirik-lirik lagu yg
dinyanyikan ? hmmmmm.....
II. PENUTUP
Menyadari
hal-hal di atas, maka sudah sepatutunya jika kita mendapatkan kenaikan
gaji/jabatan dll untuk terus senantiasa bermuhasabah agar tidak lupa
diri karenya sesungguhnya semuanya itu adalah musibah (ujian) dari ALLAH
~ SENYUM MENJELANG SUBUH ~
Oleh Rossita Khumairah Najwa II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar